09. Alana Maherson

83 47 144
                                    

Disaat pertemuan itulah duniaku berubah. Kau bukan orang yang ku cinta tapi hati kecil ku selalu ingin melindungimu.
~Elvana Keanu Winata~
.
.
.
Happy Reading 🦋

"Persetan dengan semua ini!"

"Jalanin dulu, apaan."

Flashback on

"Umur kami ga mungkin untuk nikah pa," jelas Alana meyakinkan Adrian.

"Untuk sekarang kalian jalanin aja dulu, saling kenal satu sama lain. Kami ga maksa kalian untuk sekarang nikah. Kami juga paham kalian masih muda ingin menghabiskan sama muda dengan indah. Jadi, kalau kalian udah lulus baru kita selenggarakan pernikahan kalian," papar Adnan.

Flashback off

"Nikah sana sendiri, gue sih ogah."

"Apapun caranya akan gue lakuin untuk bebas dari perjodohan konyol ini."

"Lo dijodohin sama siapa?" tanya Zia sembari meneguk susu vanila yang ada ditangan.

Pertanyaan Zia membuat Alana bungkam setengah mati. Bisa gawat kalau teman-temannya tau soal perjodohan itu.

"Ga-gak.. lo salah denger kali," sahut Alana gelagapan.

Alana bangkit dari kursinya. Berjalan keluar kantin demi menghindari pertanyaan teman-temannya.

Awww, rintih Alana.

Tubuh mungil gadis itu terjatuh dengan estetik. Kala tangan seseorang menyenggol lengannya dengan kasar.

"Upss..sengaja." Fiolisa terkekeh dengan senyum merekah. Alana merasa geram tangannya terkepal erat.

Tak mau berlama-lama bokongnya mencium lantai, Alana bangkit dan berdiri dengan tegak menatap tajam Fiolisa.

"Duh,,kok panas banget ya?" Fiolisa mengipaskan tangannya ke arah wajah.

"Iya nih, gue sampe keringetan," sahut Bianca.

"Kok gue engga ya?" timpal Merry.

Fiolisa merasa geram dengan kelakuan Merry yang terbilang lola (loading lama).

"Udah deh Mer, lo ga perlu ikut-ikutan," tegas Fiolisa.

Dengan senyum smrik Fiolisa menatap teman-temannya, "Lo pada liat kan yang gue kirim itu?" tanyanya dengan mengangkat kedua alis.

Pertanyaan Fiolisa hanya mendapat anggukan dari Bianca. Alana yang menatap heran ketiga gadis itu hanya memilih diam.

"Sekali bitch tetap bitch," sindir Fiolisa menatap Alana.

"Kok Kenzi mau ya sama lo?"

"MURAHAN!!"

"Lo apa-apaan bilang begitu!!" celetuk Zia yang datang dari arah belakang bersama Daisy.

"Lo ga usah ikut campur Zia!" Fiolisa memperingati Zia dengan tatapan tajam.

"Lo udah cari masalah sama teman gue bearti lo juga bermasalah sama gue!" jawab Zia diangguki oleh Daisy.

𝐀𝐥𝐚𝐧𝐚 𝐌𝐚𝐡𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang