IV

329 50 2
                                    

Winda sibuk dengan game di ponsel nya, sementara Nicole yang asyik berkutik dengan rumus matematika di depannya.

"Duh ini huruf x nya dari mana ya.." Gumam Nicole sambil terus menuliskan angka angka yang membuat mata siapa saja pusing.

"Itu x nya dari tiga di kurang lima deh, Nic." Sahut Winda melirik Nicole dan kertas acakan nya.

"Hah? Emang iya?"

"Bercanda sih.. Gue masih hapal perhitungan kalian aja untung untung."

"Guys guys." Gloria berlarian dengan cepat ke arah mereka berdua, "Eh cepet tebak gue abis dari mana?" Kata nya dengan heboh.

Winda dan Nicole saling berpandang sejenak, lalu kembali melihat Gloria yang masih berdiri jingkrak jingkrak, "Bukan nya tadi lo mau ke wc ya?" Jawab Winda.

"Iya, tapi tebak yang lain coba??"

"Gak tau deh, emang lo abis dari mana?" Timpal Nicole ikut menjawab.

Gloria mengeluarkan tiga buah tiket yang ada di saku baju nya. "Taraa~ Gue udah dapet tiket buat nonton olim besok."

Winda dan Nicole langsung berdiri dari duduk nya, ketiga gadis itu bersorak riang gembira sambil berpelukan. Membiarkan beberapa mata memandangi nya dengan terheran.

"Pokoknya besok gue mau dandan yg cantik, mau ngegebet anak olim deh." Ucap Gloria seraya melepaskan pelukan mereka.

"Gaya gaya mau ngegebet anak olim, noh hubungan lo sama Rama aja nggak bener." Winda menyindir hubungan Gloria dan Rama yang tak ada kejelasan itu.

"Enak aja! Orang gue sama dia pure temenan kok, emang mau di jelasin segimana lagi?"

"Yakin temen? Pas dia ngedeketin Audrey kenapa lo malah misuh misuh gak jelas?" Lanjut Winda membongkar rahasia Gloria selama ini.

"Heh congormu. Gue tu ka–"

"Ohh.. Jadi selama ini misuh misuhin gue karena deket sama cewe lain?" Celetuk Rama yang entah sejak kapan sudah berada di ambang pintu kelas mereka.

Rama pun melangkah mendekat ke arah mereka bertig dengan tangan yang ia masukkan ke saku celananya, "Coba ulang Win, siapa yang suka misuh kalo gue ngedeketin cewe lain?"

"Hmm siapa ya.." Winda berkali kali melirik ke arah Gloria yang salah tingkah.

Wajah Gloria seketika memerah, "Bajigur. Awas awas ah!"

"Eh mau kemana, tunggu!" Rama mengejar Gloria yang sudah keluar kelas tersebut.

Winda dan Nicole tertawa puas, mengingat wajah Gloria tadi yang sudah memerah layaknya udang rebus.

"Ngomong ngomong hubungan yang gak jelas– Lo sama Bisma gimana deh, Win?"

Tawa Winda melemah, ia menatap Nicole bingung, "Gimana apa nya?"

"Yaelah, emang masih mau nutup hati buat Bisma? Gak nyesel emang? Bentar lagi kita pisah loh?"

"Apa sih anjir– kagak jelas lu!" Decak Winda, ia pun kembali ke bangku nya menghirau kan pandangan jahil Nicole.

———————————————

"Latihan nya sampai disini dulu ya. Jangan lupa habis ini pulang dan istirahat yang cukup, besok pagi pagi kalian sudah kumpul di sekolahan." Jelas Bu Nia kepada peserta olimpiade besok.

"Baik Bu."

Mereka membereskan barang barang mereka yang berantakan di atas meja, begitu pun dengan Ayden.

Pemuda itu melirik sebentar ke arah jam tangan nya, pukul tiga kurang lima belas menit.

Setelah memastikan tak ada yang tertinggal, Ayden segera menuju ke lahan parkir tempat motor nya di titipkan. Tak lupa dia mengabari sang pacar bahwa ia telah selesai dari latihan nya.

Oceans & Engines | Yoshi KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang