Perkenalan

15.7K 214 0
                                    


Kenalkan aku, Aldi, saat ini usiaku 25 tahun, aku merupakan seorang guru di sebuah sekolah di kota besar.

Aku merasa aneh dengan diriku, aku tidak menyangka bahwa aku adalah seorang gay. Sudah banyak perjalanan cintaku dengan lelaki straight bahkan sebagiannya berbelok menjadi gay. Lalu aku malah memilih buat jadi guru yang mana akan menjadi godaan besar banget buat aku yang gay.

*** di sekolah ***

Kini aku berada di sebuah sekolah, baru mulai mengajar di tahun ini, pastinya bakalan seringkali melihat murid laki-laki yang tampan dan macho, kadang aku harus menahan diri untuk itu, terlebih aku mengajar mata pelajaran bahasa indonesia. Duh, harus banyak ngelus dada.

Sampai suatu ketika aku bertemu seorang guru yang memang badannya terlihat sixpack dan parasnya tampan. Duh, ini sih pasti bikin aku salah tingkah.

"Guru baru ya?" tanyanya.

"Iya, Pa" aku menjawab.

"Kenalkan, aku Egi, mengajar sejarah disini" katanya.

"Aku, Aldi, guru baru mengajar bahasa indonesia. Salam kenal Pa" Kataku.

"Oh, perlu saya antar melihat-lihat?" tanya Pa Egi dengan wajah senyum yang bikin meleleh.

"Wah boleh banget Pa!" sahut aku dengan bahagia, walaupun sebenarnya aku udah tau seluk beluk sekolah ini.

Tiba-tiba ada bapak kepala sekolah, bernama Amin, menghampiri kami berdua.

"Pa Aldi ya?" tanyanya.

"Iya Pa Amin, kenalkan." kataku menjawab sopan.

"Maaf ya Pa Aldi, saya pinjam Pa Eginya untuk berdiskusi masalah murid-murid.", katanya yang membuat aku sedikit kecewa.

"Maaf ya Aldi, nanti kita ngobrol lagi ya."

"Iya gapapa Pa Egi, saya juga mau ke kantor guru dulu."

Akhirnya Pa Amin dan Pa Egi pergi meninggalkan aku sendiri. Tapi aku masih membayangkan Pa Egi dengan wajahnya yang tampan dan manis, punya senyum bikin meleleh, dan badannya pasti bagus banget, sempet ngebayangin kontolnya pasti besar dan mantap. Kelihatannya sih udah berumur, mungkin 40 tahun...

Ah sudahlah, fokus woy buat kerja malah mikirin Pa Egi.

*** di ruang guru ***

Di ruang guru, aku disambut baik dengan kawan-kawan baru, ada Bu Indah, Bu Anggi, dan Pa Natan yang langsung akrab dan ngobrol denganku, adapun yang lain ya seperti biasa. Lalu mereka pun mempersilahkan aku duduk di tempat yang telah disediakan.

Oh iya, ruang guru disini posisinya seperti meja murid, jadi duduknya berdua-berdua, kebetulan sekali aku dapat paling belakang, jadinya aku bisa melihat guru lain sedang melakukan aktivitas apa. Pas aku lihat meja buat aku ternyata bener-bener bersih dan terawat dan ketika aku melihat meja sebelah, ternyata mejanya bersih, duh aku jadi penasaran siapa teman sebelahku.

Saat lagi melihat meja sebelah untuk cari tau, tiba-tiba Pa Natan menghampiriku dan berkata, "Pa Aldi, saya duduknya di depan Bapa, kalo ada perlu apa-apa bilang saja ok?" Pa Natan sambil tersenyum.

"Baik Pa Natan", aku menjawab.

Sebenarnya Pa Natan juga lumayan tampan tapi lebih kurus saja sih, kalo ditanya suka ya jelas suka, pasti banyak murid cewe yang klepek-klepek sama Pa Natan, mungkin aku akan mencoba untuk mendekatinya ah, hehe...

"Pa Natan umurnya berapa nih?" tanyaku agak penasaran ingin kenal lebih jauh.

"Saya 25, kalo Pa Aldi?" jawabnya sambil tersenyum.

"Oh kita sama ya umurnya, udah nikah Pa?" tanyaku penasaran banget.

"Belum Pa Aldi, masih ingin fokusin karir dulu, kalo Pa Aldi?" jawabnya agak ragu.

"Oh begitu, saya juga belum nikah, maklum masih ingin jomblo dulu" jawabku ngeles sambil ketawa. Pa Natan pun mengangguk, mungkin ia juga merasakan hal yang sama.

Tiba-tiba ada yang datang menghampiri meja sebelahku...

"Permisi, saya ikut duduk ya" pintanya.

siapakah yang duduk di sebelah Aldi? Ah udah ketebak kan wkwkwk, lanjut aja ya ceritanya.

Kisahku Dengan Suami OrangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang