25

1.4K 130 3
                                    

Tok! Tok!

Jeno seketika melepas tangan nya dari pipi haechan, pandangan kedua nya segera menuju ke arah sumber suara .

Mark berdiri di ambang pintu dengan wajah datar nya .

Remaja itu kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut, mata nya terus fokus pada haechan yg tengah duduk di ranjang .

"Buat Lo "

Haechan menatap  kresek yg ada di tangah laki laki dengan wajah polos .

"Ambil, haechan" ucap Mark dengan nada sedikit tegas .

"Ah..iya, makasih kak" kata nya kemudian mengambil kantung kresek yg berisi bubur itu dengan ragu ragu .

Mata Mark beralih pada Jeno yg kini tengah menatap nya dengan senyuman tipis .

"Ngapain Lo di sini? Bukannya sekolah"

"Ngaca kak, Lo juga sama" balas Jeno dengan smirk nya pada sang kakak .

Sementara Mark menghembuskan nafas nya kasar lalu mengalihkan pandangannya  kembali pada haechan yg terlihat tengah menundukkan kepalanya.

"Haechan"

Haechan yg tengah menunduk , mengangkat kepala nya dan pandangan mata nya kini bertemu dengan mata tajam milik Mark .

"Bubur nya jangan lupa di makan"

"I..iya , Iya kak. makasih banyak "kata haechan sambil tersenyum kikuk .

"Dan Jeno ,gue mau bicara sama Lo"

"Bicara apa?"

"Ini tentang gang kita ,tapi bukan di sini tempat yg tepat buat bahas itu" kata Mark ,mata nya sekilas melirik ke arah haechan.

Jeno menatap Mark dengan kening terangkat ,pertanda dia tengah bingung.

Namun setelah nya remaja itu menghela nafas panjang kemudian mengangukkan kepala nya.

"Yaudah , haechan gue sama kak Mark pergi ,cepat sembuh ya "Jeno mengelus rambut panjang gadis itu kemudian mencubit hidung nya dengan gemas .

Mark memutar mata nya malas , dengan kasar dia meraih tangan Jeno lalu di tariknya keluar dari ruangan tersebut.

Hal itu membuat Haechan terkekeh geli melihat tingkah kedua kakak beradik itu .

Senyuman nya semakin lebar saat melihat bubur pemberian mark yg masih berada di tangan nya .

"Terima kasih banyak ,kak Mark "ucap nya dengan nada lirih .

.
.
.













"Sa..sayang ,kenapa tidak mengabari ku kalau kau pulang hari ini "

Doyoung berusaha untuk bersikap setenang mungkin pada suami nya .

Jantung nya semakin berdetak kencang ,tanda dia benar benar tengah di landa rasa gugup yg luar biasa  .

Apalagi saat taeil tidak membalas ucapan nya , suaminya itu hanya diam sambil menatap nya dengan diam .

"Kenapa, ke..kenapa kau menatap ku seperti itu ,sayang " doyoung bergelayut manja di lengan taeil .

"Di mana haechan "

Perkataan taeil itu membuat tubuh doyoung seketika menegang .

"Ah iya ,kau pasti lelah kan sayang ,
Kau aku bikinkan kopi atau teh "
Doyoung berusaha mengalihkan pembicaraan ke arah lain .

"Doyoung...

"Atau kau ingin cemilan juga biar aku ambilkan "

"Cukup , doyoung!" Bentak taeil yg berhasil membuat doyoung seketika diam .

Taeil menatap doyoung dengan raut wajah dingin ,pria itu kemudian memegang kedua bahu milik istrinya tersebut.

"Aku tanya di mana haechan!" Kata taeil dengan nada penuh penekanan.

Doyoung susah payah meneguk Saliva nya ,tatapan intimidasi suaminya sekarang benar benar membuat nya tidak bisa berkutik .

"Anak sial itu lagi ada di rumah sakit "

Pandangan kedua orang dewasa itu seketika terarah ke arah tangga ,di mana yangyang tengah menatap mereka dengan tatapan malas nya .

Taeil seketika melepas kedua tangan nya dari bahu doyoung ,dia menatap sedih ke arah istrinya.

"Ternyata yg di katakan oleh nya benar "ucapnya dengan Lirih .

"Apa yg katakan sayang ,apa pembantu sialan itu mengatakan sesuatu yg macam macam padamu"

"Jangan pernah bicara macam macam tentang bibi Shin ,doyoung!"

"Kenapa? Dia hanya pembantu di rumah ini! Kau tidak perlu membela nya " doyoung mulai tersulut emosi .

Taeil memijat pelipisnya, lalu mata nya beralih pada yangyang yg kini sudah berada di samping doyoung .

"Yangyang ,kenapa kau tega melakukan hal itu pada saudara mu sendiri"

Yangyang menatap ke arah ibunya dengan wajah kaget , begitupun dengan doyoung yg juga tak kalah kagetnya.

"Kenapa aku tahu dengan hal itu?
Mino ,dia  adalah orang kepercayaan ku yg aku suruh menyelidiki semua yg terjadi di rumah ini "

"Taeil..

"Kalau kau memarahinya aku tidak terlalu masalah, tapi ini kau sampai memukul nya ,padahal haechan sama sekali tidak salah "

"CUKUP! Kenapa kau selalu membela nya! Hanya yangyang putri kita di rumah ini! Anak itu hanya benalu di sini "

"Doyoung...

"AKU MAU KAU KIRIM ANAK ITU KE PANTI ASUHAN !" teriak doyoung dia tidak membiarkan taeil untuk berbicara .

taeil tidak percaya dengan apa yg di ucapkan oleh istrinya itu .

"Doyoung, kau sadar apa yg kau ucapkan itu! aku tidak akan pernah melakukan nya "

"Kalau kau tidak mau melakukan nya,
Maka aku dan yangyang yg akan pergi
Dari hidupmu!"












TBC



 It,s OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang