4

1.6K 154 31
                                    

taeil meletakkan dua kado berukuran sedang di atas meja ,Dia kemudian tersenyum menatap ke arah dua putri nya yg kini tengah menatap ke arah  kado tersebut.

"Nah ,sekarang pilih, ingin kado yg mana "

Yangyang beranjak cepat dari sofa tempat ia duduk, Kemudian mengambil kado cantik yg bermotif bunga bunga ,lalu membuka nya dengan tidak sabaran .

"Haechan sayang, kenapa diam  ,ayo ambil kado nya "

Haechan menatap ke arah ayah nya ,mata nya tak sengaja melihat ke arah ibu nya yg kini tengah menatap nya dengan dingin .

Dengan ragu ,gadis itu berdiri dari duduk nya ,lalu mengambil kado dominan berwarna hitam yg tersisa dan membuka nya .

Yangyang mendengus kasar melihat isi kado nya ,gadis itu melemparkan boneka kelinci berwarna merah itu kepada ibu nya yg duduk di samping nya .

Yangyang kemudian berjalan cepat ke arah haechan yg masih membuka bungkusan kado nya, tangan nya merebut kado tersebut lalu membuka nya dengan cepat .

"Wah ,beruang " mata yangyang berbinar melihat boneka beruang berwarna putih dan memeluk boneka itu erat .

Sementara haechan, gadis itu hanya bisa menatap ke arah Yangyang dengan tatapan sendu .

"Yangyang, berikan boneka itu pada haechan"

"Tapi papa, yangyang mau boneka beruang ini , lagipula kan haechan bisa ambil hadiah punya yangyang "

"Tidak!,berikan sekarang boneka nya pada haechan "

"Taeil sayang , biarkan saja Yangyang menginginkan boneka itu ,aku yakin haechan juga tidak keberatan kalau hadiah nya di tukar dengan yangyang "doyoung memegang lengan suami nya dan mengusap nya dengan lembut

"Doyoung ,itu sama sekali tidak sopan ,dia harus bisa menerima apa yg dia dapat ,dan sekarang papa minta , kembalikan boneka itu pada haechan "tegas taeil pada putri nya tersebut.

"Papa, haechan tidak..

"Tidak haechan, papa tidak mau kau terus menerus mengalah untuk saudara mu ,yangyang
Cepat "

Dengan wajah masam ,gadis itu menyerahkan boneka itu kepada haechan lalu berlari menaikki tangga ,menuju ke arah kamar nya yg berada di lantai atas .

Doyoung menghela nafas kasar , Kemudian menatap tajam ke arah haechan yg kini tengah tertunduk dengan memeluk boneka beruang berwarna putih itu dengan erat .

"Seharusnya kau tidak perlu bersikap seperti itu pada putri mu "

"Doyoung, aku bersikap seperti itu karena memang Yangyang yg salah , lagipula kau juga jangan terlalu memanjakan nya "

"Ya ,terus saja salahkan aku ,aku memang selalu salah kan di mata mu "setelah mengatakan itu ,wanita itu langsung pergi dengan langkah kesal .

Taeil memijit pelipisnya lelah, tidak doyoung ,tidak Yangyang ,tingkah nya sama saja .

Laki laki itu kemudian menghampiri haechan yg masih berdiri di tengah nya , kemudian berjongkok, mensejajarkan tubuh nya dengan gadis itu .

"Haechan mau ikut papa jalan jalan "taeil memegang kedua pundak putri nya itu dengan lembut .

"Tapi papa , Yangyang bagaimana"kata nya dengan suara lirih .

"Yangyang sedang dalam mood tidak bagus sayang, jadi haechan mau kan ,jalan jalan sama papa "

"Tapi pa"

"Nanti papa coba bujuk Yangyang ya ,apa dia mau ikut atau tidak ,tapi yg jelas , haechan mau kan ikut jalan jalan hari ini "

Dengan ragu ragu haechan mengangguk kan kepala nya ,hal itu membuat taeil tersenyum kemudian mengusak rambut gadis itu .

"Baiklah, sekarang putri papa ganti baju ,papa tunggu di sini ya "

Haechan mengangguk, kemudian segera berlari dengan cepat menuju ke kamar nya .

.
.
.















"Mama ,kenapa sih papa selalu belain anak pungut itu, padahal kan Yangyang itu anak kandung papa sama mama , papa emang nggak pernah sayang sama Yangyang " gadis itu mengambil boneka kelinci yg ada di tangan doyoung kemudian melemparkannya dengan asal .

Dan tepat saat itu ,pintu kamar gadis itu terbuka , memperlihatkan taeil dengan wajah serius nya .

Laki laki itu mengambil boneka yg tergeletak di lantai, kemudian berjalan ke arah istri dan juga anak nya ,yg kini tengah duduk di tepi kasur .

"Yangyang sayang , maafin papa ya udah bikin Yangyang marah "taeil duduk di samping putri nya dengan memegang satu tangan gadis itu .

Yangyang sama sekali tidak menggubris perkataan ayah nya ,dia memalingkan wajah nya ke arah lain ,tidak mau bertatapan dengan ayah nya yg kini tengah menatap nya dengan tatapan lembut nya .

"yasudah kalau Yangyang masih marah pada papa ,tapi , sekarang ini papa dan haechan mau pergi jalan jalan , Yangyang mau ikut tidak "

"Tidak mau! ,Papa pergi saja dengan dia ,tidak usah pedulikan Yangyang "balas nya dengan nada ketus ,tanpa mau melihat ke arah taeil .

Taeil menghela nafas nya panjang, kemudian berdiri dari tempat duduk nya .

"Baiklah,kalau begitu papa pergi dulu ya , haechan pasti sudah menunggu, doyoung ,aku pergi "setelah mengucapkan itu ,taeil pergi meninggalkan kamar tersebut.

"Ihhh ,ma lihat tuh papa ,nyebelin banget ,harusnya papa bujukin yangyang terus, bukan pergi gitu aja  ,huwaa "

Doyoung memijit pelipisnya lelah, dia kemudian memeluk putri nya yg kini sudah mulai menangis .



TBC

 It,s OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang