22

1.2K 99 1
                                    

"anak saya tidak mungkin melakukan hal itu pak!"

"Tapi memang itulah kenyataannya,
Kalau ibu tidak percaya para siswa siswi di sekolah ini adalah saksi nya ,
Ibu bisa tanyakan pada mereka "

"Pak! ,saya kenal betul anak saya seperti apa ,dia tidak akan melakukan hal itu kalau tidak orang lain yg mencari masalah dengan nya duluan"
Doyoung tidak terima dengan apa yg di jelaskan oleh pak Sehun .

"Tapi fakta sudah mengatakan kalau anak ibu memang yg bersalah dalam kasus ini" kata pak Sehun tidak mau kalah .

Doyoung dan pak Sehun saling memberikan tatapan tajam satu sama lain , sebelum akhirnya doyoung menghembus nafas nya lelah .

Di lirik nya yangyang yg berada di samping nya ,gadis itu tengah menundukkan kepalanya dengan kedua tangan terkepal .

"Jadi ,sekarang apa yg putri saya harus terima "doyoung kembali menatap pak Sehun dengan pandangan datar.

"Yangyang akan saya skors selama 3 hari "balas pak Sehun .

Nafas yangyang memburu, dada nya naik turun ,bertahan mengatur amarah nya yg akan meledak yg bisa meledak kapan saja .

Doyoung yg merasakan hal itu dari sang putri ,langsung mengusap usap punggung anak gadis itu agar tenang.

"Hanya itu "

"Iya ,hanya itu"

"Baiklah, kalau begitu saya permisi.
Ayo sayang kita pergi "

Doyoung melihat ke arah yangyang yg di balas anggukan kecil gadis itu .

dengan cepat doyoung segera berdiri dari tempat duduk nya , kemudian merengkuh yangyang keluar dari ruangan tersebut.

Pak Sehun yg menyaksikan kejadian itu hanya bisa menyergitkan kening nya.

.
.
.






















"Mau bibi bantu, sayang "

Haechan yg tengah sibuk menjahit boneka pemberian dari ayah nya yg telah rusak itu seketika menoleh ke arah sumber suara .

Gadis itu kemudian tersenyum pada wanita paruh baya yg kini duduk di samping nya .

"Tidak bibi, ini sudah mau selesai ,
Tapi terima kasih sudah mau membantu haechan"

Bibi Shin mengelus rambut coklat haechan dengan kasih sayang ,sembari menatap boneka yg ada di tangan gadis itu .

"Kenapa tidak bilang saja dengan papa taeil kalau boneka nya rusak "

"Tidak bibi ,kalau haechan bilang seperti itu ,nanti yg ada papa pasti marah pada yangyang.  haechan tidak mau mereka bertengkar"

Bibi Shin dengan cepat menghapus satu cairan bening yg keluar dari mata nya ,dia tidak mau haechan melihat nya menangis .

Gadis kecil yg berada di depan nya ini sangat baik ,tapi kenapa banyak yg membenci nya.

"Selesai! "

Haechan menatap senang pada boneka yg telah selesai di jahitnya itu dengan tangan nya sendiri .

Dia puas dengan pekerjaan nya ,yaa
Walaupun hasilnya tidak sempurna seperti sebelumnya, tapi haechan senang boneka pemberian ayahnya bisa berbentuk lagi .

"Kalau begitu bibi tinggal ke dapur dulu ya "

Haechan membalas perkataan bibi Shin dengan anggukan sambil tersenyum senang .

.
.
.
















BRAK!!!

Doyoung membuka pintu rumah dengan kasar hingga menimbulkan dentuman suara keras .

Bibi Shin yg berada di dapur bahkan terlonjak kaget ,lalu dengan cepat berjalan ke arah sumber suara .

"Nyonya...

"HAECHAN! " Teriak doyoung murka .

Wanita itu kemudian berjalan cepat ke arah teras belakang di ikuti oleh yangyang di belakang nya .

Wanita itu semakin geram saat melihat haechan yg tengah tertawa senang sembari memainkan boneka beruang putih penuh tambalan di Tangan nya.

"AKH! "

Doyoung menjambak rambut coklat panjang haechan saat sudah berada di dekat dengan gadis itu .

"ANAK SIAL! APA YG SUDAH KAU LAKUKAN PADA ANAKKU! "Teriak doyoung dengan wajah merah padam.

"AKH! mama sakit!"

Doyoung menarik rambut hingga membuat haechan berdiri dari tempat duduk nya .

Bibi Shin yg baru sampai di tempat kejadian menutup mulutnya dengan wajah kaget .

Apalagi saat melihat tangis keras haechan, hatinya merasa sangat sakit.

"Nyonya jangan!"

Bibi Shin berusaha melepaskan tangan doyoung yg menjambak rambut gadis itu .

"JANGAN IKUT CAMPUR! "Doyoung mendorong tubuh bibi Shin hingga menyebabkan wanita paruh baya itu sedikit terhuyung .

Tapi wanita itu tidak menyerah ,dia ingin menyelamatkan haechan dari amarah nyonya doyoung ,dia tidak tega mendengar tangisan tergugu nya .

"Jangan nyonya! Kasian haechan!"

Sementara yangyang yg menyaksikan hal itu tersenyum puas ,apalagi saat melihat wajah penuh derita haechan.

"JANGAN IKUT CAMPUR AKU BILANG!"

"tapi nyonya...

"PERGI! atau kau mau ku pecat!"

Perkataan dari doyoung membuat bubu shin terdiam Seketika di tempat nya .

"Pergi aku bilang!" Bentak doyoung sekali lagi .

Wanita itu melihat ke arah doyoung tidak percaya ,mata nya kemudian menatap ke arah haechan dengan tatapan sendu ,lalu memilih pergi dari sana sambil menghapus air mata nya yg tiba tiba mengalir .

"Sekarang terima hukuman mu, anak sial! "

Doyoung menyeret haechan dengan tangan yg masih setia menjambak rambut haechan.

Tidak di pedulikan nya tangisan pilu nya ,bahkan tidak ada rasa kasian di hatinya melihat wajah kesakitan gadis itu.




TBC

 It,s OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang