sepuluh

30 23 0
                                    

jangan sungkan jika ada typo atau kata yang salah untuk dikomentari.


Ozzie meletakkan beban beban dibahunya ke tempat asal, menaruh Gigbag bass elektrik pelan pelan lalu melempar ransel ke sofa sambil menyimpan topi yang dipakainya bersama topi topi lain.

Mengganti seragam dengan kaos santai berwarna putih dan celana trining panjang berwarna abu abu. Keluar dari ruangan itu lalu melangkah ke kamar mandi berhenti di wastafel dengan cermin besar tepat dihadapannya.

Menatap netra dalam cermin, tangan memutar kran menampung aliran air sebisanya untuk membasuh wajah. Menatap kembali dirinya dalam cermin dalam dalam hampir tenggelam.

Untuk kesekian kalinya pikirannya berbicara, berbisik, berteriak semena mena tanpa permisi. Ketakutan, kesedihan, kemarahan terlarut mengalir bersama darah menuju amigdala. Ozzie membasuh basuh wajahnya lagi dengan kasar mencoba menepis hal yang mengganggu itu.

Suara bel berbunyi saat itu juga Ozzie bisa mengalihkan hal hal yang tidak karuan itu, kakinya melangkah menghampiri sumber suara keluar membuka pintu.

"Fastfood, atas nama Ozzie?" tanyanya.
"Iya, saya pak"
Kurir fastfood memberikan kantong hitam yang berisi pesanan Ozzie.
"Terima kasih, pak"
Ia mengangguk angguk "Sama sama, mari" pamitnya.

Ozzie kembali ke dalam setelah menutup pintu melangkah kaki ke arah meja dapur menaruh kantong hitam itu, mengeluarkan satu persatu lalu menatanya dimeja. Box nasi paket ayam geprek, cup cola dingin, kebab size big, gorengan hangat hangat, dan satu lagi sebungkus nasi goreng paket spesial karetnya dua.

Garis bibirnya naik menjadi senyuman paling bahagia yang ada di dunia, bahkan sampai air liur bersekresi adanya rangsangan bau dari makanan mencapai rongga hidung, diterima oleh reseptor olfaktori, diteruskan ke pusat rasa dan bau di otak.

Mempersiapkan diri menerima semua makanan sedap untuk masuk ke dalam rongga mulut hingga ke perut dan menjadi sumber energi untuk tubuh terus bergerak, dan berbahagia.

Menyatukan nasi goreng paket spesial yang karetnya dua dengan paket ayam geprek menjadi santapan pembuka malam ini. Mencuci tangan ke wastafel dengan sabun cair, makan pake tangan adalah kenikmatan surga duniawi kedua setelah makan nasi padang pakai sambal lado hijau.

Ditemani kemeriahan kembang api di langit gelap, akhir pekan malam Agustusan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Indonesia dan siaran langsung musik lagu daerah keras keras di tetangga tetangga sebelah.

Getaran handphone berada tepi meja ingin di perhatikan juga, vidio call dari grup band. Yang menanyakan nama grub bandnya apa? jawaban : belum ada. Kenapa? karena personilnya keluar masuk. Ketika drumer, gitaris, dan bassist ada, vokalis tidak bisa datang karena ada belajar tambahan. Vokalis dari kelas 12 sains 1. Ketika vokalis ada giliran drumernya ada jadwal ke gereja. Kalo gitaris dikita ada dua dan mereka selalu ada karena emang tidak ada kegiatan lain selain main gitar, diibaratkan gitar adalah sahabat sehidup sematinya

"Selamat malam, bassist tercinta kita" sambut kedua gitaris itu dalam satu kolom videocall.

Ozzie mencari beban berat untuk menyandarkan handphone, yang bisa berdiri disana hanya cup cola yang masih terisi penuh lalu ia menyandarkannya.

"Cola aing tumpah, anyingggggg" histeris Ozzie, saat beban lebih berat dari tumpuan terjadilah kecelakaan.

"Sekolah doang jurusan pengetahuan alam, tumpuan sama beban berat mana tidak spontan di perkirain" buka suara vokalis yang suka bolos latihan dan bilang (sorry ya, soalnya saya ada belajar tambahan, tugas numpuk banget) MEH.

"Masih kelas satu, maklum, kak" pembelaan Ozzie.

"SMP juga pernah di ajarin kali"

Ozzie menegakkan badannya "Ceritanya lagi ngeospek online, nih?"

mati ditubuh yang tumbuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang