Part 6 - Tragedi Kecil

995 163 173
                                    


Hallo! Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen ya!🧡

Happy Reading!🕊

06. Tragedi Kecil.

Malam ini, seluruh anggota Rick Devil berkumpul di halaman markasnya untuk latihan bela diri. Ada yang sedang latihan teknik memukul, teknik menendang, teknik menyerang lawan yang bersenjata dan masih banyak lagi teknik-teknik lainnya yang mereka pelajari seputar bela diri.

Leo sebagai leader Rick Devil mewajibkan para anggota-anggotanya untuk mahir dalam bidang ilmu bela diri guna untuk melindungi diri dari serangan lawan yang bisa datang kapan saja. Tak heran, jika Rick Devil terkenal dikalangan Bandung karena para anggotanya yang jago bela diri. Rick Devil juga membuka jasa tempat les khusus bela diri di dekat area komplek markas mereka berada. Hal itu membuat anggota Rick Devil menjadi di senangi serta mendapatkan nilai plus di mata para masyarakat Bandung.

Leo berkeliling melihat anggota-anggotanya yang sibuk berlatih, sesaat pandangannya tersita dengan salah satu anggotanya yang terkena pisau kecil sehingga membuat tangan anggotanya itu tergores mengeluarkan darah.

Ia berjalan menghampiri Jekky dan anggotanya yang sedang latihan teknik menyerang dari lawan yang bersenjata. "Ini latihan sedikit ekstrem, lo harus konsen dan berhati-hati," ujar Leo sambil mengambil pisau itu dari genggaman anggotanya.

"Jek, ajarin teknik yang lainnya lagi," ujar Leo sambil melirik Jekky.

Kepala anggotanya itu tertunduk ke bawah. "Maafin gue bos, masih belum bisa menguasai teknik ini." Ia takut, kalau Leo akan memarahinya.

"Santai aja. Kedepannya, latihannya lebih fokus lagi, gue yakin, lo pasti bisa." Leo menepuk-nepuk bahu Rafa anggotanya itu tanda memberi semangat.

"Siap bos, terima kasih," balas Rafa tersenyum hangat.

Leo melirik Ryan dan Aji yang sedang sibuk mengajari anggotanya teknik bela diri. "Yan, Ji, lo berdua tolong latih mereka semua, gue mau keluar sebentar," pinta Leo kemudian mulai berjalan perlahan meninggalkan lapangan.

"Lo kenapa!" teriak Ryan yang tak di gubris, ia mengeryitkan keningnya heran, tak biasanya Leo seperti ini, meninggalkan anggota-anggotanya saat latihan.

"Paketu mau kemane?" tanya Radit kepada Ryan.

Ryan mengedikkan bahunya. "Malah nanya gue, mana gue tahu."

"Gak seru ah, paketu cabut," celetuk Jekky saat melihat punggung Leo sudah hilang dari area lapangan markas.

Aji berlari mengekori ketuanya itu. "Tumbenan cabut, kenapa bos?" tanyanya.

Leo hanya membalas pertanyaan Aji dengan gelengan kecil.

"Ada masalah, ngomong Le!" tekan Aji menghalangi jalan Leo yang ingin pergi, ia sungguh tidak yakin dengan ucapan sahabatnya itu.

"Ck, minggir." Leo menabrak kasar bahu Aji. Wajah Leo seketika berubah datar membuat Aji berhenti menghalanginya, gak lucu kalau dia terkena bogeman nantinya dari Leo karena terus mengganggunya. Untuk saat ini biarlah sahabatnya itu pergi menenangkan dirinya terlebih dahulu.

Cowok dengan style kaos hitam dan celana jeans hitam panjang itu dengan lemas menghidupkan mesin motornya.

Hembusan nafas panjang lolos dari hidung Leo. "Shit!" umpat Leo sambil memegang dada bagian kirinya yang terasa nyeri. Dari tadi ia menahan rasa sakit di dadanya. Leo gengsi untuk menunjukkan kondisinya di depan sahabat-sahabatnya, tidak mau terlihat lemah, katanya.

LEOZERA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang