Malam Natan

6.9K 146 3
                                    

Natan yang udah aku berikan obat tidur, tidak disangka-sangka bisa membuat Natan langsung tertidur pulas, sudah kukecup dan kulumat bibirnya, ia tidak memberikan reaksi apapun, namun ketika aku mainin putingnya, ada reaksi yang membuatku terkejut...

Wah ternyata Natan agak menggeliat dan bernafas lebih kencang, pasti ini ciri-ciri Natan keenakan, apa sebelumnya pernah ada yang mainin puting Natan juga? Ah udah jelas pacarnya kali, hehe...

Aku lanjutkan mainin putingnya, bahkan aku jilat-jilat, ternyata sampai muncul erangan dari Natan.

"ohhh...", dalam tidurnya Natan.

Kembali aku lumat Natan hingga aku kepanasan dibuatnya, padahal hanya bibirku yang bergerilya.

Aku masih yakin kalo Natan ini tidur, secara reaksi obat ini begitu manjur. Akhirnya aku lanjutkan tanganku ke bagian yang diidam-idamkan sebagai cowok homo, yaitu kontol Natan.

Aku coba pegang yang mulai tegang ternyata besar juga ya. Akhirnya aku turunkan celana pendek Natan hingga menjulang towernya.

Ah benar-benar besar kontolnya Natan, aku sampai terkesima. Jembutnya yang lebat, kepala kontol yang menggoda, buah zakar yang menggantung... 

Sekarang memang masih dalam keadaan agak tegang, lalu aku coba ukur pake penggaris, ternyata sampai 15 cm. GILA!!! Belum tegang maksimal aja udah segitu, apalagi kalo maksimal. Tak lupa aku jepret-jepret kontolnya.

Akhirnya aku mulai melumat kontolnya, mulai dari menjilatnya dan menciumnya untuk menambah sensasi seks sederhana ini. Ternyata kontol Natan memberikan reaksi. Ini pasti reaksi kenikmatan, karena semakin tegang. 

Setelah itu, aku berusaha memasukkan kontolnya ke dalam mulutku yang sampai tidak muat karenanya. Terus aku pompa kontolnya, sambil tanganku mainin puting Natan dan tangan yang satunya memainkan buah zakarnya.

Sudah 15 menit berlalu belum ada tanda-tanda Natan mau keluar. Akhirnya aku melumat bibir Natan lagi sambil tanganku mengocok kontolnya, lalu pindah mulutku untuk memainkan puting Natan. Natan yang dalam tidurnya sesekali mendesah.

"ooouhhh... ahhh..." desahan Natan.

Ternyata bagian sensitif Natan ada pada putingnya. Hingga akhirnya aku kepikiran untuk mencoba memasukan kontol Natan ke dalam lubang anusku, karena aku gay dan bot, maka aku udah biasa disodok-sodok.

Akhirnya aku pakaikan pelumas ke lubang anusku dan mulai memasukkan kontol Natan ke dalam anusku. Seketika ada desahan lagi dari Natan.

"ooaaaaaahhh...." desahan Natan.

Sepertinya Natan ini bener-bener menikmati permainan ini, maka takkan kusia-siakan untuk membuat Natan kenikmatan.

"ahhh ohhh...", desahan Natan.

Akhirnya aku mulai naik turun di atas Natan, sambil aku ciumi dan lumat putingnya, hingga 15 menit kemudian, kontol Natan ada tanda-tanda mau mengeluarkan pejuhnya.

"Oh ini sih ga akan aku biarkan sia-sia", batinku.

Akhirnya aku semakin cepat memompa pantatku lalu tidak lama dari situ, Natan mulai mengerang dalam tidurnya.

"ooouhh... aohhh.... ooooouuhh...", erangan Natan yang lebih keras dari sebelumnya.

"crooootttt... croooottt..." suara tembakan pejuh Natan, yang kurang lebih hingga 10x menembak ke dalam lubang pantatku.

"Hhhhoooohhh... Hhhoooohhh..." suara Natan yang terdengar ngos-ngosan.

Gila sih ini, pejuh Natan banyak banget hingga pantatku langsung gabisa nerima pejuh Natan, akhirnya tumpah-tumpah ke sekitar kontol Natan.

Tak lupa, aku mencicipin pejuh Natan yang telah masuk ke lubang anusku dan aku berikan sedikit pejuhnya ke dalam mulut Natan. Lalu sebagiannya lagi aku masukkan ke botol kecil dan aku beri nama Natan.

Akhirnya sekarang giliran aku mau memuntahkan pejuh terindah ini, 

"Ahhh ahhh Egi... Natan.... Ahhh Egii plisss jadilah milikkuuuu, ahhhhh aaaaaaahhhh", desahku.

"Crooottt... crooottt... crooottt", suara tembakan pejuhku.

Akhirnya dengan semangat aku mengeluarkan pejuhku di botol yang memang aku koleksi untuk pejuh-pejuh diriku dan para korbanku...

Dan akupun terkulai lemas di samping Natan.

Tak lupa, aku lumat lagi bibir Natan dan menutupi kontolnya yang sudah mulai melemas dengan celana pendeknya. Aku sengaja tidak membersihkan pejuh Natan agar terkesan dia sedang mimpi basah. Kemudian aku tertidur sambil memeluk Natan dengan tanganku menyimpan di puting Natan.

NATAN POV

Aku bangun pukul 05.00 pagi hari, kepalaku agak pusing, entahlah mungkin aku kelelahan kemarin. Tiba-tiba aku merasa ada tangan yang menindihku, saat aku tengok ke kanan, ternyata ada sang guru baru, Aldi, yang sedang memelukku dengan tangannya menyentuh putingku.

"Kok ada laki-laki meluk laki-laki saat tidur, sampai pegang-pegang puting pula. Apa mungkin ia tidurnya memang tidak bisa diam ya?" Pikirku risih namun masih positif.

Tapi aku merasa ada sensasi tersendiri saat putingku disentuh Aldi. Sudah lupakan, ini menjijikan.

Lalu aku merasa kontolku tidak ereksi saat bangun tidur, bahkan ngerasa ada yang aneh dengan kontolku,

"Kenapa kontolku ya? Apakah aku mimpi basah ya?", tanyaku dalam hati.

Akhirnya Natan mencoba memeriksa celana pendeknya dan benar saja ternyata ada pejuh yang sudah mengering dan tentunya bau khas pejuh lelaki. Mengetahui hal itu, Natan tentu saja panik, terlebih dia tidak membawa celana dalam. Mau pamit duluan, sungkan, mau pinjam celana dalam, malu. Duh, serba salah.

Tak lama kemudian Aldi pun bangun dan melihat Natan yang kebingungan langsung bertanya.

"Kenapa Natan?", tanya Aldi.

"Eh.. hm.. Ja.. Jadi gini...", aku menjawab dengan gelagapan.

"Eh, gapapa Natan cerita aja", tanya Aldi mendesak aku.

"Emmm... Sebenernya saya mimpi basah Aldi. Memang sudah lama banget saya ga mimpi basah dan sekarang saya tidak membawa pakaian dalam. Mau pulang duluan, sungkan tadi, mau bangunin, kasihan, sekarang kalo pulang mungkin telat ke sekolah", kata Natan.

"Oh pakai celana dalam punya saya aja Natan", kata Aldi memberi solusi dengan senyumnya.

Sebenarnya agak heran juga, kok Aldi dengan mudahnya memberikan celana dalamnya ya, padahal kan itu harta keramatnya. Tapi kalo dipikir-pikir Aldi ini memang baik banget dari awal ketemu. Maka ga mungkin lah Aldi punya niatan jahat ke aku. Akhirnya aku buang rasa curiga kepada Aldi.

Kemudian aku terima celana dalamnya dan langsung mandi untuk membersihkan diri.

Setelah itu, aku dan Aldi sarapan dan siap-siap berangkat ke sekolah.

Hahaha... Natan terlalu polos untuk hal ini.

Selanjutnya ini memacu adrenalin readers dan diriku sebagai author, karena bakalan greget banget nih! Pastinya ga akan percaya deh...

Jangan lupa vote ya! :)

Kisahku Dengan Suami OrangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang