10. Complicated

470 17 4
                                    

Baru saja Shotaro di buat senang oleh ke akuran kedua kakaknya tadi. Sekarang dia malah di buat sedih lagi, karena sang kakak yang mulai berkelahi lagi. Setelah beberapa jam bersama, karena Shotaro yang terkena masalah.

Apa iya Taro harus terkena masalah setiap harinya, supaya sang kakak bisa akur kembali, dekat, dan tidak berkelahi? Mana saat ini kedua orang tuanya sedang tidak ada di rumah. Gimana caranya Taro melerai pertengkaran kedua kakaknya ini.

*brak* suara pintu yang di dobrak Jaemin dalam satu kali hentakan, sukses membuat pintu kamar Renjun terbuka lebar.

Renjun yang sedang beristirahat di atas ranjangnya pun terkejut. Netranya membola begitu melihat pintunya yang terbuka dengan sangat keras. "Pelan pelan ya anjing! Pintu gue gak di kunci!" Peringat Renjun, namun tidak di perdulikan Jaemin.

Jaemin langsung melempar ponsel miliknya ke hadapan Renjun. Membuat Renjun meringis, karena ponselnya Jaemin mengenai tulang kering tangannya. "Jelasin maksudnya apa!" Pinta Jaemin dengan penuh penekanan. Menatap Renjun penuh permusuhan.

Renjun yang gak tau apa-apa, karena sedari tadi tengah menonton drama korea kesukaannya. Ia langsung mengambil ponsel Jaemin, dan melihat apa maksud dari pertanyaan Jaemin tadi.

Dan begitu Renjun membaca berita yang ada di dalam ponsel Jaemin. Netranya membola, begitu dirinya baru membaca judul artikel berita yang mengatakan bahwa pertunangan antara anak pertama keluarg Jung Jaehyun, dan anak pertama dari keluarga Nakamoto Yuta.

"Gue butuh penjelasan. Bukan kebisuan lo." Kalimat sarkas lainnya yang di keluarkan Jaemin.

Tentu saja Renjun terkejut dan bingung. Ia bingung harus menjelaskan seperti apa kepada Jaemin. Yang dia tau tuh, pertunangan antara dirinya dan Mark, akan di laksanakan ketika Mark dan Renjun telah lulus sekolah. Tapi apa yang dia lihat sekarang? Pengumuman pertunangan mereka yang akan di laksanakan minggu depan.

Bahkan orang tuanya belum memberi tau dirinya akan hal ini. Dia juga belum bertanya mengenai hal ini kepada orang tuanya. Jadi, gimana dia bisa menjelaskannya kepada Jaemin?

"Udah berapa lama?" Pertanyaan lainnya yang keluar dari mulut Jaemin, karena dia tidak mendapatkan jawaban dari Renjun sebelumnya.

"Hah?" Respon Renjun yang gak paham maksud dari Jaemin.

"Udah berapa lama lo main belakang sama Mark dari Jeno, sampai-sampai berita pertunangan lo rilis kayak gini? Gak mungkin baru-baru ini kan? Pasti udah lama banget kan lo selingkuh dari Jeno? Atau jangan-jangan lo pacarin Jeno itu hanya sebuah alibi? Niat lo yang sebenarnya itu macarin Mark. Tapi karena Mark susah di deketinnya, makanya lo pacarin Jeno, supaya lo bisa deketin Mark, dan dapetin Mark?" Semua tuduhan yang Jaemin keluarkan untuk sang kakak.

Renjun sendiri gak habis pikir dengan pikiran adiknya sendiri. Apakah dia terlalu murahan, atau bahkan sepicik itu? Apakah Jaemin gak pernah melihat cintanya dia ke Jeno? Padahal Renjun itu sayang banget sama Jeno. Cinta lebih tepatnya. Ia juga sakit karena harus memutuskan Jeno, dan merelakan Jeno seperti ini. Namun ini semua demi kebaikkan keluarganya. Seperti yang sering di katakan sang ayah. Kalau dia ini anak pertama. Tulang punggung keluarga. Semua nasib keluarga ada di dia. Dia harus melakukan berbagai cara, agar keluarganya tetap kokoh. Jadi satu-satunya cara yang bisa ia lakukan hanyalah ini.

Jadi, Renjun memilih untuk mengikuti semua perkataan yang di lontarkan Jaemin. Tuduhan mengenai dirinya yang di lontarkan Jaemin. "Kalau udah tau, kenapa masih nanya?" Tanya Renjun acuh, yang langsung melempar ponsel Jaemin, ke sofa yang gak jauh dari ranjangnya.

"Bener-bener murahan lo ya? Kasihan banget Jeno punya pacar yang kelakuannya kayak jalang." Lagi. Jaemin dengan kalimat sarkasnya, yang tidak pernah berpikir mengenai ucapannya, kalau emosinya sudah memenuhi dirinya.

"Gue bukan pacarnya lagi." Peringat Renjun.

"Tapi begonya dia masih sayang sama lo. Pake susuk apa sih lo? Kasihan banget gue ngeliat Jeno. Jeno berusaha mati-matian biar hubungan kalian kembali. Eh lo nya malah mati-matian matiin Jeno. Bisa bersyukur gak sih lo jadi wanita?" Tanya Jaemin, yang saat ini sudah menatap Renjun dengan tatapan jijiknya.

"Kalo kasihan, kenapa gak lo pacarin aja si Jeno? Gue lihat-lihat lo perhatian banget ke Jeno. Gak cuma pas gue sama dia putus aja. Pas gue masih pacaran, lo juga perhatian banget ke Jeno. Suka kan lo sama Jeno?" Dan sekarang gantian. Renjun yang mulai membalikkan semua ucapan Jaemin.

Tapi jangan salah! Jaemin ini tipikal orang yang pintar menyembunyikan ekspresinya, dan juga perasaannya. Dia juga orangnya gak gampang ngalah dalam perdebatan. "Gue gak suka sama Jeno! Harus berapa kali gue bilang sama lo? Tuli?" Kalimat penuh kebohongan yang terus Jaemin lontarkan, apabila seseorang bertanya seperti ini kepada dirinya.

Dan Renjun itu tipikal orang yang tidak mudah percaya dengan ucapan orang lain. Apalagi sikap, dan tingkah laku Jaemin yang sangat berbeda jauh dengan ucapannya. "Gue bukan orang tolol yang gampang percayaan. Gue tau lo suka sama dia. Kenapa? Takut Jeno gak ngebalas perasaan lo? Seorang Nakamoto Jaemin pumya rasa takut juga ya?"

"Buat apa gue takut?" Sahut Jaemin, yang gak suka dirinya di katain pengecut seperti ini.

"Ya kalau gak takut, jujur sama perasaan lo sendiri. Gimana lo bisa tau perasaan Jeno, kalau lo nya sendiri gak bilang ke dia?" Timpal Renjun, yang sangat pintar membalikkan perkataan Jaemin.

'Karena gue tau sendiri, Anjing! Jeno tuh cuma suka sama lo! Jadi, mau sekeras apapun gue berusaha untuk menyingkirkan lo, gue tetep gak bisa. Posisi lo itu selalu berada di tempat spesialnya Jeno.' Batin Jaemin, yang merutuki dirinya sendiri.

Dia sendiri sudah tau mengenai perasaan Jeno kepada saudara kembarnya sendiri. Tapi dianya sendiri juga gak bisa menghentikan perasaan sukanya kepada Jeno. Bahkan sepertinya perasaan itu terus tumbuh di hatinya Jaemin. Walaupun dia tau kalau dirinya ini gak bakalan ada tempat spesial di hatinya Jeno. Jeno akan selalu menganggapnya sebagai seorang sahabat, sekaligus adiknya Renjun, dan juga kembaran Renjun. Hanya itu, tidak ada hal lain lagi mengenai Jaemin di kehidupannya Jeno.

Jadi, Jaemin cukup sadar diri untuk tidak mengaku mengenai perasaannya kepada Jeno. Selain takut mengenai jawaban Jeno yang tidak sesuai dengan yang Jaemin harapkan. Ia lebih takut kalau tindakannya ini, bisa membuat persahabatan di antara Jeno dan Jaemin bisa rusak. Dia gak bisa jauh dari Jeno. Maka dari itu dia lebih memilih untuk memendam semuanya.

"Gue harap lo bisa jaga Jeno. Gak perduli status lo ini sahabatnya Jeno, atau bahkan lebih. Sekarang gue gak bisa nemenin Jeno lagi. Jadi gue harap lo bisa."

I LOVE YOU, BUT I'M LETTING YOU GO - NAKAMOTO FAMILY & JUNG FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang