9. Little Problem

271 11 0
                                    

Jika di sana ada Renjun dan Jaemin yang tengah panik dengan keadaan Shotaro. Berbeda dengan Shotaro yang saat ini tengah tersenyum, di hadapan banyaknya wanita.

"Jadi, kenapa kakak-kakak ini membawa Taro ke sini?" Tanya Shotaro dengan menampilkan senyunannya yang tidak pernah pudar.

"Lo adiknya Jaemin kan?" Tanya salah seorang wanita berambut pirang.

Shotaro yang mendengar pertanyaan wanita itu, ia langsung menggelengkan kepalanya. "Bukan Kak. Aku ini adiknya kak Renjun dan kak Jaemin!" Seru Shotaro, yang langsung mendapatkan decakan kesal dari semua orang wanita yang ada di sana.

"Ck! Sama aja!" Seru wanita berambut keriting berombak.

"Nah pas banget nih! Kemaren kan lo sempat di permalukan sama Jaemin? Sekarang waktunya balas dendam!" Seru wanita berambut curly, yang mulai memanasi suasana.

"Loh, kak Jaemin bisa mempermalukan orang juga? Biasanya dia yang paling malu-maluin!" Sahut Shotaro dengan polosnya, yang tak percaya apa yang dia dengar.

"Dia ngeledekkin lo tuh Ram!" Ujar wanita berambut gelombang, kepada wanita berambut pirang.

"Kak. Bisa kenalan dulu gak? Masa iya kita udah ngobrol selama beberapa menit, tapi beluman kenal nama satu sama lain. Nama kakak siapa?" Tanya Shotaro.

Tapi bukannya mendapat jawaban dari pertanyaannya, Shotaro langsung mendapatkan tamparan di pipinya. Membuat Shotaro refleks memegang pipinya.

"Wuah anjing! Ngapain ade gue lo?!" Teriakan Jaemin, yang sukses membuat semua orang yang ada di sana pun berbalik.

"Bukti fisik sama bukti video udah ada ya! Jadi, kalau misalkan muka lo ancur di tangan kita? Gue jadiin video ini sebagai bukti, kalo lo duluan yang mulai." Sahut Renjun yang ada di samping Jaemin.

Mereka jalan secara bersamaan, menghampiri Shotaro yang ada di sana. Sedangkan Shotaro yang melihat keberadaan sang kakak pun tersenyum di buatnya. "Kak Nana! Kak Injun!" Seru Taro, yang langsung menghampiri mereka berdua.

"Kak, tadi Taro di tampar sama dia." Adu Taro, kepada Renjun dan Jaemin. Seraya menunjukkan bekas tamparan yang telah mereka lakukan. Serta menunjuk pelaku yang menamparnya.

"Mati lo di tangan gue!" Seru Renjun dan Jaemin secara bersamaan juga.

"Taro, tunggu di sana ya. Ada Bang Mark sama Bang Jeno di sana." Perintah Renjun, seraya menunjuk keberadaan dua lelaki itu, yang sebenarnya ingin memisahkan. Tapi Renjun melarang mereka untuk kemari.

"Oke kak. Kakak berdua hati-hati ya!" Peringat Shotaro, sebelum pergi meninggalkan Renjun dan juga Jaemin.

Sementara mereka berdua langsung berkelahi secara satu sama lain. 2 versus 6 orang? Ini tidak-lah sulit untuk Renjun dan juga Jaemin, jika di lihat dari latar belakang ilmu bela diri mereka.

Renjun yang memiliki tingkatan tertinggi di bidang pencak silat. Sementara Jaemin yang memiliki tingkatn tertinggu di bidang Karate. Sebenarnya Shotaro juga memiliki tingkatan tertinggi di bidang taekwondo. Tapi Shotaro itu manusia yang gak suka kekerasan. Dia gak akan mengeluarkan ilmu bela dirinya, sebelum dia benar-benar terpojok.

Yuta sang ayah memang mendaftarkan anaknya untuk mengikuti ilmu bela diri di berbagai bidang. Tujuan sang ayah adalah, agar sang anak bisa menjaga dirinya sendiri, karena sang ayah tidak bisa menjaga mereka secara bersamaan, serta tidak bisa memantau mereka secara 24 jam. Jadi ya.... cara yang Yuta ambil agar anaknya bisa melawan kejahatan, ya dengan cara itu.

Dan ya! Tanpa tunggu waktu yang lama. Baik Renjun dan Jaemin, mereka dapat menumbangkan semua alawannya. Renjun yang menumbangkan 3 orang, yang menjadi lawannya. Begitu juga dengan Jaemin.

Setelahnya, mereka berdua langsung menghampiri Shotaro, yang Renjun suruh untuk tunggu bersama dengan Mark dan Jeno.

"Kamu gapapa?" Pertanyaan penuh ke khawatiran yang Jeno ucapkan kepada Renjun. Ia hendak memeriksa wajahnya Renjun, bahkan dia sudah melangkahkan kakinya untuk memeriksa Renjun. Tapi Renjun malah langsung ke Sungchan. Ah tidak! Bukan cuma Renjun, tapi juga Jaemin.

*bugh* satu pukulan mendarat di rahangnya Sungchan. Membuat wajah Sungchan terlempar ke samping, karena ulah Jaemin.

Baik Mark maupun Jeno yang melihat itu pun terkejut. Bahkan Shotaro yang notabennya adik mereka sendiri pun sama terkejutnya. Berbeda dengan Renjun yang terlihat acuh.

"Kalo gabisa jagain adik gue? Gausah di pacarin, anjing!" Kalimat makian yang Jaemin lontarkan kepada Sungchan, setelah dia menunju Sungchan.

*dugh* satu tendangan di kaki Sungchan, sukses membuat Sungchan meringis, dan langsung memegangi kakinya sendiri.

"Kalo mau kemana-mana? Bawa adik gue! Jangan di tinggal sendirian!" Kali ini Renjun yang angkat suara.

"Kok kalian jadi nyalahin Sungchan sih?" Bela Jeno, yang gak suka adiknya di pojokkin seperti ini.

"Lah anying! Ade lo cowo! Udah seharusnya jaga ade gue ya njing!" Sewot Jaemin.

"Ya kan tapi seenggaknya biarin dia jelasin dulu." Sekarang gantian Mark yang angkat bicara, untuk membela kedua adiknya.

"Penjelasan, penjelasan, tai kucing! Adik gue udah kena tampar ya! Apanya yang perlu di jelasin?!" Dan sekarang Renjun yang angkat suara untuk membela adiknya.

"Tapikan--"

"Tapikan, tapikan tai anjing! Udah Taro, ayo kita pulang!" Seru Jaemin, memotong ucapan Jeno.

Jaemin langsung menarik Shotaro untuk pergi dari sini. Sementara Renjun langsung mengikuti Jaemin, dan juga Shotaro yang juga pergi.

"Lah anying pergi!" Seru Jeno, menatap kepergian ketiga wanita itu dengan tatapan tidak percaya.

Mark, Jeno, serta Sungchan terkejut dengan kepergian mereka bertiga. Mereka hanya melihat ketiga wanita itu, yang langsung masuk ke dalam taksi, setelah berhasil memberhentikan taksi.

"Bang, maaf. Karena gue, lo berdua jadi musuhan sama Kak Renjun, sama kak Jaemin juga." Ujar Sungchan, yang merasa bersalah.

"Udah biarin aja. Cewe emang begitu." Ujar Mark, agar adiknya gak khawatir.

"Lain kali, kalo jalan sama cewe tuh, jagain bener-bener Chan." Sambung Mark.

"Iya maaf. Tapi tadi beneran kebelet bang. Masa iya gue bawa Shotaro masuk ke dalam toilet laki-laki?" Ujar Sungchan.

"Bangsat! Hahaha." Tawa Jeno menggelegar, begitu mendengar penjelasan Sungchan.

"Udah, udah. Lebih baik kita pulang. Nanti setelah mereka tenang? Baru kita bujuk mereka." Ujar Mark, yang ingin cepat pergi dari sini.

"Sungchan mau balik sama Abang Mark naik mobil, apa balik sama Bang Jeno naik motor?" Tanya Mark, sebelum pergi dari taman ini.

"Bang Mark aja. Bang Jeno miskin soalnya. Nanti Sungchan mau ke sbux dulu ya. Mau beli caramel machiatto." Seru Sungchan, yang langsung mendapat decakan kesal dari Jeno.

"Miskinan lo sih anjir. Masa iya ngajak cewe pergi ke taman? Ke mall kek, belanja gitu." Sindir Jeno, membalikkan ucapan Sungchan.

"Lo tau ndiri kalo kartu gue di sita sama Daddy." Peringat Sungchan, di iringi dengusan kasar.

"Makanya jangan goblok! Balapan kok pamer ke grup keluarga. Kan tolol." Balas Jeno, yang gak tau lagi sama Sungchan.

"Gue bilang kan kalo itu salkir. Tadinya gue pengen ngirim ke grup yang cuma kita bertiga." Sahut Sungchan, membela dirinya.

"Ck! Alasan lo--"

"Udah udah! Jangan berdebat terus. Kapan baliknya?"

I LOVE YOU, BUT I'M LETTING YOU GO - NAKAMOTO FAMILY & JUNG FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang