Part 1

681 58 8
                                    

Hongjoong kesal, saat ini ia berada ditengah-tengah orang yang sibuk berpacaran. Di sebelah kanannya, ada Juyeon dan pacarnya Hyunjae. Di samping kirinya, ada Bangchan dan Minho yang sibuk saling menyuapi.

Didepannya, ada pasangan Jungwoo yang saling melempar candaan dengan pacarnya, Lucas. Belum lagi ada Keonhee yang menatap mesra Hwanwoong, yang salah tingkah sendiri ditatap pacarnya.

Hongjoong mendengus, kenapa ia harus dikelilingi orang-orang yang memiliki pacar?!

Bukannya apa, hanya saja ia sedikit muak mendengar kata-kata bucin yang mereka lontarkan pada pasangan mereka. Kan... Hongjoong juga ingin.

Tapi sayang, dia jomblo.

Huft...

Ya Tuhan kapan Hongjoong punya pacar?? Hongjoong juga ingin seperti mereka, memberi sekaligus menerima perhatian dari pacarnya.

Selama ini ia hanya bisa berangan-angan melakukan semua itu dengan membaca novel-novel romansa remaja, lalu membayangkan si tokoh utama dalam dalam cerita adalah dirinya.

Iya, Hongjoong suka halu.

Dari mulai membayangkan punya pacar bad boy, ketua OSIS yang digilai banyak siswi maupun siswa, sampai pangeran dari negeri dongeng, Hongjoong pernah membayangkan semua itu.

Imajinasinya se aktif itu memang, tak heran ia sering diminta untuk membuat naskah drama untuk klub teater sekolah. Dan ajaibnya, semua orang selalu terbawa perasaan saat menonton drama dari naskah yang ia tulis.

Sedikit banyaknya, hal ini membuat nama Kim Hongjoong menjadi dikenal dikalangan siswa siswi. Mereka memanggilnya 'sutradara Kim', padahal Hongjoong hanya menulis naskah dramanya saja.

Di beberapa waktu, ia juga memikirkan bagaimana rasanya memiliki seorang pacar seperti yang lain? Apakah ia juga bisa memilikinya?

Tapi, jangankan menyukai seseorang, ia saja tidak tahu caranya mengobrol dengan orang lain selain teman-teman dekatnya.

Sifatnya yang tertutup, membuat Hongjoong sedikit kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Ia akan berbicara terbata-bata saat mengobrol dengan orang baru, atau suaranya akan terdengar bergetar dengan tangan yang berkeringat dingin.

Itu sebabnya, Hongjoong benci jika harus berhadapan dengan orang baru. Ia ikut klub teater juga jarang menunjukkan dirinya, ia hanya hadir sesekali jika ketua klub nya—Kevin Moon, memintanya untuk ikut.

Hanya dengan teman-teman dekatnya saja Hongjoong bisa bebas menunjukkan dirinya, karena ia sudah mengenal mereka sudah cukup lama.

Yahh... Walaupun ia harus menahan diri untuk mendengar kata-kata menggelikan yang mereka lontarkan untuk pacar masing-masing.

"Aku duluan ya, habis ini pelajaran Kimia." ujarnya, hanya alasan untuk pergi sebelum telinganya penuh dengan kata-kata menggelikan.

"Belajar yang benar, Joong!" balas Chan, yang ditanggapi dengan anggukan dari si pemilik nama.

Ia lalu meninggalkan kantin dan berjalan sendirian menuju kelas, bibirnya sedikit maju karena masih kesal. Ia juga merutuki dirinya yang jomblo sendiri diantara lingkup pertemanannya, miris memang.

"Ingin punya pacar, tapi bagaimana caranya..." gumamnya.

Ia lalu menatap lapangan outdoor yang ramai dengan sorak sorai dari para siswi yang menyemangati beberapa siswa yang tengah bermain sepak bola.

"Andai aku seperti Yunho, pasti gampang buat cari pacar. Atau... San, dia tampan dan keren..." Ia bermonolog, matanya masih terarah ke lapangan dimana anak-anak populer tengah menunjukkan bakat mereka.

Seperti Choi San dan Jung Yunho yang anggota klub sepakbola, lalu Choi Yeonjun dan Kang Yeosang si Ace basket yang menjadi lawan San dan Yunho. Ada juga beberapa siswa yang tak Hongjoong ketahui namanya, tapi ia tahu wajahnya.

Yang jelas, mereka semua adalah siswa terkenal di sekolah ini. Selain karena tampang mereka yang diatas rata-rata, keahlian mereka dalam bidang olahraga juga patut diacungi jempol. Pantas jika banyak yang mengidolakan mereka.

Apalah daya Hongjoong yang hanya suka rebahan sambil halu untuk menulis naskah drama klub teater. Tubuhnya bahkan yang paling kecil diantara teman-temannya, tanpa otot yang terbentuk. Definisi nyata dari papan tripleks.

Karena terlalu asyik dengan dunianya, ia tidak menyadari ada orang didepannya. Ia bahkan tidak mendengar suara melengking siswi-siswi yang tengah berbicara mengelilingi seorang pemuda tak jauh didepan sana.

Hingga akhirnya ia menabrak punggung kokoh yang jelas lebih tinggi darinya cukup keras, bahkan hidungnya terasa perih.

"Akh..." ringisnya sembari mengelus batang hidungnya yang sakit.

"Kau tidak apa-apa?" suara bariton dari sosok yang ia tabrak terdengar, pundaknya di pegang oleh dua tangan yang lebih besar dari miliknya.

Hongjoong melepaskan tangannya dari hidungnya, lalu menatap sosok yang ia tabrak. Sedikit terkejut kala menyadari siapa yang ia tabrak.

Park Seonghwa, ketua OSIS SMA Myungshin. Tampan, berkharisma, tampak dingin namun sebenarnya ramah, pintar, dan dikagumi banyak orang.

Itu yang Hongjoong dengar dari mulut orang-orang, karena ia sendiri tak pernah berinteraksi langsung dengan sosok itu.

Melihat bahwa orang yang ia tabrak adalah orang asing—menurutnya, tubuh Hongjoong menjadi kaku dan tegang. Ia hanya diam dan menunduk, lalu membungkuk seraya mengucapkan kata maaf dengan suara kecil.

Setelahnya ia pamit dan berlari kecil meninggalkan Seonghwa yang kebingungan melihat tingkah anehnya. Hanya sebentar, karena selanjutnya siswi-siswi yang mengelilinginya kembali mengatakan kata-kata yang memuakkan untuknya.

.

.

.

To be continued

Aku membuat cerita ini dalam rangka memperbanyak cerita seongjoong pake bahasa indo, soalnya dikit banget pas aku nyari:(

Apalagi Hongjoong bottom

Hnggg...

Maaf ya sekte Hongjoong top, tapi aku sekte Hongjoong bottom

Aku gak menerima orang salah lapak, jadi silahkan tinggalkan cerita ini kalo kalian sekte Hongjoong top sebelum ku blokir

I'll be Your (Boy)Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang