1

4.3K 195 10
                                    

"HAECHAN ! ,DI MANA ANAK SIALAN ITU !"

Teriakan menggema dari seorang wanita di pagi hari ,membuat seorang gadis yg tengah menyiram tanaman yg berada di halaman belakang menjadi kaget .

Gadis itu pun segera pergi ke arah sumber suara dengan langkah setengah berlari .

Sesampainya dia di ruang tamu , terlihat ibu nya tengah menatap nya dengan tatapan tajam .

"Lama sekali ! ,Darimana saja kau ! "Bentak wanita itu .

"Maaf ma , tadi haechan dari belakang rumah untuk menyiram tanaman "kata nya dengan nada sopan dan kepala menunduk .

"Alasan , sekarang sana , siapkan makanan ! "

"I..iya ma "

"Jangan iya iya saja ! , Cepat kerjakan ! "Bentak wanita itu sekali lagi dengan nada tak sabar .

Haechan mengangguk, kemudian langsung mengambil langkah cepat menuju ke arah dapur .

.
.
.













Sesampainya haechan di dapur , gadis itu melihat seorang wanita tengah sibuk memasak ,sembari bersenandung kecil .

"Bibi Shin , haechan bantu ya "

Wanita yg haechan panggil bibi Shin itu menoleh ,kemudian tersenyum pada gadis manis tersebut.

Wanita itu adalah pembantu di rumah keluarga moon , sifat nya sangat baik dan juga ramah , tak heran , haechan  begitu sangat akrab dengan wanita paruh baya tersebut.

"Tidak usah sayang , sebaiknya haechan pergi mandi , bukannya hari ini sekolah "

"Tidak pp bibi Shin ,lagipula masih ada waktu satu jam lagi " balas gadis itu ,lalu mengambil dua piring yg sudah penuh dengan lauk pauk dari tangan wanita itu .

Gadis itu membawa nya dengan langkah hati hati menuju meja makan .

Bibi Shin menatap ke arah haechan sambil tersenyum sendu , dia sangat kasian dengan gadis itu , di usia nya yg masih muda ,dia harus menghadapi cobaan seberat ini .

Haechan memang anak angkat di keluarga ini , moon taeil yg mengangkat nya sebagai anak, karena ayah haechan adalah teman baik nya dan sudah menitipkan gadis itu kepada nya , sebelum pria itu meninggal.

Kecelakaan mobil yg terjadi pada satu keluarga itu ,tentu membuat gadis itu mengalami trauma, tentu nya sampai sekarang .



.
.
.























Flashback









Taeil tak dapat menyembunyikan tangis nya ,saat melihat tubuh sang sahabat yg terbaring di atas brangkar dengan luka parah yg memenuhi tubuh nya.

"Kak "

"John , jangan terlalu banyak bicara , diam saja " taeil menggenggam tangan Johnny dengan erat .

"Kak ,boleh aku minta sesuatu pada mu "Johnny menatap taeil dengan mata berkaca-kaca.

Taeil hanya bisa menjawab nya dengan anggukan kepala nya ,dia tak sanggup dengan suara lirih dari sahabat nya itu.

"Kak , istri ku dan juga putra ku sudah pergi dan aku, hiks...hiks bisa saja, aku akan menyusul mereka "

"Tidak ! ,Kau akan sembuh , jangan berkata seperti itu"

"Kak ,sekarang ini , haechan ku sudah tidak memiliki siapa siapa lagi di dunia ini, aku mohon jaga dia "

Taeil menatap kaget ke arah Johnny , di mana laki laki itu juga tengah menatap nya dengan pandangan memohon .

"Aku mohon jaga dia kak, berjanjilah  "

"Eum ,hiks..hiks...iya...hiks..aku berjanji akan menjaga nya " taeil semakin menggenggam erat tangan sahabat nya tersebut.

Tak lama setelah itu ,pria itu tersenyum dan menutup mata nya .

Tubuh taeil melemas , dia menangis sejadi jadi nya di hadapan tubuh sahabat nya yg sudah tak bernyawa.

Johnny, sosok sahabat yg sudah menemani nya sejak kecil ,orang yg sudah dia anggap adik nya sendiri , kini sudah pergi meninggalkan nya .



























.
.
.

"APA !, Tidak ! ,Aku tidak setuju anak ini tinggal di rumah ini "

"Doyoung sayang , tolong mengertilah , aku sudah berjanji pada sahabat ku , lagipula kasian haechan, dia masih kecil "taeil mencoba memberi pengertian pada istri nya tersebut.

"Sekali tidak tetap tidak !, pokok nya aku tetap tidak setuju ! "

"Baiklah, terserah apa kata mu ,tapi aku akan tetap dengan keputusan ku , haechan akan tinggal di sini , menjadi anak kita berdua "jawab taeil dengan nada tenang nya .

Doyoung mendelik tajam ke arah suami nya , kemudian mata nya beralih menatap ke arah gadis kecil berumur 7 tahun ,yg tengah bersembunyi di belakang suami nya .

"Terserah ! ,Tapi yg jelas ,aku tidak akan pernah menganggap nya sebagai anak ku ! " Doyoung pergi dari sana dengan perasaan marah .

Taeil menghela nafas nya panjang, kemudian berbalik dan berjongkok untuk mensejajarkan tinggi nya dengan gadis kecil itu .

"Haechan sayang ,mulai sekarang ,kamu akan tinggal di sini "

Gadis kecil itu menatap taeil dengan mata berkaca-kaca, dia semakin memeluk boneka beruang coklatnya dengan erat .

"Hiks...Daddy..hiks...hiks..Mae ...kak dery..hiks " taeil langsung membawa tubuh gadis itu ke dalam pelukan nya .

"Ssstt , tenang ya , Daddy ,Mae ,sama kak Dery sekarang ada di surga , jadi haechan tenang saja , mereka sudah bahagia di sana " gadis itu menganggukkan kepala nya lemah , kemudian tersenyum pada taeil.

Taeil mengusap air mata yg ada di pipi gadis yg baru berumur 7 tahun itu dengan jari nya .

"Mulai sekarang, kalau haechan butuh apa apa , katakan saja pada paman ya, sayang "

"A..apa boleh , haechan memanggil paman , dengan sebutan papa "

Taeil tak dapat menahan air mata ,pria itu kembali membawa haechan ke pelukan nya dan menangis terisak .

"Boleh sayang , sangat boleh "

"Terima kasih ,papa "





TBC












Gimana nih , lanjutin nggak😩

 It,s OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang