Part 3 - Tantangan Balap

1.1K 174 142
                                    


Sebelum baca jangan lupa votenya🧡

Happy Reading!🕊

03. Tantangan Balap.

"Siapa lo? Punya mulut di sekolahin dong."

"Gue? Kenalin, gue Dizy Aliska, cewek famous di sekolah ini." Cewek berambut pirang itu bergaya sangat angkuh mengakui bahwa dirinya adalah gadis populer di SMA Airlangga.

Memang benar adanya, Dizy adalah cewek most wanted di sekolahnya. Tetapi, posisinya ia dapatkan hanya karena memiliki followers terbanyak di SMA Airlangga. Siapa sih, yang tidak mengenal Dizy? Gadis itu sering memenangkan pertandingan balap motor liar maupun resmi di sirkuit, hingga orang-orang memberikannya sebuah julukan bernama Racing Queen.

"Terus? Gue harus bilang wow, gitu?" Alzera bersedekap dada. Menantang.

Dizy maju selangkah mendekati Alzera. "Gue juga cewek yang lagi dekat sama salah anggota dari The Five Troublemaker, " katanya dengan tampang songong.

Avelline ber-cih. "Kebanyakan omong dia Zer. Udahlah, ayo cab-"

Alzera menaikkan telapak tangannya. "Gak ada kata cabut, sebelum masalah selesai," potong Alzera.

Avelline hanya bisa diam dan menuruti omongan Alzera. Sisi keras kepala Alzera selalu berani menantang orang-orang yang mencari masalah dengannya. Sekarang ia ingin tahu, titik permasalahan dengan gadis dihadapannya ini sebenarnya apa? Apakah karena gadis itu merasa terganggu dengan insiden di kantin tadi? Lalu apa hubungannya antara Dizy dengan ke lima tukang pencari onar di sekolah, sampai-sampai ia seangkuh itu di hadapan Alzera.

Dizy melontarkan pandangan sinis. "Anak baru, sok iya banget gaya lo mau dekat-dekat sama cowok most wanted sekolah."

Alzera menghembuskan nafas kasar. "Catat baik-baik ya, omongan gue di otak lo," tekannya dengan nada bicara yang tidak santai.

"Asal lo tau, ya? Dia duluan yang cari masalah sama gue. Sekarang lo bilang, gue deketin dia? Sorry not my level, gue gak ada niatan sama sekali buat dekatin cowok stres kaya dia!" lanjutnya menjelaskan. Alzera begitu kesal, kenapa bisa dirinya dituduh mendekati Leo. Jangankan mendekati Leo, saat bertemu saja mereka tidak ada akur-akurnya.

Dizy mendorong bahu Alzera dengan kasar. "Gak usah banyak bacot deh, lo, perek. Kalau lo memang suka sama Leo bilang aja!" Alzera hanya silent sambil tersenyum kecut.

"Heh!" bentak Avelline seraya mendorong bahu Dizy hingga langkah kakinya mundur beberapa langkah.

"Jaga mulut lo! Atau perlu gue robekin mulut lo itu sekarang?!" ucapnya kelepasan. Kesabarannya menipis ketika melihat Dizy mengatai Alzera yang tidak-tidak.

"Heh tai upil, mending lo diem deh. Ini urusan gue sama Alzera. Sibuk amat lo ikut-ikut campur urusan orang!" balas Dizy mendorong balik bahu Avelline dengan kasar.

Dizy dihadiahi pelototan dari Avelline. "Jelas sibuk! Karena Alzera bestie gue. Gak kaya lo! Udahlah nggak punya bestie, berdiri sendiri tapi suka banget cari masalah!"

Alzera menarik tangan Avelline lalu menyembunyikannya di balik punggung. "Udah Vel, udah," kata Alzera menenangkan sahabatnya yang tengah kelepasan itu.

"Tipe cewek Leo itu bukan cewek udik kaya lo, kalau di bandingin sama gue, ya jelas gue yang menang. Gue bisa balap, famous, cantik lagi." Dizy dengan ucapan percaya diri tingkat dewanya itu hanya di balas kekehan kecil dari Avelline.

LEOZERA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang