#whatif: THEY MEET AGAIN

346 38 13
                                    

"Jaehyun, bisa bawa ini ke belakang?"

Jaehyun yang semula tengah menatap kosong ponselnya yang mati itu menoleh ke belakang. Saat ini ia tengah berada di lokakarya perusahannya, lebih tepatnya di sebuah penginapan di Pohang. Di belakangnya, rekan-rekannya masih menikmati sisa daging bakar serta soju yang telah disiapkan sebelumnya.

"Baik, Pak." Jaehyun menyimpan ponselnya di saku celana kemudian menerima uluran satu kerat berisi piring dan gelas kotor.

Pria yang menyuruhnya ini adalah kepala divisinya. Bukan tipe orang yang semena-mena terhadap juniornya, tetapi memang Jaehyun sendiri lah yang menempatkan diri menjadi tipe karyawan yang selalu menyanggupi apa yang atasannya perintahkan. Mungkin sebentar lagi ia akan menjadi karyawan favorit di sana.

Jaehyun masih baru di sana, terhitung 6 bulan sejak ia menandatangani kontrak sebagai salah satu HRD di sana. Walaupun begitu, waktu 6 bulan itu bukan waktu yang cukup baginya untuk bisa mengakrabkan diri. Entah karena dirinya yang terlalu menutup diri atau kesan pendiam dan misterius yang terpancar sehingga banyak yang sungkan untuk mendekatinya selain hubungan profesional.

Nyatanya, Jaehyun memilih untuk tidak terlalu banyak bicara setelah mengalami titik balik dalam hidupnya ketika dirinya menjadi psikiater beberapa tahun yang lalu. Hidup bersama seseorang setiap hari dengan hubungan sedekat nadi lalu dipisahkan takdir bukan hal yang mudah untuk ia hadapi.

Han Yeona, pasien favoritnya yang menjadi gadis terakhir yang mengisi relung di dadanya. Apa kabarnya di sana bersama tunangannya? Apakah mereka sudah menikah? Apakah dia bahagia di sana?

Sebenarnya jahat jika ia berpikir bahwa dunia tidak adil saat memberikan Yeona kebahagian sedangkan dirinya menanggung patah hati seorang diri. Ia seolah melupakan fakta bahwa selama puluhan tahun Yeona hidup dalam sekapan penculik dan menganggap kebahagiaan Yeona bersama pria lain adalah kesalahan.

Berulang kali dirinya menyangkal perasaan ini. Ia baik-baik saja selama Yeona bahagia.

Ia baik-baik saja.

Ia baik.

Jaehyun mendesah kuat seraya melepaskan sarung tangan yang ia gunakan untuk mencuci. Ia tidak sebaik itu.

Setelah memastikan semua piring dan gelas berada di rak, ia berjalan ke halaman belakang. Rekan-rekannya sibuk bercengkerama ringan. Seperti tidak pernah merasakan patah hati yang Jaehyun rasakan. Sejenak, ia merasa iri dan ingin tertawa lepas seperti dulu.

Tanpa berpamitan, ia mengambil jaket kulitnya untuk melapisi kaos putih tipisnya. Kaki jenjangnya itu melangkah lebar menuju pantai yang hanya berjarak 10 meter dari vila tempat mereka tinggal. Kaki telanjangnya menginjak pasir yang kasar, menciptakan jejak kaki sepanjang vila hingga bibir pantai.

Dengan penerangan yang sangat minim, ia menatap ke arah laut yang tengah surut. Hempasan ombak yang ringan beberapa kali menabrak kakinya hingga ujung celananya mulai basah.

Suara notifikasi ponselnya membuat Jaehyun terdistraksi sesaat. Ia mengambil ponsel itu dan melihat siapa yang mengirimnya pesan.

Parastudio

Selamat malam, Tuan Jung. Kami menginformasikan kembali bahwa video Anda akan dijadwalkan untuk tayang minggu ini. Oleh karena itu, kami meminta konfirmasi lagi dari Tuan Jung. Apakah Anda bersedia jika kami menayangkan keseluruhan video Anda? Kami menunggu respon Anda secepatnya. Terima kasih.

Tanpa membalas pesan singkat itu, Jaehyun kembali menyakukan ponsel itu ke celana. Ia duduk di pinggir pantai, membiarkan kedua kakinya lurus menerima terpaan ombak kecil itu.

AFFECTION - Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang