4-kebun binatang

170 12 2
                                    

NATHAN,lea dan kana sampai setelah menempuh beberapa jam akhirnya mereka sudah berada di kebun binatang raguanan.(tidak di endors)

"jadi tiketnya harganya 65k?itu beli jakcard sama saldo?"tanya lea pada petugas yang melayani.ia melihat berosur yang di berikan,fungsinya untuk melihat harga yang tercantum.

"iya mbak,jadi ada dua jenis tiket yang bisa di beli.jakcardnya Rp15.000 saldonya Rp20.000 itu opisi yang pertama dan yang kedua jakcardnya Rp15.000 dan saldonya yang Rp50.000. jadi mau yang mana mbak?"tanya petugas itu sambil menawarkan harga yang tertera.

"ada juga paket lainya bisa di lihat di dalam brosur."petugas itu menunjuk brosur yang ia berikan tadi.

"mau yang mana?"tanya lea pada nathan yang memangku kana sambil bermain stir mobil."yang 65k aja."

"ok,jadi yang 65k ya mas."

nathan memberika kartunya pada lea,"bisa pakai debitkan mas?"

"bisa,mas."

setelah itu mereka menyelesaikan pembayaran dan segera melaju mengikuti jalan stapak.kana sudah berpindah ke pangkuan lea.

"di sana berhenti dulu ya berarti?"tanya lea pada nathan.kening nathan berkerut "kenapa?"tanyanya balik.

"itu loh ambil makanan."

"ohh iya."

"ana,au akan!"kana menatap lea dengan serius,"makan biskuit dulu ya?nasinya di bagasi."lea melirik tajam nathan."iya maaf."nathan yang di lirik begitu langsung meminta maaf.

"kak,berdiri dulu mama ambilin biskuitnya."ucap lea sambil menyuruh kana untuk berdiri sebentar agar ia bisa mengambil biskuit yang jengaja ia simpan di jok tengah.

"nah ini,di makan duluya?"

kana langsung mengunyah dengan semangat."kakak belum sarapan po?"

"ana?"ucap kana pada dirinya,karna ia tak mengerti ucapan lea yang memanggilnya dengan sebutan 'kakak'.

"iya kana,simulasi dulu."

"ana,elum akan."kana kembali memakan biskuit itu."mobilnya ngapain berhenti?"

lea yang sadar langsung menegur nathan yang memberhentikan mobilnya di tengah jalan sampai-sampai mobil yang berada di belakang mengklakson dengan keras.

"eh iya,itu pos makanannya di depan."

setelah membayar makanan mereka mulai melaju dengan santai."itu ada rusa sayang."lea menunjuk ke arah beberapa rusa yang bergerombol.

rusa-rusa itu langsung mendekat saat tangan mungil kana menjulurkan sebuah wortel ke hadapan mereka.

"akan."entah sengaja atau tidak kana mendorong wortel itu dengan buas,"jangan kak."lea mencegah tangan kana yang terus mendorong wortel itu masuk ke dalam mulut rusa.

perjalanan mereka berlanjut sampai ke beberapa hawan jinak.dari kejauhan lea melihat sebuah poster bertuliskan 'area hewan buas'.

lea membacanya saat mobil sudah mendekati poster itu."harap tutup kaca jendela anda,awas hewan buas."

"itu,udah masuk area hewan buas.kacanya di tutup ya?"tanya lea dengan hati-hati agar kana tidak memberontak.

"enapa?"tanya kana dengan heran."itu ada harimau sama singa nanti kalau kacanya di buka tangan atau kepala keluar nanti di gigit dong.jadi kacanya di tutup aja ya?"

"hiii!!di gigit!!"merinding kana.

"itu singanya."nathan memberhentika mobilnya agak jauh dari beberapa hewan buas itu.ia membiarkan kana melihatnya dulu setelah itu ia akan melanjutkan perjalanan."ngapain kok diem?"

tanya lea sambil membelai wajah nathan yang terlihat lesu,"kepala saya nyut-nyuttan."ucap nathan sedikit manja, ia menyilangkan tanganya di atas stir dan membiarkan kepalanya bertumpu di atas sana.

"waung!!"ucap kana saat melihat beberapa singa itu mengaum."nanti aku yang nyetir."lea menarik kembali tangannya dari wajah nathan.ia mengelus-gelus sebentar rambut halus nathan.

"kamu pengen langsung punya anak sama saya?"pertanyaan aneh menurut lea.

lea menyerengitkan keningnya."ya,gak langsung juga.kan kalau kita nunda kan bisa kayak pembuktian gitu,kayak kana yang tak panggil kakak dulu biar keluarga itu ngerti kalau kita bakalan punya anak kan gak mungkin kalau aku panggil kana adek kan?"

nathan mengangguk,"terus?"

"kalau kana tak panggil adek kan keluarga bisa mikir 'oh mungkin mereka belum mau nambah anak',kan kalau ngubah panggilan kan agak susah,bener gak?"lea meminta jawaban nathan.

"iya."nathan mengangguk lagi,"pinter ya kamu ternyata."nathan tersenyum simpul.

"lagian kalau aku langsung hamil kasihan kana,nanti bayinya itu pasti kembar."lea sedikit murung saat mengatakan bayinya kembar,padahal dari dulu dia itu pingin anak satu aja,bukan kembar.

nathan mengangguk setuju."emang keluarga kamu ada yang keturunan kembar?"lea mengangguk,"ada."

nathan mulai membelah jalan dan di depan di hadang sebuah harimau yang berdiam diri di tengah jalan."kak,itu ada harimau di jalan."

kana berjinjit untuk melihatnya.

"papah aku itu kembar sama papanya alvin tau kan alvin?"

"iya tau,"nathan mengalihkan pandangan dari lea ke depan saat harimau sudah di giring penjaga dari jalan itu."istrinya alvin itu temen deket aku juga hamil anak kembar,tau berapa?"

"apanya?"

"anaknya lah!"lea mulai semangat saat berbicara."berapa emangnya?"sedangkan nathan menjawab dengan malas karna kepalanya yang sudah sangat pusing, matanya sakit saat berkedip.

"tiga,isinya tiga!adeknya alvin itu kembar empat tau gak!nanti kalau semisal aku hamilnya bisa sampai enam atau delapan gimana?!"

"tapi saya gak suka pakai pengaman."

"ya,nanti aku suntik kb."lea dengan cepat menjawab,"udah lah kita terusin jalan-jalan nya dulu."lerai lea agar tidak keterusan.

kana masih saja menatap hewan buas itu dengan mata berbinar."au unya."ucapnya sambil melihat harimau-harimau yang berguling-guling di tanah.

"kana kan udah ada kucing di belakakang rumah?emang mau apa lagi?"nathan kembali menepikan mobilnya saat rasa pusing itu semakin menyerang.

"au ang ecal!!"tanganya membuka lebar seakan membuktikan dia ingin yang sebesar itu."gini kak,ini kan kebun binatang,rumah harimau juga harus kayak gini,kakak mau rumahnya jadi gini nanti kakak gak tidur di kasur loh tapi di rumput."bukanya lea menakuti ia hanya memberi sedikit pengertian saja.

mulai sekarangkan ia di tuntut harus berpikir kritis dan logis.

kana mengelang dengan cepat,"dak au!!" tolaknya,"jadi gak usah pelihara harimau ya?"

"ya!"jawab kana dengan semangat,dari pada tidur di rumput mending tidur di kasur.

nathan tersenyum,ia memulai melajukan kemudi mobilnya,dan ternyata ini sudah stage terakhir dan saatnya turun.

"nanti pulangnya aku yang nyetir."natahn mengangguk setuju,ia sudah tak kuat berdiri sekarang.jalan aja udah sempoyongan,apa lagi kalau mau nyetir sampai rumah,bisa kecelakaan.amit-amit.

"cari tempat yang teduh ya?tak ambil makanan dulu."lea mencondongkan tanganya ke depan untuk meminta kunci.

"beli in obat ya?"pinta nathan setelah mengambilkan kunci mobil dari saku celananya.

"iya,obat migran ya?"

"iya."
lea mengambil peralatan makan dan pergi ke warung yang di sediakan di sana,semoga aja ada obat.

dudanya lea [squel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang