Cerita Dua Belas

157 18 0
                                    

.

HALOOOOOOOO

Gangga is back !!!!!

Jangan lupa Vote and Komennya yaaa!!!

.

.

.

Hari minggu, hari yang seharusnya diisi dengan kegiatan bercengkrama dengan keluarga tercinta. Itulah hal yang dilakukan oleh kebanyakan orang. 

Tapi tidak dengan gangga. Sejak pagi hari, ia hanya berdiam diri dikamarnya. Bukannya ia tak mau keluar kamar, tapi sependengaran gangga, dibawa sedang ada ayah bunda dan kakaknya yang sedang berkumpul. 

Ia tidak mau menjadi penggangu keharmonisan keluarganya itu.

Sudah banyak hal yang ia lakukan, mulai dari bermain game, membaca buku, bahkan sampai-sampai ia tadi menelpon neneknya.

"bosen banget anjir. perut gue juga udah mulai keroncongan, tapi kalo gue turun nanti bunda langsung badmood lagi ngeliat muka gue" monolog gangga sendiri.

kkruyuuukkk

"ah elah bodo amat lah. keluar aja gue cari makan" lalu gangga bergegas mengambil dompet dan kunci mobilnya. 

Saat sudah sampai diruang keluarga, gangga sejenak melihat kehangatan keluarga itu. ingin sekali ia bergabung disana. Tapi tidak mungkin.

Sedikit lagi ia menuju pintu keluar, tapi tiba-tiba terdengar suara bundanya bergema "Sopan sekali kamu main lewat begitu saja" sinis santani pada gangga.

Mendengar hal itu, lantas membuat gangga berjalan mundur dan mendekat kepada mereka. "Gangga cuma gak mau ganggu bunda. gangga juga gak mau bikin mood bunda rusak karena ngeliat wajah gangga" jelas gangga

Penjelasan gangga barusan membuat mereka bertiga terdiam, tak ada yang menanggapi satupun. "Yasudah kalau gitu, gangga pamit keluar dulu ya"


-

-

-

-

Tadi saat diperjalanan mencari makanan, tiba-tiba jarga mengundangnya untuk makan bersama dirumah. "mama lagi masak banyak nih" begitu kata jarga tadi. 

Gangga yang memang dasarnya bingung mau kemana, akhirnya memutuskan untuk pergi kerumah jarga saja. Lagipula disana ia bisa bersantai dan bercengkrama dengan keluarga jarga.

Seperti saat ini, gangga tengah bermain catur bersama om Ragan. ayah jarga. 

"om tuh ya udah lama pengen punya temen buat main catur ga. Anak ganteng om itu anti banget soalnya sama catur. bosen katanya" curhat om ragan

mendengar itu gangga hanya terkekeh. "Aku aja deh yang jadi anaknya om, biar kita bisa main catur tiap hari" ucap gangga sambil menaikturunkan alisnya. Lalu ia mengarahkan pandangannya pada jarga " Boleh gak jar?" 

Jarga hanya acuh mendengarnya " ambil aja ga. asal duitnya lo sisain ke gue juga ya" jawaban jarga membuat wajah om ragan namun justru membuat Bunda, jarga, dan gangga tertawa melihatnya.

"Oh iya, mama lupa tadi bikin cookies. Sebentar ya bunda ambilin" setelahnya Mama nabil pergi kedapur dan menyajikan cookies buatannya kepada mereka.

Saat melihat cookies itu gangga teringat dengan bundanya yang juga sering membuatkan kue untuk keluarga tercintanya. Tapi bukan untukknya.

"ayo gangga, dicobain cookies nya nak" belum selesai kesedihan hati gangga mengingat hal tadi, kini justru mama dari jarga memanggilnya dengan sebutan "nak". Panggilan yang sepertinya mustahil ia peroleh dari bundanya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita GanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang