7

86 10 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Rian tidak menyangka

Aku berjalan sendirian menuju ke supermarket hari ini pulang latihan sepakbola dan ada rapat osis juga. Aku cukup aktif di ekstrakulikuler sekolah entahlah aku sedikit bosan apabila tidak melakukan kegiatan. Aku mengikuti beberapa ekstrakurikuler di sekolah dari senin sampai sabtu walaupun beberapa ada yang bentrok aku tidak peduli.

"Kau cukup menarik anak muda." Ucap seorang pria bermata elang.

"Oniisan siapa?" Tanyaku.

"Aku ada sedikit penawaran menarik untukmu anak muda." Ucap pria tersebut.

"Aku tanya kamu siapa oniisan bukan tujuanmu." Ucapku.

"Kita bicara di restoran saja agar kau mengerti maksudku." Ucap pria tersebut.

Di restoran hanya ada keheningan saja, aku minum jus jeruk dan pria di depanku minum wine yang dipesan dia sebenarnya aku mau wine tapi belum cukup umur. Dia menatapku sejenak.

"Aku dracule mihawk bisa dikatakan aku sedikit kenal dengan ayahmu." Ucap Mihawk.

"Lha kukira masih berumur 20 tahun keatas ternyata sudah mau 50 tahun!" Kagetku.

"Memang kau pikir usiaku berapa?" Tanya Mihawk.

"27 tahun perkiraanku segitu." Ucapku.

"Kau harus menjadi pewaris seluruh kekayaanku." Ucap Mihawk.

"Hah?!" Kagetku.

"Aku duda tanpa anak." Ucap Mihawk.

"Jadi paman mengangkatku menjadi anak?" Tanyaku memastikan.

"Ya." Ucap Mihawk.

"Ogah." Ucapku.

Mihawk menatapku tajam jadi aku memukul wajah mihawk begitu saja, dan pergi meninggalkan dia dari restoran. Aku menatap langit sore memikirkan tawaran mihawk beberapa menit yang lalu.

Aku pergi menuju ke rumah dan mendengar tentang pembicaraan olivia bersama jaguar mengenai biaya kuliahku.

"Kaachan ada orang asing yang menawarkan aku menjadi anaknya." Ucapku.

Ucapanku membuat kaget olivia dan jaguar namun aku hanya tersenyum lebar kepada mereka berdua. Olivia memelukku sangat erat dan aku hanya membalas pelukan olivia.

"Aku belum menjawab pertanyaan pria itu." Ucapku.

"Jangan ya kalau kau menyetujui hal itu maka ian akan berpisah dengan kaachan dan neechan." Mohon Olivia.

"Ian tidak mau membebani kaachan saja tentang biaya kuliahku." Ucapku.

"Aku akan membuat perjanjian dengannya agar menguntungkan untukku." Ucapku.

"Maksudmu nak?" Bingung Olivia.

"Serahkan semuanya padaku." Ucapku.

Beberapa hari kemudian setelah aku mencari informasi dari law dan kid aku bisa menemukan alamat dari mihawk berada. Aku berada di depan rumah mihawk bersama robin dia sedikit khawatir padaku.

"Padahal neechan tidak perlu ikut." Ucapku.

"Tetap saja sifatmu cerobohmu itu membuat khawatir saja." Ucap Robin.

"Yah baiklah aku mengerti." Ucapku.

Aku menekan bel beberapa kali akhirnya terbuka ternyata ada seorang maid disini wajar sih orang kaya raya. Aku diarahkan menuju ke ruang tamu disana ada mihawk sendirian sedang meminum wine.

"Jadi?" Tanya Mihawk.

"Aku menerimanya dan aku ingin tetap memakai nama keluarga ibuku." Ucapku.

"Tidak masalah asal nanti kau bisa melanjutkan perusahaanku saja." Ucap Mihawk.

"Baiklah dan aku juga tidak mau menjadi ceo semata." Ucapku.

"Maksudmu?" Tanya Mihawk.

"Aku ingin menjadi atlet juga." Ucapku.

"Terserah kau." Ucap Mihawk.

Mihawk bangun dan menyerahkan dokumen tentang hak asuh yah aku menandatangani itu semua. Setelah selesai langsung kembali ke rumah.

"Kau harus memanggilku touchan." Ucap Mihawk.

"Aku benci panggilan itu lebih baik kau kupanggil daddy saja." Ucapku.

"Ok." Ucap Mihawk.

Aku tersenyum kearah mihawk dan pergi dari kediaman mihawk malas berlama-lama di rumah yang sedikit horor menurutku. Yah gimana gak horor itu rumah mihawk tepat di tengah hutan yang lebat.

Di jalan aku memeluk leher robin sangat erat dan robin mengelus surai rambutku. Entahlah aku merasa ini keputusan yang bagus selain biaya kuliahku terjamin aku tidak terlalu merepotkan olivia ke depannya.

Tiba di rumah dengan cepat aku ke kamar dan memandang foto di pojok kamarku masih ada foto keluarga kami berempat. Aku berada di gendongan olivia sementara robin digendong touchan.

"Kau ayah yang gagal." Ucapku.

"Aku tidak masalah mendapatkan siksaan darimu namun perbuatanmu 8 tahun yang lalu membekas di ingatanku." Ucapku.

Touchan berselingkuh di depan mataku bahkan secara terang-terangan mengatakan pacar dia hamil. Aku yang masih kecil hanya berpikir berarti aku memiliki adik baru nyatanya bukan begitu.

"Aku tidak mau menjadi seorang touchan." Ucapku.

Aku tertidur menyelami mimpi dan malah mendapatkan mimpi tentang hari dimana touchan menyiksaku untuk pertama kalinya.

🍁 Akan mendapatkan penawaran yang menarik

Nr Twins

~ 08 November 2022 ~

Cepat update soalnya kouta menipis🤣🤣

✔️ Nico Robin Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang