9

80 10 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Rian dan robin saat ulangan

Aku dan robin saat ini melaksanakan ulangan ujian semester. Aku tidak mengerti semua pelajaran kimia saat guru menerangkan aku memang melihatnya namun tidak ada satupun yang kumengerti.

"Bagaimana ini aku tidak mengerti sama sekali?" Batinku.

"Neechan bantu aku!" Batinku kepada robin.

"Sebentar lagi aku selesai dan akan menuju ke mejamu untuk menyerahkan contekan." Batin Robin.

"Hehehe makasih." Batinku.

Aku mencoba mengerjakan soal yang kupahami walaupun sepertinya asal saja biarkan saja terpenting aku mendapatkan contekan robin nanti. Robin melewati mejaku dan memberikan penghapus padaku lalu pergi begitu saja.

Guru pergi aku membuka tempat penghapus dan melihat contekan dengan cepat agar segera selesai sebelum guru tiba kembali ke kelas. Tepat saat guru kembali ke kelas aku juga selesai mengerjakan semua soal.

Aku berpura-pura mengerjakan soal sampai batas waktu berakhir agar guru tidak curiga sama sekali, dan menghapus suatu hal padahal tidak sama sekali.

Waktu selesai dan aku memberikan kertas ulanganku kepada guru dengan cepat langsung kabur ke kantin. Aku mencari keberadaan robin dan mendorong seorang guru yang akan mendekati robin.

"Pedo!" Ledekku.

"Enak saja kau bocah tengik!" Kesalnya.

"Begini doflamingo-sensei kau ini sudah tua jangan dekati neechan ku dong!" Ledekku.

"Umurku tidak beda jauh!" Protes Doflamingo.

"Bodoh amat!" Pekikku.

Aku mengusir doflamingo agar pergi dia menyebalkan sekali dan tak lama ada yang datang juga dia adiknya doflamingo.

"Tadi kakaknya sekarang adiknya!" Kesalku.

"Aku cuma ada urusan dengan robin saja jangan mengamuk terus kau rian." Ucap Rosinante.

"Biarin!" Pekikku.

"Olimpiade fisika akan dilaksanakan minggu depan." Ucap Rosinante.

"Baiklah sensei." Ucap Robin.

"Corazon-sensei menyukai neechan?" Tanyaku.

"Tidak gila saja kau ini!" Protes Rosinante.

"Heh wajahmu memerah tuh!" Ledekku.

"Sialan kau rian!" Kesal Rosinante.

"Hahahaha." Tawaku.

Rosinante langsung pergi begitu saja dan aku tertawa keras melihat wajah memerah rosinante. Robin mengelus surai rambutku membuat aku melihat kearahnya dan langsung mencium pipi kanan robin.

"Kau ini rian suka sekali menjahili guru." Ucap Robin.

"Seru tahu lagipula tidak akan yang berani mengeluarkan aku dari sekolah. Aku murid berprestasi pasti kepala sekolah berpikir dua kali mengeluarkan aku." Ucapku.

"Beberapa hari kedepan aku akan pergi ke kota dressrosa jadi jaga dirimu baik-baik." Ucap Robin.

"Tenang saja aku pasti menjaga diriku baik-baik!" Pekikku.

"Jadi mau ke taman sabaody di negara grand line itu." Ucapku.

"Taman kota saja ada kau malah memilih kota hal yang jauh." Ucap Robin.

"Luffy bilang disana banyak permainan yang keren kan aku jadi mau kesana." Ucapku.

"Jadi kesana karena ingin melihat permainan?" Tanya Robin.

"Tepat sekali!" Pekikku.

"Luffy bilang disana ada gelembung raksasa dan bianglala besar!" Pekikku.

"Kau seperti luffy saja rian." Ucap Nami.

"Biarin terpenting aku ganteng!" Pekikku.

"Robin adikmu sedikit konslet ya." Ucap Nami.

"Yah begitulah." Ucap Robin.

"Luffy!" Panggilku.

Luffy mendekat bersama yang lainnya bahkan ditangan dia sudah ada daging. Aku merangkul pundak luffy dan membisikan sesuatu kepada luffy mengenai rencanaku.

"Aku harus beritahu touchan dulu tentang itu." Ucap Luffy.

"Masalah mudah kita bisa berangkat berdua kesana." Ucapku.

"Black card milikku patah lagi kau traktir aku daging ya rian." Ucap Luffy.

"Tidak masalah." Ucapku.

"Zoro oi!" Panggilku.

"Apa?" Tanya Zoro.

"Bokap gua punya banyak stok wine mabok yuk!" Ajakku.

"Ide bagus." Ucap Zoro.

"Sanji kau ikut?" Tanyaku.

"Tidak aku akan menghabiskan waktu bersama keluargaku saja." Ucap Sanji.

"Chopper dan usopp?" Tanyaku.

"Aku ada kencan bersama kaya." Ucap Usopp.

"Aku membantu ayahku di rumah sakit." Ucap Chopper.

"Ok tidak masalah." Ucapku.

"Rian kau dilarang minum wine kau belum cukup umur." Ucap Robin.

"Larangan adalah perintah bagiku biarin palingan kena hukuman oleh daddy." Ucapku santai.

Aku merencanakan hal-hal seru bersama luffy dan zoro sebenarnya teman robin sudah dekat denganku sisanya sibuk dengan keluarga hanya tersisa mereka berdua saja.

Pulang ke rumah aku malah mendapatkan jeweran di telinga oleh mihawk pasti salah satu anak buahnya melaporkan ucapanku di sekolah.

"Bagus kau ingin meminum wine." Ucap Mihawk.

"Iya dong biar jadi pria sejati!" Pekikku.

"Lihat saja kau meminum wine aku akan memotong masa depanmu!" Ancam Mihawk.

"Jangan dong nanti aku tidak bisa memiliki anak!" Pekikku.

"Makanya jangan macam-macam!" Tegas Mihawk.

"Iya." Ucapku lesu.

Robin dan olivia tidak membantuku sama sekali bahkan jaguar malah tertawa melihat aku di jewer oleh mihak kan menyebalkan sekali.

🍁 Saling bekerja sama

Nr Twins

~ 17 November 2022 ~

Double update minggu ini khusus book twins karena aku dalam mode mood baik

✔️ Nico Robin Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang