PART 8

84 13 0
                                    

Notif  : Part 8 ini, rate usianya +21 ya. Tidak untuk anak2 wkwkwkwk

-Love Me, Love Me Not-

Semilir angin malam melilit dingin, pesona bintang dilangit menghibur lelahnya orang-orang yang telah menghabiskan satu harinya membanting tulang untuk mencari nafkah.

Segelas kopi menemani malam Kim Soo Hyun yang duduk manis bersama tontonan di layar televisi ruang tamu rumahnya. Sesekali ia menghisap rokok yang dia jepit pada dua jemari tangan kanannya. Mencoba menjadikan itu dan apa yang tampak di televisi menjadi alasan ia menghindari segala kesibukan yang istrinya lakukan di rumah itu sehabisnya mereka dari kantor.

Soo Hyun sedikit bingung, Lee Ji Eun seorang Avangers atau apa, bagaimana dia masih punya kekuatan sebanyak itu setelah seharian bekerja di kantor?

Sekalipun Soo Hyun terus berusaha berpura-pura tidak melihat, namun tatapannya selalu terganggu dengan pekerjaan Ji Eun atas urusan kebersihannya pada setiap sudut rumah mereka.

Tiada henti membersihkan lantai yang sebenarnya untuk ukuran Soo Hyun, itu sudah bersih tanpa harus dibersihkan Ji Eun lagi.

Selesai dengan urusan bersih-bersih, Soo Hyun kemudian mencuri-curi pandang pada langkah Ji Eun menuju dapur. Wanita itu menetap di sana untuk waktu yang lama dan tentu Soo Hyun tidak bisa lihat dari tempat dimana dia duduk.

Beberapa menit berlalu, aroma sedap yang merayu penciuman Soo Hyun membuat pria itu tahu, istrinya itu sedang memasak sesuatu yang sudah bisa Soo Hyun pastikan itu masakan yang cukup nikmat dari aromanya.

Sebenarnya Soo Hyun sangat penasaran, apa yang Ji Eun lakukan dengan masakannya sehingga bisa menjadi seenak yang pernah dimakannya. Masakan Ji Eun jelas-jelas bisa bersaing dengan masakan sang ibunda yang Soo Hyun rindukan.

Namun gensi Soo Hyun terlalu tinggi untuk menghampiri Ji Eun. Selain itu, segala kecurigaan atas Ji Eun yang dipikirkannya masih membuat Ji Eun tampak menyebalkan baginya.

Haruskah dia berpura-pura menyimpan gelas kotornya?

Well, sepertinya itu adalah ide yang baik.

Akhirnya Soo Hyun mengangkat gelas kosongnya dari meja, membawanya ke arah dapur dan melihat benar saja dengan yang ia pikirkan. Ji Eun sedang bekerja keras dengan masakannya di sana, yang bagaimanapun Soo Hyun harus mengakui Ji Eun sangat terorganisir. Semua bahan masakannya di tatanya rapih di atas meja, sekalipun akan berakhir sama di dalam wajan memasaknya.

"Kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Ji Eun menyadari kehadiran Soo Hyun di mulut pintu. Pria itu nampak menggaruk kepala kikuk dengan lagaknya yang masih ingin menutupi tujuannya ke sana.

Soo Hyun memamerkan gelas di tangannya, "hanya menyimpan ini", jawabnya terus berusaha berpura-pura mengabaikan Ji Eun dengan berjalan ke arah wastafel dan mencuci bekas gelasnya.

Ji Eun yang berada di depan kompor memasak mencuri pandang padanya, tersenyum sekilas dengan sedikit kemandirian Soo Hyun yang bisa mencuci gelas kotornya sendiri tanpa harus mengandalkannya.

"Tidak bisa memasak bubur, setidaknya kau bisa mencuci gelasmu sendiri"

Ji Eun berseru yang sekilas di tatap Soo Hyun sedikit jengkel, masih bubur itu lagi? Tidak bisakah wanita ini berhenti membahasnya?

"Bagaimana kakimu?" Tanya Ji Eun.

Soo Hyun kembali menoleh kepada Ji Eun yang selalu sibuk dengan masakan di tangannya.

"Semakin membaik", jawab Soo Hyun seadanya. Kembali melirik Ji Eun yang sekilas menatap ke arah kakinya yang masih dibalut.

"Apa itu masih mengganggumu saat berjalan?"

Love Me, Love Me NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang