Cerita Lima

387 34 2
                                    


.
.
.

Malam hari setelah gara menolong "adiknya" itu, entah kenapa iya susah untuk memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Malam hari setelah gara menolong "adiknya" itu, entah kenapa iya susah untuk memejamkan mata.
Bahkan saking tidak bisa tidurnya, sampai-sampai iya menunggu kantuk datang sambil mengerjakan tugas yang harusnya dikumpul dua minggu lagi.

Lama berkutat dengan tugasnya, gara merasa haus dan sialnya dia harus turun kedapur karena air digelasnya sudah tandas.

Saat berjalan menuju tangga, rasa penasaran gara untuk membuka pintu kamar gangga sangat besar.

Kkrriett

Saat pintu kamar terbuka, yang pertama kali gara temukan adalah gangga yang memejamkan mata namun ada kerutan didahi anak itu menandakan bahwa ada rasa tidak nyaman dalam tidurnya.

Gara yang melihat itu reflek menyentuh kening gangga, dan iya anak itu demam.

Saat menoleh ke nakas disamping tempat tidur gangga, makanan yang ia siapkan dan obatnya masih utuh.

" lo kalo mau caper jangan ngerusak badan lo juga kali " , gara mengomel sambil mencoba membangunkan gangga.

Gangga yang merasa terganggu di tidurnya melenguh kecil " eunghh" , tapi matanya masih saja terpejam.

"Bangun lo,"
Setelah beberapa kali gara berusaha membangunkan gangga, akhirnya usahanya berhasil.

"kak, lo ngapain disini?"

"gua gak sengaja lewat kamar lo, lo gak makan dan minum obat lo? Lo mau caper ke bunda? Iya?"

"kak, badan gue lemes gak kuat bangun apalagi buat makan. Dulu kalo gua sakit oma ya-
Ucapan gangga terhenti saat gara membantunya untuk duduk. Dan yang lebih mengejutkan lagi gara menyuapinya.

"nih makan. Gua gak mau ya besok lo ditemuin jadi mayat. Baru juga pindah kesini lo udah jadi almarhum!"

Kata-kata gara memang menyakiti gangga, tapi di lain sisi gangga juga senang karena iya merasa diperhatikan oleh gara.

"kak, lo kalo sakit disuapin bunda gak?"

"kenapa lo nanya gitu? Lo mau di suapin bunda juga?"

"enggak lah kak, gua gak bakalan berharap setinggi itu kak. Ngeliat muka gue aja bunda berasa ngeliat kuman " gara terkekeh setelah mengatakannya tapi ada kaca-kaca bening yang siap pecah dipelupuk mata adiknya itu.

Gara mencoba mengalihkan suasananya, " nih minum obat lo"
Setelah selesai mengurusi gangga, gara yang hendak beranjak keluar berbalik lagi dan berucap

"kalo lo mau dapetin kasih sayang bunda sama ayah lo harus berjuang. Walaupun lo juga tau kalo bunda gak bakal semudah itu ngeliat lo"

Gangga yang tadinya hanya menunduk kembali menatap wajah gara, dia tersenyum cerah
"pasti kak, pasti gua bakal terus berusaha sampai titik darah penghabisan"

Cerita GanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang