-Love Me, Love Me Not-
Dalam kegusaran Ji Eun terus menunggu, seperti duduk di kursi panas yang mana masih banyak tumpukan pekerjaan yang harus dituntaskannya.
Namun, memikirkan tentang Soo Hyun yang tidak kunjung kembali hingga sore hari seperti ini, dari yang katanya membantu Ji Won pulang dari rumah sakit membuat Ji Eun tidak bisa fokus pada apapun yang menjadi pekerjaannya di dalam kantor itu.
Katakanlah jika Ji Eun memang menjadi sangat posesif kepada Soo Hyun dengan terlalu mengekang langkah pria itu pada urusannya sendiri dan sudah ada jauh-jauh sebelum Ji Eun menjadi istrinya. Tapi ini sudah kesekian kali Soo Hyun bolos dari pekerjaan hanya karena urusan wanita itu, dari Soo Hyun yang dulunya tidak pernah melakukan hal demikian. Yang meninggalkan pekerjaan karena urusan demikian, kecuali karena Soo Hyun sendiri sudah tidak bisa berjalan.
Dalam benak Ji Eun sudah berkelumat sejuta kecurigaan, perasaannya mengatakan akan terjadi sesuatu yang buruk. Kecemburuannya menyerang dengan apapun yang bisa Soo Hyun dan Ji Won bicarakan dan lakukan saat tak ada dirinya.
Sekalipun tidak tenang, Ji Eun tetap menahan diri untuk tidak melakukan panggilan apapun kepada Soo Hyun. Karena yakin, jika sudah bersama Ji Won, pria itu sudah tidak akan punya waktu mengurus orang lain, bahkan untuk sekedar mengangkat panggilan.
Jauh di dalam jiwa Ji Eun, ada sesuatu yang memberontak untuk berteriak bahwa dia sudah tidak bisa menunggu dalam keadaan merasa terancam ini.
Dan ya, setelah setengah mati untuk menahan diri tak menyentuh layar ponsel. Akhirnya Ji Eun melakukannya. Kelakuan terkutuk yang siapapun akan membenci, dan Ji Eun mengetahuinya. Namun keadaan ini sudah tidak bisa berdamai dengan dirinya, maka dilakukannya lah.
Baiklah, tunggu. Bukan panggilan kepada Soo Hyun yang Ji Eun lakukan dengan menggunakan ponselnya. Melainkan aplikasi pelacak lokasi seseorang yang Ji Eun tujukan untuk Soo Hyun.
Well, karena itulah Ji Eun tidak mau melakukan panggilan. Karena dia takut, setelahnya Soo Hyun akan menonaktifkan ponsel dan Ji Eun tidak akan bisa melacaknya jika nomor pria itu di luar jangkauan.
"Damn it!!"
Ji Eun yang malangpun menghela napas panjang. Berpikir jika tidak dihubunginya Soo Hyun tak akan mematikan ponsel, ternyata pria itu sudah melakukannya lebih dulu sebelum Ji Eun membuat panggilan.
Maka Ji Eun tidak ada pilihan, rencana B yang harus dilakukannya. Dan Soo Hyun mungkin akan sangat membencinya.
Yaitu melacak Soo Hyun dengan chip yang pernah Ji Eun masukkan diam-diam pada ponsel Soo Hyun, sehingga wanita itu bisa tetap melacak ponsel Soo Hyun dengan GPS sekalipun ponsel itu mati.
Well, Ji Eun memang agak menyeramkan.
Bagaimana dia bisa seposesif itu dan melakukannya diam-diam tanpa seizin Soo Hyun? Dan kapan dia melakukannya?
Semakin jauh, nampaknya semakin terlihat bagaimana sosok Ji Eun yang sebenarnya.
Setelah mengaktifkannya, Ji Eun mulai melacak. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh dimana GPS itu menyatakan keberadaan sang suami.
Setelah menemukannya, Ji Eun terkekeh tak bernada.
Pantai Hyeopjae, Jeju.
Wajar saja Ji Eun memiliki perasaan tidak tenang ini, sang suami dan mungkin Aktris sialan itu juga sedang berada di sana.
Tidak peduli urusan pekerjaan lagi, melalui ponselnya Ji Eun segera memesan satu tiket pesawat yang akan membawanya ke Jeju. Amarahnya tiba-tiba berlipat ganda membayangkan kelakuan dua manusia sialan itu yang menyempatkan untuk berlibur di saat Soo Hyun punya setumpuk pekerjaan, dan sesungguhnya punya istri untuk diajak pergi.