10

95 10 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

📒 Momen ulang tahun kali ini

Hari ini tepat aku dan rian bertambah usia tidak ada perayaan dari kami berdua terbiasa melewatkan ini semua seperti tahun sebelumnya. Rian tiduran di pahaku kurasakan kening rian sedikit panas pasti dia terlalu lelah melakukan berbagai macam ekstrakurikuler yang dia ikuti.

"Happy birthday neechan." Gumam Rian.

"Happy birthday rian." Ucapku.

Aku mencium kening rian kulihat rian bangun dan langsung memeluk tubuhku sangat erat. Rian menyenderkan kepalanya di pundakku pasti dia pusing.

"Keluar saja dari salah satu ekstrakurikuler." Ucapku.

"Tidak mau." Ucap Rian.

"Robin! Rian! ayahmu memanggil!" Panggil Olivia.

Aku dan rian bangun lalu pergi ke ruangan tamu disana ada kue ulang tahun besar bertuliskan nama kami berdua. Rian tersenyum lebar melihat itu semua yah kami berdua tidak pernah merayakan ulang tahun.

"Untuk kami berdua?" Tanya Rian.

"Tentu saja." Ucap Mihawk.

"Ayo kita rayakan ulang tahun kalian berdua." Ucap Olivia.

Kami menyanyikan selamat ulang tahun dan selesai itu langsung meniup lilin. Mihawk dan olivia memberikan kami berdua hadiah yang berbeda.

Rian senang akan hadiahnya dan memeluk tubuh mihawk dan olivia sangat erat. Aku dan rian senang mendapatkan kado sekaligus perayaan ulang tahun.

Malam harinya kami semua ke salah satu restoran terkenal untuk makan malam bersama-sama. Rian melihat sejenak ke salah satu meja aku mengikuti arah pandang rian ternyata itu touchan.

"Tua bangka!" Pekik Rian.

"Rian!" Peringatku.

Teriakan rian membuat touchan melihat kearah kami semua dan dia nampak terdiam saat melihat mihawk. Dia datang langsung menarik tanganku dan rian.

"Maaf dracule-sama mantan istri dan kedua anakku sudah kurang ajar kepadamu." Ucap Touchan.

"Mereka keluarga baruku." Ucap Mihawk.

"Dengarkan itu!" Pekik Rian.

"Dracule-sama bercanda?" Tanya Touchan tidak percaya.

"Aku merahasiakan pernikahanku dengan olivia demi keselamatan keluarga baruku." Ucap Mihawk.

"Rian pewaris tunggal perusahaanku." Ucap Mihawk.

"Ciee yang menyesal!" Ledek Rian.

"Tidak." Ucap Touchan.

Touchan pergi begitu saja dan rian tertawa keras akan hal itu. Kami makan malam bersama dengan canda tawa bahkan membahas banyak hal.

Pulang dari makan malam bersama rian tidur begitu saja pasti rian merasakan rasa pusing lagi karena sakit. Mihawk hanya melihat saja tidak berkomentar apapun namun dia keluar begitu saja.

"Adikmu keras kepala sekali." Ucap Olivia.

"Iya padahal sudah kuperingatkan agar tidak terlalu banyak mengikuti ekstrakurikuler." Ucapku.

"Dokter akan tiba 10 menit." Ucap Mihawk.

Rian diperiksa dokter dia hanya kelelahan saja dan maag rian juga kambuh. Rian tidur nyenyak dan aku menunggu rian sambil membaca buku.

"Neechan!" Panggil Rian.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Mau dielus olehmu." Ucap Rian.

Aku menutup buku dan tidur di samping rian untuk mengelus punggung rian. Rian bersembunyi di pundakku dan aku hanya diam saja.

Pagi harinya suhu tubuh rian belum turun sama sekali. Mihawk membawa rian ke rumah sakit untuk dirawat disana.

Aku bersekolah seperti biasa dan memberitahu kepada wali kelas tentang kondisi rian yang sakit. Pelajaran dimulai seperti biasa walaupun aku sedikit kehilangan tidak ada rian di belakangku.

Pulang sekolah aku ke rumah sakit disana kulihat rian duduk menatap kesal kearah mihawk. Aku hanya tertawa melihat itu semua benar-benar lucu sekali.

"Daddy lepaskan infus ini buat kebas saja tahu!" Kesal Rian.

"Besok saja." Ucap Mihawk.

"Sekarang!" Pekik Rian.

"Demam kamu belum turun." Ucap Mihawk.

"Rian sudahlah ikuti ucapan daddy demi kesembuhanmu juga." Ucapku.

"Aku benci rumah sakit!" Kesal Rian.

"Kau ini rian." Ucapku.

"Laper mau sushi!" Pekik Rian.

"Tidak boleh!" Tegas Mihawk.

"Makanan rumah sakit membuat mual tahu!" Kesal Rian.

"Robin jaga adikmu aku akan pergi ke kantor dulu." Ucap Mihawk.

"Baiklah daddy." Ucapku.

Mihawk pergi dari ruangan rawat rian dan rian mendengus kesal akan hal itu semua.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanyaku.

"Baik dan ingin keluar dari rumah sakit." Ucap Rian.

"Panasmu belum turun." Ucapku.

"Bosan tahu neechan!" Kesal Rian.

"Kita ke taman saja yuk!" Ajakku.

"Ayo!" Pekik Rian.

Aku mengambil botol infusan rian dan membantu rian turun dari brankar rumah sakit. Kami berdua di taman belakang rumah sakit menikmati suasana sore hari.

"Kaachan pulang nanti malam katanya ada pertemuan antar ilmuwan." Ucap Rian.

"Kedua orang tua kita sibuk semua." Ucapku.

"Tidak masalah sih asal uang mengalir." Ucap Rian.

"Kau ini dasar rian." Ucapku.

Kami berdua menghabiskan waktu di taman belakang rumah sakit dan tak lama olivia datang untuk menyuruh rian masuk kembali ke ruangannya agar bisa beristirahat.

📒Sangat spesial

Nr Twins

Ending

~ 21 November 2022 ~

Cepat update kouta habis dan epilog nya nanti ya kalau aku ada kouta lagi😅😅

✔️ Nico Robin Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang