"Bu, Nicole pergi ya."
Nicole berpamitan sebelum akhirnya ia nyamperin Ayden yang udah nunggu di depan rumah nya. Ayden langsung makein Nicole helm, kayak biasanya.
Nicole tersenyum, "Makasih Ayden." Habis itu dia langsung naik ke motor Ayden.
Suasana ramai tapi tak padat di sore hari itu. Sengaja Ayden ngajak sore sore, katanya dia pengen liat sunset lagi sama Nicole.
Nicole tentu gak nolak, apa lagi sunset itu favorite nya Nicole. Warna Oranye dan Merah yang nyatu jadi satu mengiringi Matahari yang mulai terbenam, Nicole suka suasana kala itu.
Di saat seperti itu rasanya pikiran Nicole sangat tentang, seakan akan semua masalah nya ikut terbawa oleh terbenam nya Matahari.
Untung nya keadaan pantai saat itu sangat sepi walaupun sedang Weekend, jadi Nicole dan Ayden bebas untuk menghabiskan waktu berdua.
Ayden langsung menggenggam tangan Nicole selepas mereka turun dari motor. Dengan bergandengan tangan, mereka berjalan menyusuri tepi pantai.
Entah berapa kali pantai itu sudah menjadi saksi keromantisan Ayden dan Nicole.
Nicole melepaskan gandengan nya, ia berlarian dengan gembira, sesekali tertawa lepas. Ayden yang melihat itu hanya tersenyum, karena pemandangan ini adalah kali terakhir nya.
Karena sudah puas bermain dan kelelahan, mereka berdua memutuskan untuk beristirahat di tengah pinggir pantai. Tempat dimana mereka biasanya memang duduk disitu.
Nicole sangat menikmati suasana itu, walaupun beribu kali datang ke tempat ini, dirinya sama sekali tak bosan.
Ia bahkan sesekali menutup mata untuk lebih menikmati angin yang menusuk masuk ke dalam jiwa nya.
"Suka?" Tanya Ayden tiba tiba.
Nicole langsung mengangguk gembira, "Aku selalu suka kesini. Aku bahkan bisa setiap hari kesini, suasana disini enak banget."
Nicole menyenderkan badan nya di dada Ayden, "Aku selalu suka tempat ini karena dia selalu nyimpen kenangan yang Indah, tentang Aku sama Kamu."
"Iya... Aku juga suka."
"Ayden..."
"Iya Nicole?"
"Aku sayang kamu, Ayden."
Ayden menghembuskan nafas berat, "Aku juga sayang kamu."
Hening sesaat. Mereka berdua sibuk dengan pandangan dan pikiran nya masing masing. Langit Oranye di iringi dengan Matahari yang sebentar lagi akan tenggelam menemani kesunyian mereka. Hanya ada suara deburan ombak dan bunyi detak jantung masing masing.
Ayden melirik Nicole yang masih bersandar di dada nya. Pemuda itu mengigit bibir bawah nya dengan keras, seluruh badan nya gugup. Rasanya ia tak ingin memberitau tentang kepergian nya ke Nicole. Tapi Ayden harus.
"Nicole." Panggil Ayden dengan pelan.
Nicole bergerak gelisah, namun masih dengan posisi bersandar ke Ayden. Dengan tangan nya yang melingkar di pinggang sang kekasih, dia menjawab panggilan nya, "Apa Ayden?"
"The sunset is beautiful, isn't it?"
Nicole mengangguk cepat, menyetujui ucapan Ayden. Sunset di depan nya memang sangat bagus, bagus sangat. "Iya, sunset nya cantik banget."
Seperkian detik kemudian, mata Nicole terbelak. Dengan cepat merubah posisi duduk nya menjadi tegap menghadap ke Ayden yang sedang menatap nya sendu, "Ayden.. Itu ada arti nya loh. Di novel yang aku baca, itu makna nya–"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceans & Engines | Yoshi Karina
FanfictionThis is the last falsetto, I'll ever sing to you my great, lost love.