bonus

2.3K 153 14
                                    

BRUK!

haechan meringis saat tubuh nya terjerembab ke lantai yg dingin ,
Mata gadis itu nampak berkaca-kaca .

Sementara orang yg telah mendorong nya tengah tertawa senang dengan kedua pengikut setia nya.

"AKH! "

Soobin menarik rambut haechan kasar membuat haechan berteriak kesakitan.

Sekolah sudah kosong ,murid murid yg lain sudah lama pulang begitu pula para guru ,dan kini tidak ada orang lain lagi di sana kecuali mereka berempat .

"Lo itu emang sekali sekali harus di kasih pelajaran tau nggak! "

"Hiks! Ampun kak...sakit!" Haechan berusaha melepaskan tangan soobin yg semakin menarik rambut nya .

"Nggak ada yg bakalan bantuin Lo  sekarang ,kedua teman Lo itu nggak ada di sini!" Teriak soobin tepat di depan wajah haechan sembari memperkuat menarik rambut haechan.

Namun soobin sama sekali tidak peduli dengan kesakitan haechan,bahkan dengan kasar nya dia mendorong tubuh adik kelas nya itu hingga kembali tersungkur di lantai.

Haechan merasa kepala nya pusing ,
Apalagi saat dia tangan nya memegang dan melihat darah yg keluar dari hidungnya ,kepala nya semakin berdenyut .

PLAK!

PLAK!

dua tamparan mendarat sempurna di kedua pipi haechan, hingga membuat gadis itu kehilangan kesadaran nya .

"Aduh ,soobin gawat nih! Gimana kalau terjadi apa apa sama dia! "

Soobin yg melihat kedua teman nya panik ,mengigit jarinya dengan wajah pucat .

"Ok tenang ,kita nggak boleh panik"kata soobin berusaha menenangkan kedua teman nya itu .

"Gimana bisa tenang! Itu gimana kalau terjadi apa apa "

"Nggak bakalan! Percaya sama gue ,
Mending sekarang kita pergi dari sini"

"Hah!  Maksud Lo ,ninggalin gadis ini di sini, emang nggak papa"

"Udah tenang aja ,ayo!"

Setelah mengatakan itu ,soobin segera berlari pergi dari sana di ikuti oleh kedua teman nya .

Meninggalkan haechan yg masih tidak sandarkan diri sendirian di tempat tersebut.

Setelah kepergian gadis itu ,seseorang yg dari tadi melihat kejadian tersebut keluar dari tempat persembunyian nya .

Dia mendekati tubuh haechan lalu merengkuh nya ke dalam pelukannya.

Tangan nya mengambil sesuatu di dalam saku nya lalu menempelkan benda pipih tersebut ke telinga .

"Kita punya target baru ,Choi soobin .
Lakukan tugas Lo dengan baik "

Setelah nya orang itu mematikan sambungan ponsel nya .

"Nggak ada yg boleh nyakitin Lo lagi, siapapun orang yg berani ngelakuin hal itu ,dia akan mati di tangan dua Jung bersaudara"




















Udah ya ,sampai sini aja😩

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 It,s OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang