01. TC

18 3 2
                                    

Happy Reading




Pukul 10 malam sudah menujuk tepat pada angka. Ke-dua pasang suami istri ini masih berkutik mondar mandir di ruang tengah.. menunggu kedatangan putri mereka yang belum kunjung pulang juga.

"Pergi main kemana aja itu anak?! Jam segini belum pulang juga. Apa dia sudah lupa rumah? Hingga lupa jalan pulangnya? Apa dia tak berpikir, jika orang tuanya saat ini mencemaskannya karena belum pulang jam selarut ini. Dan apa dia gak berpikir? Jika dirinya kenapa-kenapa diluar sana!" oceh Reza beruntun. Berdiri mondar mandir mencemaskan putrinya.

“Sabar Yah, sebentar lagi kita tunggu Cesya pulang. Mungkin sekarang dia dalam perjalanan naik motor." jelas Siska menenangkan kecemasan sang suami.

"Bagaimana bisa Ayah tenang Bu?! Jika  Cesya di jam segini belum pulang! Ditelepon juga gak diangkat! Itu sudah membuat Ayah ini panik!"

"Apa dia sengaja ingin buat Ayah-nya sakit kepala terlebih dahulu? Atau malah ia ingin Ayah-nya bertindak lebih jauh lagi? Agar kelakuannya menjadi baik lagi?" pikir Reza bertanya kepada sang istri. Frustasi dengan sikap sang anak.

"Apa sebaiknya kita lakukan rencana awal kita Yah? Agar Cesya bisa berubah? Bagaimana jika perilakunya itu semakin buruk? Dan semakin tak karuan?" tanya beruntun Siska ke Reza.

"Tiap hari ia main motor sama temannya gak jelas, entah kemana perginya. Pulang malam, tanpa izin orang tua. Mau kemana... selalu bikin orang tuanya panik. Itu sudah membuat Ayah kecewa kepada Cesya.” 

“Di umur yang udah menginjak umur 23 tahun ini, sifat dan kelakuannya masih sama kaya anak remaja. Gak ada perubahan sama sekali.” jelas Siska mulai memikirkan masa depan sang anak.

“Sepertinya kita harus lakuin itu kepada Cesya, Yah. Umur dia juga udah pas untuk menikah, Ibu khawatir jika kelakuannya menjadi. Afka juga sudah meminta kita untuk segera melangsungkan pernikahan mereka. Dia juga sudah was-was dengan kelakuan Cesya di kampus.” imbuh Siska.

“Beberapa hari lalu Ayah menyuruh Afka datang ke kantor. Ayah dan Afka sudah menentukan tanggal pernikahan mereka di bulan ini. Dan balasan Afka hanya pasrah dengan apa yang Ayah lakukan kepadanya, karena ia tahu itu yang terbaik untuknya.”

“Ibu hanya mengikut Ayah jika itu yang terbaik untuk Cesya.” balasnya mengulas senyum.

🐸🐸🐸🐸🐸

Lahir dengan kesempurnaan fisik memang semua orang menginginkan dengan kondisi sempurna. Dia Cesya, terlahir dengan kondisi sempurna. Lengkuk bibir yang manis, paras cantik yang membuat kaum lelaki ingin sekali memilikinya sudah terdapat dalam dirinya sejak kecil. Anak kedua dari Arkan Mahesa dan Siska Aprilia, yang memiliki kakak laki-laki yang sering kali Cesya panggil dengan sebutan 'Soren' “sok keren tapi pelit” kenyataannya itu memang benar terjadi pada sang kakak yang sering kali pelit terhadap adiknya.

Kakak laki-laki Cesya itu bernama Farel. Pasalnya, mengajak keluar rumah dengan sang adik saja tidak pernah Farel lakukan, terlebih mengasih uang saku saja jarang sekali, paling 1 tahun 3 kali. Sebab itu, Cesya benar menamai sang kakak dengan sebutan 'Soren'.

Gaya pecicilan sudah menjadi tradisi Cesya di geng motornya. Sayangnya, dia belum pernah pacaran, menjalin hubungan saja tidak mau, apalagi niat seriusnya ingin menikah, justru Cesya menjauh-jauhkan pikiran seperti itu.

“Besok Ayah kirimkan seseorang untuk menjagamu.” satu kalimat membuat cewek ini tersedak makanan yang ia makan, berlalu meminum minuman didepannya.

The Change [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang