🍼Menyusu Yeonjun🍼

1.4K 58 11
                                    

Maff ceritanya aku ubah dikit dari yg kemarin 🙏






...

Saya Yeonjun, Saya adalah seorang tahanan yang sudah masuk rutan sekitar lima bulan yang lalu, saya stres dan bosan, kehidupan di penjara benar-benar membuat saya hampir gila. Saya pikir saya bisa makan dan tidur dengan gratis kalau saya masuk penjara, tapi nyatanya, kalau tidak punya duit ya saya nggak bakalan bisa makan. Boro-boro mau merokok dan senang-senang, yang ada tiap hari hanya dianjing-anjingin sama sipir dan disuruh mengosek WC. Belum lagi kalau ada tahanan resek yang suka mencari gara-gara.

Akan tetapi, belakangan ini semuanya agak berubah setelah kedatangan tahanan baru yang masuk penjara beberapa minggu yang lalu. Namanya Soobin, kabarnya dia masuk penjara gara-gara menghilangkan nyawa bapak tirinya. Soobin adalah anak orang kaya, walaupun di penjara dia bisa tetap makan makanan enak karna duitnya banyak. Saya yang pada dasarnya memang selalu mempunyai insting untuk bertahan hidup tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan. Saya selalu mengikuti Soobin kemana-mana, supaya saya bisa ikut kecipratan enak.

Saya bahkan rela menggantikan jadwal Soobin untuk mengosek WC supaya dikasih rokok dan makanan enak. Walau begitu kadang-kadang saya juga menggerutu, saya pikir dasar si orang kaya itu, saya bahkan harus kerja siang malam sampai tangan saya kapalan, sementara Soobin enak-enakan makan tidur tanpa ada yang mengganggu.

Hari-hari saya bekerja dan terus menempeli Soobin supaya kehidupan saya di dalam rutan tetap terjamin dan baik-baik saja, saya bukan cuma rela menggantikan Soobin untuk mengosek WC dan mencuci baju-baju kotor milik Soobin, tapi saya juga rela mengendusi kemaluan Soobin.

Soobin bilang saya boleh melakukan apa saja untuk menyenangkan dia, dan Soobin bilang dia akan selalu memberi imbalan bahkan lebih untuk semua pekerjaan saya. Lalu saya berpikir, walaupun hidup cuma dengan laki-laki sepanjang waktu barangkali Soobin butuh sesuatu untuk membantu menuntaskan hasrat kemaluannya. Maka di hari-hari tertentu saya bakalan berjongkok di hadapan Soobin, kemudian saya mulai mengendusi kemaluan Soobin dan mulai memijat-mijat kemaluan Soobin sampai cairannya keluar.

Saya sudah melakukan itu beberapa kali, Soobin hanya akan menonton saya yang mengendusi kemaluannya, atau sekali-sekali menyingkirkan anak rambut saya yang menghalangi pandangan saya untuk menjilati kemaluan Soobin.

Soobin mengaku kalau sebelumnya belum pernah ada laki-laki yang mengendusi kemaluannya, Soobin bilang sebelum masuk rutan Soobin bahkan masih punya mantan pacar perempuan yang kadang-kadang dia kawini. Soobin sebenarnya betah-betah saja untuk tidak melakukan masturbasi ataupun kegiatan dewasa yang lain, tapi kalau saya sendiri yang mau berjongkok di depan kemaluan Soobin, dia bilang kenapa tidak. Lagipula saya akan mendapatkan bonus kalau mau memberi servis lebih untuk Soobin.

Tapi beberapa hari belakangan, sepertinya Soobin mulai menginginkan sesuatu yang lebih dari saya. Cuma memandangi saya yang menjilati kemaluannya sekarang tidak lagi cukup untuk Soobin, laki-laki itu beberapa kali meminta saya untuk memamerkan tubuh saya, walaupun kami sudah sering telanjang dan mandi bersama-sama dengan tahanan lain di kamar mandi umum di dalam rutan. Kadang-kadang Soobin meminta saya mengendusi kemaluannya sambil telanjang. Kadang-kadang Soobin juga akan mengendusi saya, mengendusi leher saya, menjilati pentil dan susu saya, sambil meraba-raba tubuh saja yang telanjang.

Di suatu siang Soobin pernah meminta kepada saya untuk duduk di pangkuan dia sambil bergoyang-goyang menggesek kemaluan dia dengan pantat saya, lalu Soobin akan mulai menggeram dan mengendusi leher saya. Soobin bilang dia suka bau sitrus di tubuh saya yang berasal cuma dari sabun mandi murahan yang saya pakai, atau bau deterjen ungu dari baju yang saya pakai.

