VIII

135 19 16
                                    

🍁🍁🍁

Happy Reading

*****

Brak

Bunyi dentuman pintu mobil yang di tutup dengan sedikit kasar membuat Eunji terkejut. Rupanya mereka sudah sampai di basemen apartment mereka. Namun, yang membuatnya mengeryit heran karena Jungkook turun dari mobil dan tidak menunggu dirinya. Bahkan pemuda itu kini berjalan meninggalkannya yang masih setia duduk di dalam mobil.

"Astaga. Apa dia benar-benar marah padaku? Aihh Jung Eunji bodoh..."

Eunji merutuki dirinya sendiri sebelum akhirnya ikut turun dari mobil untuk menyusul Jungkook yang sudah berjalan lebih dulu darinya.

"Kookie-ah tunggu aku..."'

"Yak..!Jeon Jungkook tunggu..."

"Aishh....."

Panggilan demi panggilan Eunji keluarkan namun tidak berhasil membuat Jungkook berbalik arah padanya. Hingga terlintas satu ide jahil di kepalanya.

Brukk....

Terdengar sesuatu terjatuh cukup keras, yang langsung membuat Jungkook berhenti berjalan dan segera berbalik. Raut wajah cemas tercetak seketika saat melihat Eunji sudah terduduk di atas lantai lengkap dengan tangisnya.

"Appa.....hikss hikss sakit...." Ringis Eunji seraya memegang pergelangan kakinya.

Sontak Jungkook langsung berlari menghampiri Eunji.

"Noona, gwencana?" Tanya Jungkook panik setelah berlutut di hadapan Eunji.

"Pergilah, kenapa kau kembali? Lanjutkan saja perjalanan mu".  Tolak Eunji saat Jungkook akan memeriksa pergelangan kakinya.

"Bukankah kau marah padaku? Kau tidak peduli lagi padaku kan? Jadi pergi saja. Aku bisa sendiri". Eunji menghapus air matanya dan berusaha berdiri semampunya.

Namun rasa sakit di pergelangan kaki wanita itu membuatnya harus menggigit bibir bawahnya untuk menahan agar tidak meringis. Tapi sepertinya rasa sakit itu lebih dominan Eunji bahkan kesulitan untuk berdiri.

"Hiikkks ayah...." Eunji kembali menangis dramatis.

Terlihat Jungkook merasa bersalah, tidak seharusnya ia mengabaikan Eunji hingga membuat wanitanya itu kini merasakan sakit.

"Maafkan aku..." Lirih Jungkook dengan kepala tertunduk.

Eunji menghentikan tangisnya dan langsung menatap pada Jungkook.

"Wea?"

"Harusnya aku tidak marah pada Noona".

Eunji tersenyum simpul lalu mengangkat dagu Jungkook hingga tatapan mereka bertemu. Lalu ia menangkup wajah Jungkook dengan kedua tangannya.

"Siapa yang berjanji akan terus menjaga ku? Bukankah itu kau?" Tanya Eunji.

Jungkook mengangguk.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang