CH.3

3.1K 754 108
                                    

Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk berpikir dan menerka-nerka, Lisa akhirnya menyetujui ajakan Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk berpikir dan menerka-nerka, Lisa akhirnya menyetujui ajakan Jungkook. Mereka merangkai janji temu yang jatuh pada sore hari ini.

Tanpa perlu ditanya, kau pasti sudah bisa menebak betapa gugupnya Lisa saat ini. Sejak insiden pemerkosaan yang ia dapatkan kala itu, Lisa seolah kehilangan seluruh masa mudanya. Ia tak pernah lagi pergi hang out bersama teman-temannya, atau bahkan pergi kencan buta sekalipun.

Jadi anggap saja jalan-jalan ke toko perkakas bersama Jungkook kali ini adalah pengalaman pertama bagi Lisa. Tepatnya, pengalaman pergi keluar rumah bersama seorang lawan jenis.

Jungkook tersenyum saat netranya menangkap presensi Lisa yang baru saja menutup pintu apartemen. Gadis itu menggunakan coat berwarna cokelat muda dan juga syal berwarna merah. Kedua tangannya di masukkan ke dalam saku, hanya sesekali mampu balas menatap Jungkook, lalu selebihnya menatap ke arah lain.

Rambutnya yang tergerai panjang, poninya yang membalut dahi, lalu syal merah besar yang menutup sebagian dagunya benar-benar membingkai wajah gadis itu dengan baik. Imut dan lucu bagi Jungkook.

"Sudah siap?"

Lisa mengangguk.

Keduanya lantas berjalan beriringan menuju lift. Toko perkakas besar di daerah ini tidak terlalu jauh. Jadi mereka memilih untuk berjalan kaki sembari menikmati suasana di sore hari ini. Bisa jadi nanti, mereka akan naik taksi jika memang membeli barang yang berat dan tak mungkin ditenteng sampai ke apartemen.

"Omong-omong, terima kasih." Jungkook memalingkan wajah ke arah Lisa ketika mengatakannya. Semua orang (mungkin termasuk Jungkook) menganggap bahwa Lisa adalah gadis yang pemalu dan tertutup karena tak berani lama-lama menatap lawan bicaranya.

Mereka hanya tidak tahu saja apa yang sudah Lisa lalui sebelumnya, sehingga mampu membuat gadis itu bersikap seperti saat ini.

Lisa kemudian menjawab singkat, "Iya, sama-sama."

Tempat umum sebesar toko perkakas ini sebenarnya tampak menakutkan. Rak-rak yang tinggi menjulang, jarak antar rak yang cukup jauh, lalu yang terpenting—situasinya tak begitu ramai.

Lisa memang menyukai tempat yang sepi, tapi tidak di saat ia pergi dengan orang asing seperti Jungkook. Dahulu, seorang bajingan menariknya masuk ke sebuah gang sepi, melemparnya ke dalam rumah kosong, lalu—ah, sial. Tolong jangan lagi.

Lisa mengepalkan tangannya di dalam kantung, sampai tahu-tahu ia dan Jungkook benar-benar sampai di bagian yang dituju.

Jungkook memasukkan dua keping koin, lalu menarik troli yang sudah terlepas dari pengaman. "Emm, ada sesuatu yang ingin kau beli juga?"

"Mungkin sprei? Sekalian beberapa sendok dan gelas." Lisa melangkah lambat sembari terus menanamkan dalam kepala bahwa semuanya akan baik-baik saja. Jungkook adalah orang baik, dan tidak mungkin melakukan hal buruk di tempat umum, sekalipun tempat ini tidak begitu ramai.

Resilience | Lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang