Esok harinya, Hongjoong datang dengan puluhan pasang mata yang menatapnya saat ia berjalan menuju kelas. Beberapa ada yang memberikan ucapan selamat atas hubungannya dengan Seonghwa, beberapa juga menatapnya dengan iri.
Hongjoong rasanya ingin menggali lubang untuk menyembunyikan wajahnya sekarang, ia benar-benar malu karena sudah menjadi pusat perhatian orang-orang.
"Kim pendek Hongjoong sialan! Bisa-bisanya kau berpacaran dengan Seonghwa setelah mengatakan bahwa berpacaran itu sulit!!" Kevin berseru dengan dramatis.
Sebenarnya Hongjoong ingin membalas kata-katanya, tapi rasa malunya terlalu besar. Jadi ia hanya menunduk dan berjalan menuju mejanya.
"Bagaimana rasanya menjadi pacar Seonghwa??" tanya Kyu, anak yang duduk didepannya.
Hongjoong mendengus, "seolah-olah aku berpacaran dengan artis!"
Kyu balik berkata, "ya Seonghwa di sekolah kita kan terkenal! Jadi hitungannya dia juga selebritis sekolah ini."
Kalau dipikir-pikir benar juga, Seonghwa kan memang terkenal di sekolah. Hongjoong mengangguk pada opini temannya, "benar juga.."
"Nah! Ayo ceritakan bagaimana pengalamanmu menjadi pacar seorang Park Seonghwa!" Kyu berseru—lebih tepatnya memerintah—dengan penuh semangat.
Hongjoong berpikir, bagaimana rasanya? Entahlah, ia tidak tahu. Ia tidak merasakan perasaan meledak-ledak seperti saat ia bangga dengan pentas anak-anak klub teater, tidak juga ada perasaan aneh yang sering dideskripsikan dalam novel romansa yang ia baca.
"Tidak tahu." jawab Hongjoong singkat.
Kemudian dahinya disentil Kyu karena jawabannya yang nyeleneh itu. Sementara Hongjoong memekik kecil, tenaga Kyu itu tidak main-main. Bahkan dahinya memerah karena sentilannya.
"Masa iya kau tidak tahu? Kan kau yang menjalaninya." ujar Kyu gemas dengan temannya yang lamban dalam hal percintaan ini.
Hongjoong hanya mengedikkan bahunya, "aku jujur kok, memang aku tidak tahu seperti apa rasanya."
"Lagipula kami baru berpacaran 24 jam ya! Bukannya berbulan-bulan seperti kau dan Younghoon Sunbae!" sambung Hongjoong.
Kyu mendengus geli, "siapa tahu saja kan, Seonghwa memperlakukan pacar barunya yang seperti tupai pemarah ini seperti seorang putri?"
"Aku laki-laki Ji Changmin!" seru Hongjoong tak terima.
Kyu tertawa kala Hongjoong kesal dengan panggilannya itu. "Lihat, kau bahkan marah hanya karena ku panggil seperti itu! Aku akan salut pada Seonghwa yang bisa menjinakkan tupai pemarah seperti mu, sungguh..."
"Aku adukan kau pada Younghoon Sunbae! Lihat saja!" Hongjoong mendengus.
Ia lalu mengabaikan semua olok-olok yang dilontarkan oleh temannya itu, pipinya menggembung seperti tupai yang tengah mengunyah kacang.
Tiba-tiba didepan pintu menjadi ramai, lalu kemudian suara-suara menggoda datang dari teman-teman sekelasnya.
"Kim Hongjoong! Pacarmu datang nih, ayo temui dia!" Kevin berseru dari ambang pintu, sebuah seringai tercipta di wajahnya yang seperti kucing itu.
Hongjoong melihat sosok yang berdiri membelakangi pintu dan tengah mengobrol dengan Kevin juga beberapa temannya yang lain disana, mereka tampak akrab.
'Mampus sudah!'
Hongjoong meratap dalam hati, sebenarnya ia belum siap bertemu dengan pacarnya itu. Tapi teman-temannya terus menggodanya dan itu sangat menyebalkan. Telinganya gatal mendengar semua olok-olokan mereka.
Ia lalu berdiri, dengan telinga memerah ia menghampiri Seonghwa yang berdiri sambil menenteng paper bag masih lengkap dengan tas sekolahnya.
Sial, Hongjoong benar-benar ingin mengubur dirinya sendiri sekarang. Ia takut Seonghwa akan meminta hal yang macam-macam padanya, seperti... Ciuman didepan umum misalnya.
Hongjoong belum siap tolong!
"Hwa.." panggilnya, suaranya bahkan nyaris tak terdengar.
Untung saja pendengaran Seonghwa cukup bagus jadi ia masih bisa mendengar panggilan yang lebih mirip dengan rengekan itu.
Ia tersenyum hingga membuatnya tampak berkali-kali lipat lebih tampan, Hongjoong bahkan tanpa sadar terpesona dengan senyumannya.
"Pagi, Joong. Ini, makanlah." Seonghwa menyodorkan paper bag coklat bergambar tupai itu, dan melanjutkan. "Juyeon dan Minho bilang kau selalu lupa sarapan karena begadang dengan novel-novel mu, dimakan ya."
"H-hwa... kau tidak perlu repot-repot seperti ini..." cicit Hongjoong, ia malu. Bahkan mungkin sekarang wajahnya sudah benar-benar memerah.
'LEE JUYEON BRENGSEK!! LEE MINHO SIALAN!! APA SAJA YANG KALIAN BOCORKAN MENGENAI AIBKU PADA SEONGHWA?!' batinnya.
Seonghwa tertawa kecil dan menepuk-nepuk kepala Hongjoong pelan, "kita harus bekerja keras hari ini Hongjoong, jangan sampai kau sakit karena melewatkan sarapanmu."
Hongjoong hanya mengeluarkan rengekan kecil, yang tanpa ia sadari membuat Seonghwa menggigit bibir bawahnya untuk menahan gemas.
'Demi Tuhan! Kenapa anak ini sangat menggemaskan?!'
"Aku ke kelas dulu, mau menyimpan tas. Kau mau pergi ke lapangan bersama atau tidak?" ujar Seonghwa setelah menenangkan diri.
Hongjoong mengangguk kecil, membuat rambutnya ikut bergerak.
"Baiklah, tunggu disini. Aku akan kembali sebentar lagi." Seonghwa pergi setelah menepuk kepala Hongjoong.
Menyisakan Hongjoong yang tengah menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Seonghwa tertawa saat mendengar Hongjoong yang terdengar gugup saat membalas perkataan teman-temannya.
Tanpa mereka sadari, beberapa pasang mata mengawasi seluruh adegan itu.
"Harusnya aku yang ada diposisi itu!" monolognya dengan geram. "Apa yang dia miliki dan tidak kumiliki sampai Seonghwa mau menjadi pacarnya?!"
"Jawabannya adalah, kesadaran diri. Kau terlalu banyak halu Minji-ssi! Jadi cepatlah kembali ke realita dan jangan bertingkah seperti orang paling tersakiti didunia!" Jo Kyulkyung, anak kelas sebelah yang lewat berkata dengan nada merendahkan.
.
To be continued
Pendek dulu yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Your (Boy)Friend
FanfictionSeonghwa yang baru seminggu putus dari pacarnya harus kuat diteror oleh sang mantan kekasih, dan teman-teman 'gila' sang mantan yang menyalahkannya karena membuat sang mantan bersedih. Sementara di sisi lain, Hongjoong menjadi penasaran dengan rasa...