5-sakit

184 11 5
                                    

LEA turun dari tangga dengan tergesa-gesa
"mah,lea berangkat."teriak lea dengan keras.

"iya."balas mamahnya tak kalah keras.
"lea mau ke mana mah?"tanya mbak izza saat melihat lea yang sudah rapi pagi ini.

walau ini hari kerjanya tetapi ia mengajukan cuti dua hari.entah kenapa.

"nathan sakit gara-gara kemarin ke kebun binatang."jelas mamah mertuanya.

mbak izza membulatkan bibirnya membentuk huruf o,"jadi lea tanggung jawab gitu?"mbak izza mencomot tempe uyah bawang yang baru saja di goreng.
"iya."

❌❌❌❌❌❌

'ting tong'

"assalamualaikum."ucap lea sambil membuka pintu karna ia tak sengaja memegang gagang pintu dan akhirnya terbuka.sebenarnya malu sih,gak sengaja gitu.

"aikumalam!!"suara kana terdengar disertai dengan suara kaki yang beradu dengan lantai.kana melihat ke arah pintu.

matanya melebar karna senang,"mama!!!"
ia berlari ke arah lea dengan full senyum.

lea merentangkan tangannya untuk memeluk kana yang berlari."halo sayang."
lea mencium pipi kana.bibir kana mengambangkan senyuman yang manis saat di cium."alo mama."kana mengambil tangan lea untuk menyalami.

lea meletakkan paperbag yang ia bawa di atas meja yang tersedia."papa,mana?masih sakit?"

"nathan masih tidur le."ucap tante nisa alias calon mama mertuanya."pagi tante."lea berjalan mendekat dan menyalami calon mama mertuanya itu."kana,ayo turun.kasihan mama kalau kamu kaya gitu."ucap mama nisa.

kana menurut dan turun dari gendongan lea."kamu naik aja,mama minta tolong jagain nathan ya?kamar nathan yang warnanya hitam."

ada maksud tersembunyi yang lea tangkap dari kata itu.apakah harus seumur hidup atau bagaimana?

"iya kok ma,yaudah tak ke atas dulu ya? kana kalau cari mama,mama di kamar papa ya."lea memberi pengertian kepada kana.

kana mengangguk,"ma itu aku bawa paper bag di atas meja itu ya?"

"iya,sana ke atas."

👽👽👽👽

lea langsung saja masuk ke kamar nathan
setelah di beritahu yang mana kamarnya,dan pastinya kamar nathan tidak terkunci.

"ass—salamualaikum."lea menjeda salamnya saat merasakan suhu di kamar ini."ya allah!ihh gw sok alim banget xixixi."

"acnya tak mati in ya."lea berbicara pada dirinya sendiri.mematikan ac lalu membuka gorden kamar nathan.

saat berbalik lea langsung memegang dadanya,kaget.reflek ia memukul sesuatu di depannya,"anjing!"ucapnya dengan wajah yang ruang enak.

"minggir dulu dong,badanmu panas.sana tiduran lagi."perintah lea pada orang di depan yang bisa kalian tebak itu adalah nathan."lee,aku pusing."bukanya menyingkir nathan malah menaruh kepalanya di pundak lea.

"ya sana tiduran aja kalau pusing,tak buatin bubur yang ada rasanya wes."lea sedikit mengeluarkan logat jawanya di akhir kalimat."iya."tampa membantah nathan berjalan ke arah tempat tidur lalu berbaring dengan nyaman,bahkan selimut sudah bertenger di atas badanya.

"jangan di gubet-gubet ini selimutnya biarin badan kena angin."perintah lea sambil menurunkan selimut yang menutup badan nathan.

lea akan melangkah ke luar,berhenti sejenak lalu berbalik lagi ke arah nathan,
"aku suka kamu yang manja gini."lea menoel hidung mancung nathan lalu pergi meninggalkannya untuk membuat bubur.

nathan menatap punggung calon istrinya yang mulai menjauh dengan kekehan ringan,"imutnya."nathan memejamkan matanya saat ia merasa dirinya di landa pusing.

sedangkan lea sendiri berjalan menuruni tangga,"kana udah makan belum?"tanyanya saat melihat kana duduk anteng di sofa depan tv yang menayangkan sebuah kartun yang sedang populer saat ini.kana menengok ke belakang saat merasa ada yang memanggilnya.

"elum,mama."ucap kana dengan polosnya,"ya allah tu orang tua gak ngasih nih anak makan apa."gumam lea pelan sampai tak ada yang mendengarnya.

ia sedikit jengkel dengan calon ibu mertuanya itu,masa calon anaknya yang gemoy ini gak di kasih makan?!tolol banget sih.

"tapi kana udah mandi?"lea kembali melanjutkan sesi pertanyaanya serta jalannya ke arah dapur."dah,andi endili."
jawab kana dengan bangga.

bibir lea membentuk senyuman yang menawan,"mana lagi tuh orang tua,cucunya sendirian kok gak di jaga." batin lea kembali meronta-ronta dengan kenyataan yang ada ini.

lea kembali berjalan ke arah dapur lalu memakai apron yang tergantung di dinding dapur,"kana mau makan apa?"tanya lea sambil menautkan tali apron.

"mau ayam!!!"jawab kana semangat,lea mulai membuka kulkas berharap ada isinya,'orang kaya masa kulkasnya gak ada isi!'batinnya.sepertinya mama mertuanya itu sedikit tidak peduli dengan kesenjangan anak-cucu sih???

"hufff,untung aja ada bahan yang bisa di masak."lea menghela nafasnya lega saat menemukan bahan mentah.lea mengambil potongan coklat yang masih utuh.

"dih!udah kadaluarsa!"baru akan membuka bungkusnya lea di kejutkan oleh tanda exp yang sudah berlanjut.

"ni keluarga gak ada rasa takut apa,masa bahan kadaluarsa aja masih di simpan?!gimana nanti kalau ada yang keracunan?!!"

lea langsung saja berjongkok,lalu membongkar-bongkar isi dari kulkas itu dengan tidak sabar lalu membung yang sudah exp ke dalam tempat sampah dengan rasa dongkol yang besar.

"mama uat pa??"ucap kana yang kepo kenapa mamanya membuang sayur di kulkas?kenapa gak di makan aja?

lea menoleh ke belakang dan mendapati kana yang bingung sambil mencondongkan badanya ke dalam tempat sampah."di buang sayang,udah basi.emang kana mau makan itu yang ada uletnya?"canda lea di akhir kalimat.

kana melebarkan matanya lalu menggeleng,"dak au!!"kana langsung menutup mulutnya tanda tidak mau.

"kana mau bantu mama?buat makanan papa?"tawar lea sambil berdiri dengan menyangakan telapak tangan pada kakinya karna pegal."uat ana?"

bibir lea membentuk senyum tipis."iya, buat kana juga,kan kana belum sarapan."

lea mengambil ayam,sayur kangkung dan tempe.ia akan membuat ayam filet kecil yang bisa di makan kana,untuk kangkung ia akan memotongnya kecil-kecil juga dan tidak padas.terakhir tempe ia akan goreng ayam bawang saja yang simpel.tak lupa ia membuat sedikit bubur untuk nathan.

sekitar 40 menit akhirnya masakan lea pun matang,untung saja kompor di rumah ini ada empat jadi bisa langsung membuat semuanya.

tiba-tiba lea merasakan pelukan dari belakangnya,"baunya sampai ke atas."
lea mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat wajah nathan,entah reflek atau sengaja,nathan mencium hidung mancung lea.

"kenapa turun?masih pusing gak?"

nathan menggelang pelan,"sedikit."lea langsung berdecak."ck!geleng kok bilang sedikit,itu namanya masih pusing."

"mama,ana apel."teriak kana dari ruang tamu."iya sayang,bentar ya."

"mas,kok kana jam segini belum di kasih makan sih?!gimana sih mama kamu mas?! kok gak becus banget?!"cecer lea dengan marah.ia langsung mematikan kompor dan menuangkan sayur kangkung ke mangkok.

nathan langsung mengerutkan keningnya,"mama itu kurang suka anak kecil,tapi kalau suka ya suka tapi kurang lah.mama itu juga bukan tipe nenek yang penyayang."

"ya gak gini juga,kasihan kananya."gumam lea pelan.

lea yang mendengar itu pun langsung mendapatkan ide,"berarti aku bisa kb aja kan mas?atau kamu yang pakai kondo-"mulut lea langsung di bekap dengan telapak tangan nathan.

"heh!omongngannya."mata nathan terbelak sesaat mendengar ucapan lea yang frontal itu.

dudanya lea [squel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang