Masalahnya

6.4K 143 1
                                    


Pa Egi yang terlihat lesu membuatku bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Tapi aku juga sadar bahwa aku baru masuk kerja, mana mungkin aku langsung menggali, tapi rasa penasaran ga bisa dibendung. Aku mencoba bertanya...

"Pa Egi kenapa? Kok lesu?", tanyaku.

"Hehe engga kok, tadi saya habis ngajar penuh kayaknya dan tadi habis nelpon sama istri juga, biasa rumah tangga", jawabnya tanpa ada senyuman di bibirnya yang menggoda itu.

"Oh, maaf ya Pa, saya ga bermaksud kepo", aku yang jadi ga enak hati.

"Oh iya, Pa Aldi, saya pulang duluan ya", Pa Egi pergi meninggalkan aku dan Natan.

Setelah Pa Egi pergi...

"Pa Aldi, tau ga, sebenernya Pa Egi lagi ada masalah lho!", Natan menimpali.

"Apaan tuh?", tanyaku penasaran.

"Main ke kosan kamu yuk, biar enak ceritanya, saya juga penasaran pengen main kesana", kata Natan yang membuat aku kesenangan.

"Yuk", jawabku dengan langsung mengajak Natan.

Aku dan Natan akhirnya saling memanggil tanpa sebutan 'Pa', maklum karena kami usianya sama dan ternyata kami mudah akrab. Akhirnya kami berangkat ke kosanku dengan naik motor Natan, maklum aku ga bawa motor buat ngehemat.

*** di kosan ***

"Jadi, Pa Egi lagi ada masalah sama istrinya, soalnya istrinya ga suka kalo Pa Egi mudah akrab sama murid-murid. Pernah lho suatu hari ada whatsapp dari murid ke HP-nya Pa Egi, tapi pake bahasa sayang-sayangan lho", Natan cerita dengan menggebu-gebu.

"Terus, terus?", aku bertanya karena penasaran.

"Ya Pa Egi menyangkal bahwa itu chat dari murid tidak jelas, bahkan Pa Egi gatau itu siapa, soalnya kan Pa Egi emang jadi idola disini. Saya aja sampai cemburu ngeliat Pa Egi jadi idola hehe", kata Natan dengan narsisnya.

"Akhirnya itu jadi perang di rumah Pa Egi, sampai-sampai istrinya minta buat keluar aja dari sekolah itu karena kejadian ini", kata Natan.

Oh ternyata sebesar ini masalah Pa Egi. Kasihan juga ya, jadi guru idola pastinya menyenangkan, tapi ternyata ada sisi buruknya juga, kalo murid ga tau diri, bisa nekat merusak rumah tangga Pa Egi. Ah aku jadi inget drama sinetron para artis.

Obrolan ini terus berlanjur, bahkan aku sampai lupa kalo aku sedang ngobrol dengan guru yang wajahnya tampan dan ingin banget rasanya mengulum kontolnya Natan. Ah aku harus cari cara deh biar dapetin Natan dulu...

Tiba-tiba hari mulai malam...

"Aldi, saya pulang dulu ya", pinta Natan.

"Eh, ga akan nginep, udah lah nginep sini, mumpung kita masih jomblo", rayuku untuk menjebak Natan.

"Tapi saya ga bawa baju", kata Natan berusaha menolak.

"Tenang aja, nih saya punya banyak baju, tinggal pilih", kataku sambil memaksa.

"Hmm gimana ya... Oke lah Aldi", kata Natan.

Akhirnya Natan mau nginep walaupun sempat ragu, karena mungkin aku orang asing di kehidupannya. Tapi aku harus manfaatin momen ini, karena belum tentu dewi fortuna turun dua kali pada kejadian hari ini.

"Wah enak ya punya kosan luas kayak gini", kata Natan terkesima melihat kosan ini.

"Tapi sayang ga ada sirup jeruk", kode Natan.

"Hehe sampai lupa kalo kamu belum minum, bentar ya Natan, saya ambilkan kamu minum dulu", Aku menyahut sambil terkekeh-kekeh, karena sebentar lagi percobaan kepada Natan akan dimulai.

Akhirnya aku mulai membuka obat tidur dan menggerusnya, kemudian memasukannya ke dalam sirup jeruk ABC yang siap menidurkanmu wahai Natan.

"Ini Natan minumnya, awas kalo ga habis", kataku sambil bercanda.

"Habislah, ini tenggorokan udah ga jelas", kata Natan sambil langsung meminumnya.

"Natan, kamu kalo mau tidur disini aja ya, saya pergi beli galon dulu", aku izin pamit.

"Baik... Hoahm", kata Natan sambil menguap.

Wah ternyata sepertinya langsung ampuh obat tidur ini, memang aku pernah pakai saat aku stres dulu, bisa tidur nonstop selama 8 jam lho!

Setelah aku membeli galon dan kembali, Natan pun sudah tidur terlentang dengan berpakaian kaos putih v-neck dan celana pendek. Duh, itu membuatku tergoda untuk menggerayangi Natan. Akhirnya aku melepaskan baju dan celanaku, hingga menyisakan boxer tanpa celana dalam.

Aku lihat jam dulu, sekarang sudah pukul 21.00, wah berarti sudah 30 menit Natan tidur. Akhirnya aku mulai menggerakkan badan Natan, namun tidak memberikan respon apapun.

Berarti manjur sangat obat ini. Akhirnya aku mulai berani mengecup kening dan pipinya Natan yang sedang tertidur. Tetap tidak memberikan reaksi, hanya nafas dari tidur nyenyaknya saja yang terdengar. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memberi ciuman di bibir...

Awalnya aku hanya menempelkan bibirku, namun karena Natan engga memberikan reaksi apapun, akhirnya aku mencoba melumatnya. Ahhh, bibir lelaki memang nikmat, bibir Natan yang seksi akhirnya jadi milikku. Tak lupa aku foto dan videokan kejadian ini agar jadi fantasi dan kebutuhan aku di kemudian hari.

Setelah puas melumat bibir Natan, tanganku mulai masuk ke dalam kaos v-neck Natan untuk mencari puting susunya. Ah ternyata ketemu, aku mainin, eh ternyata Natan memberikan reaksi yang membuat aku terkejut...

Kira-kira apa reaksi Natan? Apakah dia terbangun? Atau selama ini pura-pura tidur? Simak kelanjutannya!

Jangan lupa vote dan komennya ya!

Kisahku Dengan Suami OrangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang