Part 8 - Warning Latter

142 13 2
                                    

Hai, jangan lupa votenya ya!

Ayo, vote dulu.

Udah di vote? Terima kasih!

Happy Reading!🧡

08. Warning Latter.

Leo berhenti bersama mogenya di depan sebuah bangunan berminimalis tingkat dua. Bangunan yang ada di hadapannya saat ini merupakan tempat berkumpulnya para anggota Rick Devil. Markas Rick Devil memang unik, didesain layaknya seperti rumah pada umumnya. Terdapat juga hamparan rumput hijau yang membentang luas di bagian depan markas mereka, guna untuk latihan bela diri, ataupun untuk menggelar party outdoor.

"Bos, ayo uno!" ajak Jekky ketika Leo baru saja memasuki markas.

"Lanjut aja," balas Leo kemudian menaiki tangga ke lantai dua menuju sebuah ruangan khusus tempat Leo beristirahat. Tanpa ia sadari, ada Aji yang mengekorinya dari belakang. Leo menghela nafas gusar, merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Dari mana aja lo?" tanya Aji dari ambang pintu ruangan.

"Bengkel," jawab Leo dengan tudep, ia sedang fokus bermain ponselnya.

Aji mengerutkan dahinya, berpikir sejenak. Ia merasa ada yang janggal. Jawaban Leo masuk akal, mungkin saja, motornya mengalami kerusakan? Tetapi hal itu tidak terlintas sedikitpun di kepala Aji, ia tetap yakin kalau Leo kesana ada maksud tertentu.

"Ngapain? Motor lo kenapa? Perasaan tadi di sekolah sehat-sehat aja tuh motor," tanya Aji sambil tertawa pelan.

Leo menoleh ke arah Aji. "Nambah angin ban," jawabnya.

"Masa sih, Le? Atau jangan-jangan, lo tadi ngikutin Zera sama El, ya?" Betul! Sangat tepat sasaran, insting seorang Aji tidaklah salah dan patut di acungi jempol.

Leo berdecak keras. "Gak."

"Bos!" panggil Jekky dari lantai bawah.

Leo bangun dari posisi rebahannya, terdengar suara Jekky memanggilnya dengan nada serius.

"Ada surat nih!" Jekky masuk ke dalam ruangan begitu saja menghampiri Leo, tangannya menyodorkan sebuah gulungan kertas berwarna coklat kepada Leo.

Leo langsung cekatan membuka gulungan kertas itu. We will back! kertas tersebut berisi sebuah peringatan dari seseorang. Tidak perlu berpikir panjang, Leo sudah tahu, siapa dalang pengirim kertas tersebut.

"Marviosa," gumam Leo seraya merobek gulungan kertas tersebut lalu membuangnya asal hingga berserakan.

"Le, Apa isi kertasnya?" tanya Ryan, di belakangnya juga sudah ada Radit, mereka semua baru saja menyusul Jekky.

"Isinya peringatan, kalau Marviosa bakal kembali lagi nyerang kita," perjelas Aji menatap datar ke arah gulungan kertas yang sudah sobek dan berserakan di lantai. Tidak lama lagi, kedua kubu itu pasti akan bertemu lagi.

****

Ting!

Ting!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEOZERA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang