You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🍁Rian
Aku menikmati elusan tangan robin di rambutku karena aku sedang tiduran di paha robin sementara robin membaca buku.
"Neechan!" Panggilku.
"Ada apa?" Tanya Robin.
"Aku tidak mau menikah." Ucapku.
"Belum siap akan resiko yang kutanggung nanti." Ucapku.
"Tidak mau meneruskan nama keluarga?" Tanya Robin.
"Entahlah untuk saat ini aku tidak mau menikah." Ucapku.
"Memang alasan utamamu tidak mau menikah apa rian?" Tanya Robin.
"Aku takut saja tidak bisa menjadi suami dan ayah yang baik." Ucapku.
"Sekolah hanya mengajarkan kita menjadi pintar dalam akademik tapi tidak mengajarkan menjadi pribadi yang baik." Ucapku.
"Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua yang baik jadi kurasa aku belum sanggup menerima tanggung jawab itu." Ucapku.
"Terkadang pemikiranmu sangat dewasa rian." Ucap Robin.
"Neechan mengatakan aku biasanya seperti anak-anak begitu!" Kesalku.
"Tidak begitu rian." Ucap Robin.
Aku menatap kesal robin tapi robin malah terkekeh geli melihat wajahku, jadi aku memalingkan wajahku dari robin tapi aku malah mendapatkan ciuman di pipi kananku dari robin.
"Ian menikah sama janda saja." Ucap Robin.
"Neechan saja sana menikah sama si crocodile duda itu!" Pekikku.
"Kalau kau mengizinkan aku tidak masalah." Ucap Robin.
"Argh jangan!" Protesku.
Robin memelukku sangat erat membuat aku senang akan hal ini, yah aku sangat ingin manja sekali dengan robin selama setahun kemarin aku kerja keras menghidupi diri sendiri bersama jaguar demi menebus dosaku kepada olivia.
"Lha kalian disini ternyata." Ucap Olivia.
"Kaachan jangan menikah lagi." Ucapku.
"Tidak akan lagipula kaachan sudah tua, lebih baik menunggu kalian membawa cucu untuk kaachan saja. Robin duluan setelah itu rian." Ucap Olivia.
"Kaachan kesini." Ucapku.
"Sudah di dekatmu lho." Ucap Olivia.
Aku berdiri dan langsung memeluk olivia sangat erat dan hanya diam saat olivia mengelus surai rambutku. Olivia mencium keningku sangat lama. Saat kulihat olivia terlihat sedih membuat aku heran akan hal itu.
"Kaachan kenapa sedih?" Tanyaku.
"Ayahmu ingin membawa kamu pergi dari kaachan." Ucap Olivia.
"Aku benci touchan." Ucapku.
"Jangan mengatakan itu bagaimanapun dia ayahmu rian." Ucap Olivia.
"Aku yang selalu melindungi kaachan dan neechan jadi dia tidak ada fungsinya sama sekali dalam hidupku. Bahkan saat aku kecil dia hanya bisa memukul kaachan saja." Ucapku.
"Rian melihat itu semua?" Tanya Olivia.
"Ian lihat semuanya jadi aku benci touchan." Ucapku.
"Maafkan touchan ya ian." Ucap Olivia.
"Tidak mau dia saja tahun lalu cambuk punggung ian sampai berdarah-darah. Ian sampai tidak bisa tidur beberapa hari karena punggungku sakit tahu kaachan." Ucapku.
"Lucu banget sih adik neechan ini." Ucap Robin.
"Ian ganteng tahu!" Protesku.
"Hahahaha adikku lucu sekali kaachan." Tawa Robin.
"Argh!" Kesalku.
Robin memeluk tubuhku sangat erat dan aku hanya diam saja. Aku dipeluk dari depan dan belakang membuat aku senang.
Malam harinya kami bertiga berniat pergi ke restoran menikmati makan malam bersama karena olivia mendapatkan banyak bonus dari bos. Tapi perjalanan kami terhalang sebab ada pria menyebalkan yang sedikit mirip denganku siapalagi kalau touchan.
"Putraku bagaimana kabarmu?" Tanya Touchan.
"Siapa kau? saya kenal juga kagak." Ucapku.
"Aku ayahmu bodoh!" Kesal Touchan.
"Sudah tahu aku bodoh malah terus saja mengejarku untuk hal-hal yang membuatku menderita." Ucapku.
"Kau pion sempurna untuk keberlangsungan rencanaku. Saat kau setuju menikah dengan putri rekan bisnisku maka perusahaanku semakin berkembang." Ucap Touchan.
"Lu aja yang kawin. Kan biasanya sering poligami lebih dari lima istri dan itu semua demi bisnismu juga kan." Ucapku.
"Dia menginginkan seorang perjaka dan kau kandidat yang pas. Jadi mau atau tidak kau harus ikuti rencana yang telah kususun rapih untuk pernikahanmu." Ucap Touchan.
"Ngatur kau!" Kesalku.
Para bodyguard touchan akan menyerangku namun aku berhasil melawan mereka dengan mudah. Aku menarik tangan robin dan olivia menjauh dari touchan.
Di restoran aku menggerutu akibat kejadian beberapa menit yang lalu. Robin menekan pipi kananku yang menggembung kebiasaan yang selalu kulakukan apabila dalam keadaan sangat kesal.
"Tua bangka itu kenapa gak mati saja sih?!" Kesalku.
"Jangan begitu ian doanya harusnya yang baik-baik untuk ayahmu." Nasihat Olivia.
"Bodoh amat!" Kesalku.
Aku diam saja dan menaruh kepalaku di pundak robin sambil melihat hpku menunggu pesanan tiba. Selesai makan kami semua kembali ke rumah dengan aku yang menaruh kepalaku di pundak robin.
🍁 Itu manja
Nr Twins
~ 25 Oktober 2022 ~
Cepat update kouta habis
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Nico Robin Twins (oc male reader)
Short StoryTIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA Note alternatif universe yang berarti sangat tidak terkait dengan mang...