Saya sendiri, saya tidak tahu, saya belum pernah berpacaran atau menyukai seseorang sebelumnya, saya mendapat pengalaman mengendusi kelamin laki-laki dari kakak sepupu saya, dia yang mengajari saya sewaktu saya baru menginjak usia tujuhbelas tahun, saat itu saya sedang bermain dengan dua orang kakak sepupu saya, yang paling tua kakak sepupu saya yang perempuan, dia yang memerintah saya untuk membuka celana kakak sepupu saya yang laki-laki, lalu dia menyuruh saya untuk mengendusi kemaluannya, kakak sepupu saya yang perempuan menonton saya dan memberikan arahan kepada saya. Kakak sepupu saya yang perempuan menjambak saya, membuka celana saya dan memukuli pantat saya, dia terus memukuli pantat saya sampai merah dan mengatai saya seperti lonte, sementara mulut saya penuh dengan kemaluan kakak sepupu laki-laki saya.

Saya ingat, kakak sepupu saya juga memerintah saya untuk membuka pakaian saya, lalu kakak sepupu saya yang perempuan meremas-remas dan menjilati susu saya, kakak sepupu perempuan saya menyusu pada saya sampai susu saya bengkak, lalu dia menampar susu saya dan memelintir pentil saya sampai saya menangis, lalu kakak sepupu perempuan saya mengatai saya lagi, dia mengatai saya lonte, mengatai saya memek, perek, dia mengatai saya bakalan bunting setiap hari kalau saya punya memek.

Tapi kemudian kakak sepupu perempuan saya mengelus dan mengecupi wajah saya yang basah airmata, kakak sepupu perempuan saya menenangkan saya, mengelus-elus susu saya dan pantat saya supaya tidak menangis lagi. Lalu kakak sepupu perempuan saya memberi saya uang dan makanan.

sejak saat itu, saya jadi suka mengendusi kemaluan, mengendusi kemaluan laki-laki maupun perempuan, mereka akan menyusu pada saya, dan mereka akan memberi saya uang. Tapi sejujurnya saya lebih suka mengendus kemaluan laki-laki, saya hanya perlu menjilat dan memijat kemaluan mereka sampai cairannya keluar. Tapi saat mengendusi kemaluan perempuan saya akan selalu menangis, perempuan-perempuan itu akan selalu memukul pantat saya, menampar susu saya, dan menyusu pada saya sampai susu saya bengkak dan lecet, dan mereka akan selalu mengatai saya, mengatai saya lonte dan perek sama seperti yang dilakukan kakak sepupu perempuan saya, tapi setelahnya mereka akan mengelus wajah saya dan menenangkan saya, mengecupi kedua mata saya sampai saya berhenti menangis.

Saya ingat, waktu itu kakak sepupu perempuan saya memukul pantat saya habis-habisan, dia marah saat kakak sepupu laki-laki saya ketahuan mengajari saya menghisap rokok di belakang rumah, kakak sepupu perempuan saya memukul kami berdua sampai saya menangis, dia bilang lebih baik saya menghisap kemaluan kakak sepupu laki-laki saya daripada menghisap rokok, dia menjambak saya dan mengatai saya lagi, dia bilang, "Mending kamu hisap kontol dia daripada kamu menghisap rokok, Yeonjun! Nanti kamu mati! Saya nggak mau kamu cepat-cepat mati!" Tapi sekarang kakak sepupu perempuan saya yang mati, padahal dia tidak merokok.

Saya merenung, mengingat kakak sepupu perempuan saya yang cantik dan baik hati, dia selalu mengurus saya walaupun kadang-kadang dia suka memukuli pantat saya dan menyusu pada saya sampai susu saya sakit. Tapi dia juga suka mengelus wajah saya dan memberi saya uang.

Larut malam tapi saya masih sibuk melamun, saya tidak sadar saat sebuah lengan tiba-tiba melingkari pinggang saya, itu Soobin. Saya sudah bersiap untuk tidur, tapi Soobin, dia tiba-tiba mengendusi leher saya. Dia bilang, "Yeonjun, saya mau kawin." Lalu saya merinding, saya memang pandai mengendusi kemaluan, tapi saya belum pernah kawin.



" Lalu saya merinding, saya memang pandai mengendusi kemaluan, tapi saya belum pernah kawin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


End.

SOOBJUN OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang