Part 8

289 44 3
                                    

Hongjoong, yang awalnya terfokus pada tugasnya membuat dekorasi jadi terdistraksi dengan suara manja dari tempat Seonghwa berada. Ia menoleh dan mendapati pemuda Park itu tengah mengobrol dengan seorang gadis.

Ia mengernyit, siapa gadis itu? Dan kenapa pula Seonghwa tampak tidak nyaman?

"Hongjoong Sunbae? Ada apa?" tanya Yeonjun, anak kelas satu yang juga bagian divisi dekorasi.

Hongjoong berbalik dan menatapnya, "apa kau kenal dia?" tanya Hongjoong sambil berbisik.

Yeonjun mengikuti arah pandang yang lebih tua, lalu mengangguk paham. "Itu mantan pacar Seonghwa Sunbae, namanya Lee Minji. Dia satu kelas dengan Minho Sunbae."

Hongjoong mengangguk paham, jadi itu gadis yang membuat Seonghwa harus menghadapi teman-temannya yang seperti orang gila? Pikirnya.

"Tidak heran, dia juga sama gilanya seperti teman-temannya." gumamnya sembari menatap Minji dengan pandangan menilai.

"Kau bilang sesuatu Sunbae?" tanya Yeonjun.

"Ah, tidak ada. Kalian bisa lanjutkan membuat itu, nanti jika sudah tempelkan dengan bagian yang ini. Dan untuk lampionnya nanti dibuat terakhir saja, bahannya juga belum dibeli kan?" ujar Hongjoong.

"Baik Sunbae!"

Mereka kembali mengerjakan tugas yang sudah diberikan sesuai job desk masing-masing, dengan Hongjoong yang memantau. Sesekali ia akan menjelaskan ulang cara membuat sesuatu atau ikut membuat dekorasi origami.

"Hongjoong Hyung, pitanya." ujar Hankyeon yang baru tiba dengan paper bag berisi banyak barang.

"Terima kasih, Hankyeon." Hongjoong mengambil alih paper bag ditangannya dan mengecek gulungan pita yang ada didalam, lalu mengangguk puas.

Ia meletakkan paper bag itu disampingnya, dan sebelum menjelaskan apa yang selanjutnya mereka buat Hankyeon berujar.

"Kenapa ular berkepala dua itu ada disini?!"

Suaranya cukup kencang untuk didengar oleh semua orang yang berkumpul membuat dekorasi, hingga mereka menoleh kearah pemuda itu. Lalu mengikuti arah pandangnya.

"Jika aku jadi dia, aku tidak akan pernah menunjukkan wajahku didepan Seonghwa Sunbae lagi." ujar Chaeyoung pedas, sementara matanya masih fokus pada kertas origami ditangannya.

Disebelahnya, Tzuyu mengangguk setuju. "Dia terlalu tidak tahu malu."

"Apa maksudmu?!" seorang pemuda mendelik kearah gadis itu.

"Jika kau tidak tahu kebenarannya, sebaiknya diam!" gadis lainnya yang ternyata teman pemuda itu berceletuk.

Baik Chaeyoung dan Tzuyu saling pandang sebelum mengernyit jijik, tanpa sopan santun mereka membuat gesture muntah dihadapan semua orang.

"Menjijikkan!" ujar kedua gadis itu kompak.

Beberapa anak tahun pertama sontak tertawa kecil melihat dua gadis pemberani itu, walaupun pandangan dan tangan mereka masih terfokus pada pekerjaan masing-masing.

"Apa kau bilang?!" si gadis tak terima rupanya.

Ia bahkan mencengkeram kertas untuk dekorasi sampai kusut dan membuat Yeonjun kesal karenanya. Tapi tetap berusaha sabar.

"Apa?? Kau tidak terima hah?! Sunbae??" Tzuyu balik menantang sambil menyeringai.

"Dasar gadis sialan!!" geram gadis itu, tangannya mencengkram lebih kuat dekorasi bunga ditangannya hingga membuatnya benar-benar rusak.

Hongjoong jadi ikut kesal, mereka sudah susah-susah membuat malah dirusak seenaknya. Belum lagi, gadis bernama Minji itu bukannya ikut bekerja malah asyik mendekati Seonghwa dengan manja. Tidak bisa dibiarkan!

Ia membanting gunting ditangannya cukup keras hingga membuat semua orang menatapnya.

"Bisa diam tidak?!" Pekiknya, alisnya terajut karena kesal.

Bahkan suaranya sampai terdengar hingga ke bagian panggung, dan membuat panitia yang bertanggung jawab disana menatap mereka.

"Jika kau datang hanya untuk membuat kerusakan lebih baik kau pergi sekarang juga! Kami tidak butuh anggota yang tidak berguna! Jangan menjadi sampah untuk kami!" sambung Hongjoong sambil menunjuk kearah gadis itu.

Anak-anak tahun pertama tampak terkejut dengan sisinya yang ini, mereka belum pernah melihatnya marah secara langsung. Hanya mendengar rumor tentang Hongjoong yang menjambak rambut seorang siswi beberapa hari lalu.

Hongjoong sudah tak peduli lagi dengan citranya ataupun sisi introvert nya, ia hanya peduli dengan hasil pekerjaan mereka yang dirusak begitu saja.

"Kau pikir mudah membuatnya?! Hah?! Ayo buat dalam waktu lima menit jika kau rasa itu semudah yang kau pikir! Atau kau ingin rokmu yang kependekan itu ku gunting untuk dijadikan pengganti dekorasi?!" Hongjoong menatapnya tajam.

Gadis itu menciut seketika, sadar akan kesalahannya. Dia juga tak bisa membantah.

"Berteman dengan orang gila membuat otakmu juga ikutan tidak waras! Dasar kelompok gila!" Desis Hongjoong sebelum mendengus dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Hankyeon mendengus sinis, "tidak tahu yang sebenarnya katanya, buka matamu Sunbae. Atau perlu ku robek kelopak matamu itu?"

Anak-anak tahun pertama terkikik mendengar ucapan sinisnya, sementara teman-teman Minji hanya bisa diam dan patuh mengerjakan tugas mereka.

Mereka kembali tenang, sebelum Hongjoong kembali berteriak dan membuat mereka terkejut.

"Hei kau gadis gila!"

Mereka kembali menatapnya, bahkan Seonghwa juga sampai menoleh pada Hongjoong.

'gawat!' batinnya.

"Kemari kau!" Hongjoong mengacungkan telunjuknya pada Minji. Sementara gadis itu hanya melihat kesana-kemari dengan bingung. "Itu kau bodoh! Dasar tidak punya otak! Aku bicara padamu bukan angin!"

Kali ini, Tzuyu dan Chaeyoung tak menahan diri untuk tertawa. Mereka tertawa terbahak-bahak, diikuti oleh anak-anak lainnya. Merasakan schadenfreude saat melihat orang lain menderita karena diomeli oleh pemuda Kim itu.

"Cepat kemari! Dengar tidak?! Dasar lelet! Kau ini niat membantu atau tidak sih?! Dasar otak siput!" Sembur Hongjoong, "panitia tidak butuh orang yang numpang nama! Jika kau tidak berguna, lebih baik kau tidak usah ikut saja!"

Tawa anak-anak divisi dekorasi semakin besar mendengar kata-kata pedasnya, dan membenarkan ucapan Hongjoong meskipun masih sibuk membuat dekorasi. Bahkan Seonghwa yang ikut menyaksikan kegalakan seorang Kim Hongjoong tak mampu berkata-kata lagi.

Tak mau dipermalukan lebih lanjut, Minji berjalan dengan kaku mendekati anak-anak dekorasi yang tak menatapnya sama sekali. Ia duduk didekat teman-temannya dan mulai mengambil kertas origami sebelum melihat orang disampingnya membuat apa.

"Makanya jika ingin membantu datang kemari bukan malah mendekati mantan pacarmu! Dia tidak tahu apa-apa mengenai dekorasi yang akan dibuat!" Sindir Hongjoong pedas.

"Burn!!" Vernon yang menjadi ketua divisi ini langsung menyahut.

Entahlah, Hongjoong jadi sensi sekali. Pertama, beban untuk mengajari adik-adik kelas dan teman-temannya untuk membuat berbagai dekorasi. Lalu kemudian sekelompok orang gila yang fanatik terhadap teman mereka sendiri, merusak dekorasi yang sudah susah payah dibuat. Dan terakhir, mantan pacar Seonghwa yang sangat meresahkan.

Rasanya ia cukup bersyukur dikelilingi orang-orang bermulut pedas seperti Minho, Jungwoo, dan pasangan Jujae. Karena ia juga jadi tertular sifat mereka yang satu itu, sangat berguna dalam situasi seperti ini.

Lain kali ia akan belajar lagi dari mereka agar kemampuannya lebih terasah dengan baik.

.

.

.

To be continued

Chaeyoung itu member twice ya

Schadenfreude itu perasaan senang saat melihat orang lain dalam kesusahan gitu

I'll be Your (Boy)Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang