18

372 15 0
                                    

Sorry for typo🙏🏻












*














*













*











Junghwan menuruni anak tangga balkon sekolahnya dengan langkah yang tertatih-tatih juga ringisan pelan yang keluar dari bibir bengkaknya karena ulah Haruto yang menggempurnya hingga lima jam lamanya , bahkan kini hari telah berubah petang dan jam telah menunjukkan pukul enam sore. Sesekali Junghwan akan berhenti melangkah saat rasa nyeri kembali melanda bagian bawahnya.

"Sshh Haruto sunbae kejam sekali membuatku hingga seperti ini ". Gerutu Junghwan seraya kembali menuruni anak tangga di hadapannya.

Tap~

Setelah menapaki anak tangga terakhir , Junghwan pun menghela nafas pelan dan memijit pelan pinggangnya yang terasa sedikit sakit itu sebelum mendudukkan tubuhnya dengan pelan di anak tangga terakhir di iringi ringisan sakit yang keluar dari bibirnya.

Wushh ~

"Butuh bantuan". Seru suara dari arah depan Junghwan yang membuat pemuda manis itu menoleh ke arah asal suara .

 Seru suara dari arah depan Junghwan yang membuat pemuda manis itu menoleh ke arah asal suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeongie hyung". Jeongwoo tersenyum kecil seraya mendekati Junghwan .

"Butuh bantuan , kau terlihat kesakitan, Junghwanie".

Jeongwoo mengulang pertanyaan sesampainya pemuda itu di hadapan Junghwan yang mendongak menatapnya.

"Ah tidak perlu repot- repot hyung , aku tidak apa - apa "

Junghwan tersenyum kecil untuk meyakinkan Jeongwoo kalau ia baik -baik saja meskipun kenyataanya dirinya tidak dalam keadaan baik tentunya.

Jeongwoo yang mendengar itu mendengus kecil , tentu saja karena ia tak percaya dengan ucapan Junghwan.

"Kau tidak baik -baik saja Junghwanie , Jangan coba-coba untuk membohongi hyung"

Ucapan Jeongwoo sontak membuat Junghwan terkejut dan terdiam karenanya dengan kepala yang menunduk.

Jeongwoo yang melihat Junghwan menunduk pun merunduk untuk meraih tubuh Junghwan dan menyelipkan kedua tangannya di antara punggung dan lutut pemuda manis itu dan menggendongnya yang tentu saja membuat Junghwan memekik terkejut karenanya.

My Destiny | Haruhwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang