6

88 11 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

📒 Robin

Aku melihat pelajaran dengan tenang dan rian malah menguap malas. Rian memang tipikal orang yang malas tentang pelajaran beda lagi soal olahraga pasti dia akan bersemangat sekali.

Jam pelajaran berganti menjadi jam olahraga dan rian langsung sumringah. Dengan cepat rian berlari keluar kelas pasti dia ingin berganti baju.

"Adikmu sangat bersemangat sekali ya robin." Ucap Nami.

"Iya benar dia kalau berhubungan dengan olahraga sangat bersemangat." Ucapku.

Aku dan semua perempuan berganti baju di ruangan ganti seperti biasa. Di lapangan saat ini kulihat Rian mendribble bola basket menunggu kedatangan guru olahraga yang belum terlihat sama sekali.

"Rian kau menyukai seseorang?" Tanya Sanji.

"Ada sih cuma aku malas aja memulai hubungan percintaan." Ucap Rian.

"Malas kenapa?" Tanya Kid.

"Aku belum bisa membahagiakan kedua orang yang berharga bagimu jadi malas memulai hubungan menyebalkan." Ucap Rian.

Rian membuka sedikit kaos olahraganya dan ada pekikan histeris dari para gadis di kelasku. Rian langsung berlari kearahku dan memelukku begitu saja.

"Kenapa berlari?" Tanyaku.

"Ian lupa kan punya abs." Ucap Rian.

"Ayo lepaskan dulu." Ucapku.

"Ian malu neechan." Ucap Rian.

"Adikmu lucu sekali robin." Ucap Nami.

"Ian ganteng bukan lucu!" Protes Rian.

"Iya ian ganteng." Ucapku.

Rian melepaskan pelukan dan tidak lupa mencium pipi kananku sebelum berlari menuju semua siswa yang lain. Pelajaran olahraga dimulai hanya ada penjelasan tentang passing bola voli.

Pulang sekolah aku dan rian pulang bersama-sama hanya ada ocehan dari rian sepanjang perjalanan pulang, sementara aku membaca buku.

"Neechan sudah memiliki pacar baru lagi?" Tanya Rian.

"Belum ada." Ucapku.

"Aku mau menjadi seorang yang sukses di masa depan." Ucap Rian.

"Belajar yang rajin dan kerja keras mencapai itu semua." Ucapku.

"Ian sudah mendaftarkan diri ke salah klub ternama di jepang namun belum ada balasan dari mereka." Ucap Rian.

"Banyak keluarga berpengaruh ingin mengangkatmu menjadi seorang pewaris rian." Ucapku.

"Aku berat neechan kalau diangkat." Ucap Rian tidak nyambung.

"Bukan tubuhmu yang diangkat ian tapi kamu akan meninggalkan rumah dan menjadi seorang anak kaya raya." Ucapku.

"Buat kaya raya tapi aku jauh orang-orang yang aku sayangi." Ucap Rian.

"Jadi tidak mau meninggalkan rumah demi menjadi pewaris keluarga berpengaruh?" Tanyaku.

"Ian mau bersama kaachan dan neechan saja. Bagiku harta itu bisa kuraih sendiri tanpa perlu belas kasihan orang lain." Ucap Rian.

"Sebanyak apapun harta yang kita dimiliki akan percuma apabila tidak bersama orang yang kita sayangi. Namun kadang kala manusia itu trauma akan kehadiran orang lain dan menjadi penyendiri hingga akhir hayatnya." Ucap Rian.

"Ian ingin memiliki harta yang banyak, bukan untuk pamer namun ingin membuat orang-orang yang menghina ibuku terdiam akan hal itu. Saat ibuku susah mereka tidak mengulurkan tangan untuk membantu sama sekali jadi aku ingin membungkam mereka semua dengan pencapaian yang kumiliki." Ucap Rian.

"Pemikiranmu dewasa sekali ian." Ucapku.

"Ian cuma mau membahagiakan kaachan dengan harta hasil kerja kerasku ini. Masalah jodoh itu urusan belakangan bagiku." Ucap Rian.

"Impianmu mulia ian." Ucapku.

"Mau bobo di kamar dan dipeluk mr.panda!" Rengek Rian.

"Ya sudah ayo kita segera pulang." Ucapku.

Aku menarik tangan kanan rian segera pulang ke rumah dan tiba di rumah rian langsung masuk ke kamarnya. Aku berganti baju saat melihat rian dia sudah tidur sambil memeluk bantal bergambar panda.

"Dasar kau ini." Ucapku.

Aku menyelimuti tubuh rian yang masih memakai seragam sekolah dan rian merasakan perasaan tidak nyaman jadi aku membuka kemeja sekolah rian. Rian sudah memiliki abs tercetak jelas, pengasingan selama setahun yang dilakukan olivia sebagai bentuk hukuman membuat rian bekerja sangat keras, dan belakangan juga rian sering ke gym.

"Hm." Guman Rian.

Aku mengelus surai rambut rian dan rian malah menggaruk perut. Aku keluar kamar membiarkan rian beristirahat sangat tenang.

Malam harinya aku selesai makan malam dan rian sedang makan malam dia baru saja bangun. Tidur siang malah keterusan sampai malam hari yah rian sedikit kelelahan mengerjakan tugas menumpuk kemarin.

"Neechan!" Panggil Rian.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Hubungan sedarah itu hal yang dilarang ya?" Tanya Rian.

"Sangat dilarang oleh agama malahan." Ucapku.

"Berarti aku tidak boleh menyayangi neechan dan kaachan dong." Ucap Rian polos.

"Itu hal yang berbeda rian." Ucapku.

"Berbeda?" Bingung Rian memiringkan kepalanya.

"Hubungan sedarah yang dilarang itu misalnya aku dan ian saling mencintai satu sama lain bahkan sampai memiliki anak dari hasil hubungan itu." Ucapku.

"Berarti kalau nanti kaachan menikah lagi dan memiliki anak dia masih sedarah denganku dong?" Tanya Rian.

"Tepat sekali." Ucapku.

"Oh aku mengerti. Lagipula tua bangka itu juga memiliki seorang putri yang berbeda dua tahun denganku. Padahal perceraian kaachan dan dia 10 tahun yang lalu namun anehnya kok anaknya malah berbeda dua tahun denganku." Ucap Rian.

"Itu urusan orang dewasa." Ucapku.

"Hehehe iya." Tawa Rian.

Setelah itu rian memeluk kedua kakiku sangat erat dan menaruh kepalanya di paha kananku menonton tv dengan tenang.

📒 Bangga memiliki rian

Nr Twins

~ 31 Oktober 2022 ~

Aku lebih cepat update karena ada banyak permasalahan di dunia nyata

✔️ Nico Robin Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang