CH.4

2.8K 739 107
                                    

Jungkook : aku sedang mengecat dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook : aku sedang mengecat dinding

Jungkook : *sent a picture*

Jungkook : bagian atas agak sulit

Jungkook : tengkukku pegal karena terlalu lama menengadah

Cat yang sudah dibeli sejak dua minggu yang lalu itu akhirnya digunakan. Jungkook baru sempat melapisi ulang dindingnya karena sibuk bekerja, katanya.

Lisa tidak tahu di mana tepatnya Jungkook bekerja. Pemuda itu hanya pernah berkata bahwa dirinya bekerja di bawah perusahaan daring dan enggan menyebutkan namanya.

Lisa : istirahat saja dulu

Lisa : atau dilanjutkan nanti ketika kau memiliki waktu luang lagi

Jungkook : harus selesai hari ini

Jungkook : aku tidak ingin menunda-nunda hehe

Jungkook : omong-omong, kau sudah makan siang?

Lisa : belum

Lisa : kenapa?

Jungkook : *sent a picture*

Jungkook : datanglah ke apartemenku

Jungkook : tadi pagi ibuku datang dan membawakan banyak lauk

Jungkook : tolong bantu aku untuk menghabiskannya, ya?

Datang berkunjung ke unit tetangga sejujurnya bukanlah perkara yang sulit. Namun bagi seseorang seperti Lisa, tentulah hal itu menjadi sebuah tantangan tersendiri.

Banyak berkomunikasi selama dua minggu belakangan tak lantas mampu meluruhkan seluruh pola pikir Lisa yang dihasilkan karena traumatik. Perasaan was-was masih ada. Rasa gugup masih tersisa.

Tapi entah mengapa, kali ini Lisa tidak ingin kalah. Ia tidak ingin dibudaki oleh trauma yang berujung akan menyusahkan kesehariannya. Lisa ingin lebih kuat. Ia harus membangun pertahanannya lebih kokoh lagi.

Maka menyampirkan sweater rajut berwarna mocca pada kedua pundak, Lisa lantas mengambil langkah maju guna mengikis jarak. Lagi-lagi ia meninggalkan zona nyamannya, memasuki wilayah asing yang sebelumnya tak pernah ia jamah.

"Hai!" senyum Jungkook mengembang sempurna tatkala sungguh-sungguh mendapati presensi Lisa di balik pintu apartemennya.

Pemuda itu tampak baru saja usai membasuh wajahnya sendiri. Terbukti dari ujung-ujung rambutnya yang masih meneteskan bulir tipis air, serta kulit wajahnya yang terlihat lembab.

Lisa meneguk saliva sejenak, merasakan jantungnya sedikit bergemuruh kala mengukir senyum tipis. Detaknya semakin menjadi-jadi ketika Jungkook mempersilakannya masuk.

Resilience | Lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang