6-free talk

124 8 1
                                    

Nathan,tiduran di atas paha lea.setelah acara sarapan ya gak bisa di bilang sarapan sih karna udah agak siang.

lea sendiri masih jengkel karna sikap calon ibu mertuanya itu yang suka seenaknya sendiri,kalian tau orang itu ada di mana? yaps,arisan.arisan cok!!!cucu di tinggal cuman buat arisan anj-astagfirullah!!!!

lea menghelanafasnya kasar,tangannya sibuk mengelus rambut halus nathan dan kana.ya mereka berdua nempel pada lea.
jadi posisi lea itu selonjoran di sofa depan televisi lalu kana tidur di kanan dan nathan tidur di kiri,sambil bantalan pahanya.

"aku kesel sama mama."

"sebagai anaknya mama aku-."belum sempat melanjutkan ucapannya,lea sudah menutup bibir nathan menggunakan telapak tangannya, dan ada bunyi 'plak'

"aku mau mama yang minta maaf,sama minggir dulu kepalanya."nathan malah semakin merapatkan diri pada paha lea.
"jangan pulang dulu."tangan nathan membelit paha lea dengan kencang, takut lea pulang.

"ini loh,kasihan kana.mau tak pindah gendong aja."nathan melirik ke arah kana, yes anaknya udah tidur.'loh mau ngapain?kan belum sah' seketika nathan menepuk keningnya yang lupa tentang status mereka yang belum sah.

akhirnya nathan menyingkir tetapi tetap pada posisi tidur,"kana itu muka-muka kalau tidur terus di pindah bakalan bangun."lea mengangkat tubuh kecil kana dengan pelan."suttt,ini mama.udah tidur lagi."ucap lea saat melihat mata kana terbuka sedikit demi sedikit.

tangan lea tak tinggal diam,dia menepuk-nepuk pantat kana agar tertidur kembali."kita mau nikah kapan?"lea membuka percakapan saat merasa atmosfer disini terasa berbeda.

"kamu mau kapan?kalau kata orang tua kamu,sekitar tiga sampai empat bulan lagi.tapi aku mau ngajuin sekitar dua bulan aja.kamu mau yang mana?"

lea menatap langit-langit rumah nathan sambil berpikir."kalau tiga bulan aja gimana?aku gak mau persiapannya dadakan.kita juga belum beli apapun."

"kain,model baju,souvenir,undangan, tempat,makanan,kain buat keluarga, cincin,seserahan,dekor dan masih banyak lagi kalau cuma di lihat sekilas aja itu gak gampang."

"kalau mahar?kamu mau berapa?apa aja?" nathan membenarkan posisi tidurnya setelah mendengar penjelasan lea yang ada benarnya,sebenarnya ia ingin segera menika sih,karna di pernikahannya dulu ia tak berperan banyak hanya mengeluarkan uang lalu beres.

"aku terserah aja,yang penting bisa di simpan dan bisa buat investasi masa depan."jawab lea sambil menepuk-nepuk pantat kana agar pulas."harusnya kita buat daftar apa aja yang harus di siapin."

"mas,ambil kertas sama pensil."perintah lea pada nathan, dengan segera nathan berdiri dan mencari barang yang di butuhkan."adanya sepidol,gak papa?"
lea mengangguk."ya."

"poin pertama,kita mau baju model apa, warnanya apa aja?"lea menyuruh nathan untuk duduk dan mulai memikirkan ucapannya.

"putih sama abu-abu?gimana?"tanya nathan,"ya, aku suka."

"putihnya kebaya ya?terus abu-abunya yang gaun. kita kan juga resepsi malam kan?berarti harus tiga. yang ketiga warnanya biru soft mau gak?atau navy?"

"biru soft aja."

lea mengangkat kepalanya ke atas sabil berpikir,"kalau cincin aku gak mau yang terlalu banyak berliannya,satu aja di atas tapi jangan terlalu nonjol dan di belakang di kasih ukiran nama kita,gimana?"

nathan langsung saja setuju dengan ide lea,"ok."jawab nya singkat.nathan mulai menulis lagi apa saja yang di butuhkan.

"kalau bridessmaid kita mau ada atau engak?"tanya nathan pada lea."ada dong!"

"mereka mau di kasih baju yang warnanya sama kayak kita atau pakai warna lain?"lea berpikir sebentar lalu menjawab.

"kita kasih aja warna abu-abu sama biru soft.yang abu-abu buat akad sama habis akad itu pas nerima tamu,terus yang biru soft buat malamnya yang khusus buat nerima tamu bisnis kamu."

"aku ngikut aja,kalau mahar yang lain bisakan kita berdua yang cari?yang kaya skincare,baju,tas,sepatu gitu. terus mahar  yang buat gak kamu sebutin aku yang cari."lea langsung saja setuju dengan pemikiran nathan.

"yang penting,bisa buat???"lea menjeda ucapannya sejenak agar nathan bisa menjawabnya."masa depan."jawab nathan dengan mantap.

lea tersenyum sambil mengangkat sedikit tubuh kana yang merosot,"kananya mau di pindah sekarang?"tanya lea yang sudah merasa pegal di pahanya.

"sekarang aja,kasihan kamu."nathan berdiri sambil memegang kepalannya yang sedikit pusing,dia mengarahkan lea ke kamar kana,"di taruh box bayi aja."

lea langsung saja meletakkan kana di dalam boks bayinya agar bisa tidur pulas,"syutt,anak mama tidur yaa."ucapnya sambil menepuk-nepuk pantat kana pelan.

"kamu tau fungsi box bayi buat balita?"tanya nathan pada lea,"tau."lea menjawab dengan mantap."apa fungsinya?"nathan berjalan mendekat ke arah lea lalu mengkalungkan lengan besarnya pada leher lea sehingga melilit saluran pernafasan lea.

"sesek tau."lea memukul pelan lengan nathan yang berurat dan besar itu.(・∀・) affayahh????

nathan mengendorkan lilitan lengannya,"jadi fungsinnya itu buat bayi bisa njaga posisi tidurnnya biar gak kayak reog."nathan mencium sekilas pipi lea setelah mendengar jawaban lea.

"ya,kayak gitu lah.kan banyak juga to orang tua yang masih ngebolehin anaknnya tidur bareng,itu sebenernya boleh aja tapi buat ngelatih keberanian anak juga kan,kalau masih sama orang tua bisa-bisa anak itu jadi manja."

lea membalas mencium pipi nathan lalu berkata,"tau banget soal anak."lea tertawa kecil setelah mendengar jawaban nathan yang menurutnya memang benar sih,tapi kasihan juga bayinya kalau di suruh tidur sendiri.

"selain itu,kalau bayi tidur sendiri itu waktunya si ibu metime atau ngen-uh sama papanya."lea menatap kaget pada nathan.
"anjing,frontal banget,"

dudanya lea [squel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang