10

1.3K 112 3
                                    

"dasar anak sial! Kau memecahkan vas bunga ku lagi!!"

Amarah wanita itu meluap saat melihat vas bunga kesayangan nya hancur berkeping-keping di lantai .

"Maaf mama, maafkan aku " haechan menundukkan kepalanya,dia ketakutan melihat amarah ibunya saat ini .

"Kau itu hanya bisa meminta maaf saja kerjaan nya! "

"Tapi haechan benar-benar tidak sengaja mama ,tadi haechan ingin mengambil pensil milik haechan yg jatuh di bawah meja ,tapi haechan tidak sengaja terbentur meja dan membuat vas bunga nya jatuh "jelas gadis itu dengan air mata yg kini sudah mengalir deras di pipi Tan nya .

"Halah ,alasan! Kau itu memang benar benar pembuat masalah ya ,sini kau " doyoung menyambar pergelangan tangan haechan lalu menyeret gadis itu .

"Mama ampun ma... hiks, sakit "

"DIAM!! kau akan mendapatkan hukuman mu ,ayo cepat !" Doyoung semakin mencengkram pergelangan tangan haechan ,wanita itu tidak  pedulikan tangisan pilu nya yg menyayat hati bagi siapapun yg mendegar nya .

"Seperti nya seru "

Yangyang yg dari tadi melihat kejadian tersebut dari arah tangga terlihat tersenyum puas, tak mau ketinggalan gadis itu dengan cepat menyusul ibunya .

BRAK!

doyoung membuka pintu dengan kasar kemudian mendorong tubuh mungil haechan ke dalam ruangan yg cukup minim cahaya itu .

"Hiks!"

"Gadis sial! Malam ini kau tidur di sini! "

Haechan buru buru bangkit dari posisi jatuhnya, gadis itu kemudian memegang kaki ibunya agar tidak mengurung nya di gudang .

"Mama, haechan mohon jangan kurung haechan di sini ma ..hiks"

"LEPAS!"

Doyoung kembali mendorong tubuh gadis itu hingga membuat tubuhnya mencium lantai marmer yg dingin .

"Ma... haechan..mohon"

"Alah lebay Lo , lagian nggak sekali dua kali kan Lo udah tidur di sini ,jadi nikmatin aja ,nggak usah pakai drama segala" Yangyang berkata sinis , memanasi suasana yg ada di sana .

Dan tepat saat itu juga doyoung menutup pintu gudang itu  lalu di kunci nya dari luar.

"Ayo sayang ,ini sudah malam jadi kita harus tidur ,kau besok mau sekolah kan "

"Iya mama "

Doyoung merengkuh tubuh anak gadis nya itu kemudian membawa nya pergi dari sana ,tanpa peduli dengan haechan yg berada di dalam ruangan itu .

.
.
.




















"Hiks..mama buka pintunya"

Haechan terduduk di pintu dengan memeluk kedua lututnya dengan Tangisan tergugu gadis itu yg hanya di balas oleh hening nya malam.

Haechan mengedarkan pandangan  nya ke penjuru ruangan tersebut, terlihat berantakan dan juga kotor .

Pencahayaan di gudang itu juga minim, apalagi letak gudang tersebut berada di halaman belakang yg lokasi nya sedikit jauh dari rumah membuat gadis itu cukup ketakutan berada di sana .

"Mae...hiks... haechan takut "gadis itu kembali teringat dengan ibunya .

Dia rindu bagaimana ibu dan ayahnya memeluk nya tidur dengan penuh kasih sayang dan kehangatan.

Haechan kemudian bangkit dari posisi duduknya, lalu berjalan tertatih menuju ke arah barang barang yg ada di ruangan tersebut.

Gadis itu mengambil sebuah kain berwarna biru tua,lalu sampirkannya di lantai buat di jadikan nya alas untuk tidur malam ini .

Sambil mengusap air mata nya , haechan membaringkan tubuh nya di lantai yg sudah di alasi kain itu .

Bibirnya tidak berhenti mengucapkan nama kedua orangtuanya dan juga kakak nya ,hingga mata nya kian terasa berat dan tak bisa di tahan lagi.

Mata nya menutup sempurna , haechan tertidur dengan air mata yg masih mengalir di pipi nya .

.
.
.














"Mama "

"Iya "

"Besok Kak Kun...

"Tidak! " Doyoung memotong perkataan yangyang sebelum gadis itu menyelesaikan kata kata nya .

Yangyang mencibikkan bibirnya ,
Dia sudah menduga pasti reaksi ibunya seperti itu kalau dia tengah membahas tentang pacar nya .

"Mama ,kak Kun itu baik "

"Dia seumuran mama ,yangyang,
Bagaimana kau bisa berpacaran dengan laki laki itu "

"Mama sama saja seperti papa,
Padahal kak Kun itu orangnya baik,
Dia juga sering membelikan apa yg yangyang mau "kata gadis itu dengan nada sengit .

Doyoung yg mendegar penuturan sang putri hanya bisa menghela nafas nya kasar ,yangyang memang benar benar keras kepala .

"Tapi yangyang...

"Masa cuma masalah umur yangyang tidak bisa berpacaran sama kak Kun sih ma ,lagipula kak Kun kan dari keluarga berada ,terus juga dia seorang dokter ,jadi nggak ada masalah kan "

"Astaga yangyang! Aduh kepala ku"

"Mama! Mama kenapa " wajah yangyang panik seketika melihat doyoung yg tiba tiba memegangi kepala nya .

"Tidak pp ,hanya pusing sedikit ,yasudah mama pergi ke kamar dulu"

Yangyang menatap punggung ibunya yg sudah menghilang dari balik pintu kamar nya,gadis itu masih memasang wajah cemberut nya lalu membaringkan tubuhnya ke kasur untuk segera tidur .







TBC

 It,s OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang