Cerita Enam

348 31 0
                                        

-
-
-
-
Gara saat ini sedang dilanda bosan karena menunggu orang yang tidak dia anggap adik itu bangun.

Ya, setelah adegan pingsannya gangga tadi, gara langsung membawanya ke UKS dan petugas kesehatan di UKS mengatakan jika sepertinya gangga punya alergi sinar matahari. Alergi? Sinar Matahari? Manusia dari planet mana yang alergi terhadap sinar matahari? Gara masih bingung memikirkan hal bodoh itu.

“eeunghh”  Gangga mulai menggeliat dan menyesuaikan pencahayaan yang masuk kedalam penglihatannya.

“lu alergi sinar matahari?” Tanya gara sambil bersedekap dada,

“hmmm” gara hanya menjawab seadanya, karena jujur saja saat ini kepalanya masih terasa pusing.
Gara menyodorkan semangkuk bubur ayam kepada gangga “Nih makan. Raka yang beliin bukan gua”

Raka yang juga ada diruangan itu hanya terkekeh melihat tingkah gara yang gengsinya sudah melebihi jambul kathulistiwanya syahrini.

“Makasih ya kak raka”

“yoi, santai aja. Yaudah gua balik kekelas dulu ya. Kakak lu kayaknya mau berduaan sama lu tuh” Ucap raka yang langsung berlari karena takut dihajar oleh gara.

“Buburnya dari lo kan kak? Kak raka ngasih kode tuh tadi?” perntanyaan dari gangga sengaja untuk menggoda kakaknya itu.

“lo kalo kepedean jangan sama gue. Muak gue liatnya.” Ucap gara sinis, padahal memang betul bubur ayam itu dari dirinya tapi gara juga bingung kenapa dia bisa sepeduli itu dengan gangga.

“gua masih bisa berharap kan kak?” Ucap gangga pelan sambil menundukkan kepalanya.
Gara yang melihat itu diam mematung, dia tidak bisa menjawab apa-apa. Rasa bencinya untuk gangga sangatlah kuat dan tidak mungkin bisa berubah secepat itu.

“Mau lo berharap sampe lo mati juga gua gak bakalan mau terima lo” Ucapan dari gara yang berhasil membuat hati gangga hancur berkeping-keping.

Setelahnya hanya hening yang meneylimuti suasana ruangan itu, tak ada yang mulai bicara lagi.

Hanya terdengar suara dentingan sendok dari gangga yang berusaha menghabiskan bubur ayamnya.
“Walaupun hati gue sakit, gue harus makan. Sakit hati kan juga butuh tenaga” batin gangga
.
.
.
.
.
.
.
19.00 WIB

Saat ini seluruh keluarga tengah berkumpul diruang makan, sebenarnya tidak semua karena gangga tidak termasuk didalamnya.

Bukan gangga yang menolak untuk makan bersama mereka, tapi dia yang ditolak.

“Ma, besok kan hari minggu kita joging bareng yuk sama papa juga” gara memang sering kali mengajak santani untuk joging bersama tapi selalu saja ditolak.

“gak deh bang, mama gak mau ah. Capek”  ucap santani yang berusaha menolaknya.

“ih mama mah, kenapa sih gak pernah mau joging sama kita. Kan itung-itung quality time mamahhhh” Gara sudah merengek seperti anak kecil

“Abang, mama itu bukannya gak mau joging tadi mama gak bisa karena punya alergi matahari bang. Kalo alergi mama kambuh, bisa bersin-bersin bahkan sampai pingsan loh” akhirnya papa yang melihat gara sudah cemberut memberikan penjelasan yang sebenarnya.

“Mama punya alergi matahari?” santani dan frans hanya mengangguk

“sama kaya anak itu dong?”
“anak itu?” mama bertanya dengan dahi yang mengernyit

“Iya ma, si anak haram itu. Dia tadi pingsan disekolah karena dijemur dibawah matahari sama guru. Trus kata petugas kesehatannya dia punya alergi matahari” tukas gara.

Satu fakta baru yang kini diketahui oleh santani dan yang lainnya bahwa gangga memang benar-benar bagian dari mereka. Bahkan alerginya pun menurun kepada anak itu.

“Sudahlah, gak usah dibahas lagi. Mau dia alergi matahari, mau dia punya penyakit parah bahkan mati sekalipun itu bukan urusan kita” Ucap santani dengan santainya tanpa tahu bahwa sedari tadi ada hati yang sakit mendengar percakapan itu.

“anak haram ya? Aku mati juga ternyata bukan hal yang menyakitkan untuk mama” batin gangga getir sambil memandang 3 butir pil yang ada digengamannya
..
..
..
..
..

TBC.

Hi,  dia Jarga yg gantengnya kelewatan

Hi,  dia Jarga yg gantengnya kelewatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi dia Raka, Si bawel dan perhatian

Hi dia Raka, Si bawel dan perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..
..
..
..
..
..

Sekali-kali double up ya.  . . .

..
..
..
..
.
..

                 Kamarnya Haechan, 22/08/22

Cerita GanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang