🍸Cavalier🍸2/1

1.8K 84 22
                                    

warn! cheating/abuse








Mungkin sudah hampir 30 menit Yeonjun hanya berdiri sendirian di tengah pesta, menyesap cocktail dari gelas ketiga yang ditawarkan oleh para pelayan yang kulur-kilir. Sejujurnya itu tidak berarti Yeonjun hanya seperti seekor kucing yang hilang arah. Dia hampir seperti bintang malam, tidak terhitung jumlah laki-laki yang melirik dan berusaha untuk mendekatinya, tapi itu hanya berakhir seperti para serigala lapar yang menonton mangsa dari luar kandang.

Semua orang tahu siapa Yeonjun, dan identitas itu membuat siapapun tidak berani untuk mendekat. Walau sebagian besar dari mereka mengagumi dan menatapnya seperti harimau kelaparan, tapi tidak sedikit juga yang menatapnya kasihan. Soobin adalah sebuah nama yang tidak satu orangpun tidak mengenalnya, itu jelas memiliki sebuah hubungan dengan Yeonjun.

Sesekali Yeonjun melirik pada lelaki itu yang berdiri tidak cukup jauh darinya, dia sedang sibuk berinteraksi dengan seorang laki-laki berpakaian tuxedo hitam dan seorang perempuan bergaun merah yang dari tadi tidak lepas menggamit lengan Soobin.

Pemandangan itu tidak lagi mengaduk perut Yeonjun, sudah seperti secangkir kopi dan sarapan pagi yang selalu dia nikmati, dia sangat terbiasa. Sebelum Yeonjun masuk terlalu dalam dengan pikirannya, seseorang sudah membelai pinggangnya. Yeonjun bergidik untuk beberapa saat, dia menoleh dan mendapati wajah seorang laki-laki sudah berada begitu dekat di depan wajahnya. Kedua matanya bersinar seperti bulan.

"Hai, Cantik ...."

Yeonjun masih tetap dengan diamnya. Lirik matanya menangkap pandangan orang-orang di sekelilingnya yang terkejut. Tidak terkecuali Soobin, suaminya.

Ini kali pertama ada seseorang yang datang mendekatinya di tengah pesta, kemungkinan pertama adalah dia tidak mengenal siapa Yeonjun ataupun Soobin. Kemungkinan kedua lelaki itu adalah bajingan gila yang tidak punya rasa takut.

"Hei, aku berbicara padamu, Cantik," bisiknya tepat di telinga Yeonjun, Suaranya basah dan dalam, itu mampu menghipnotis Yeonjun.

"Hai ...," balasnya pelan.

"Aku Beomgyu, siapa namamu, Cantik?"

"Haruskah aku memberitahu namaku?" jawabnya seduktif, membelai rahang Beomgyu, tapi tatapannya tidak lepas dari pandangan tajam suaminya di ujung sana.

"Jika kau tidak keberatan." Pria itu meraih jemari Yeonjun dan menciumnya.

"Aku akan memberitahumu, tapi tidak di sini," Yeonjun mengecup singkat bibir lelaki itu sebelum menariknya menjauh dari kerumunan orang.

Dia menikmati wajah terkejut Beomgyu, terlebih para tamu undangan yang menyaksikan perbuatannya. Tanpa sadar meremas jemari Beomgyu dan menyunggingkan senyum.

"Kau luar biasa ...," Beomgyu menarik pinggang Yeonjun dan merapatkan tubuh keduanya.

Mereka sudah sampai di dalam sebuah kamar, warna dinding dan penerangannya terasa hangat, Yeonjun menjatuhkan Beomgyu di atas tempat tidur dan menindihnya. Ini pertama kalinya dia begitu bersemangat bertemu orang baru.

"Apa sekarang kau bisa memberitahu namamu?"

"Tentu."

Dua lelaki itu hanya saling menatap untuk beberapa saat, sebelum Yeonjun membawa jarinya turun untuk membelai kemeja Beomgyu, "Namaku Yeonjun," bisiknya pelan.

"Yeon- apa? Yeonjun? Maksudmu Choi Yeonjun?"

"Ya, hanya ada satu Yeonjun di negara ini."

Yeonjun hampir tertawa saat melihat wajah panik Beomgyu, lelaki itu menahan pinggul Yeonjun yang bergerak di atasnya.

SOOBJUN OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang