CH.10

3.3K 793 398
                                    

Chapter ini 3x lipat lebih panjang dari chapter-chapter sebelumnya 👀 jangan lupa vomment, yaa 😙 chapter depan adalah ending, dan baru akan dipublish ketika vomment-nya sudah ramai 👌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini 3x lipat lebih panjang dari chapter-chapter sebelumnya 👀 jangan lupa vomment, yaa 😙 chapter depan adalah ending, dan baru akan dipublish ketika vomment-nya sudah ramai 👌

Chapter ini 3x lipat lebih panjang dari chapter-chapter sebelumnya 👀 jangan lupa vomment, yaa 😙 chapter depan adalah ending, dan baru akan dipublish ketika vomment-nya sudah ramai 👌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook terbangun dengan kondisi kepala pening bukan main. Perih pada kulit kepala terasa mengiris. Aroma anyir gesit melesat masuk ke dalam rongga hidung. Ia mengernyitkan dahi, menebak bahwa cairan merah pekat yang sempat mengalir di sekitar wajahnya itu sudah mulai mengering.

Ia kini mengerjap-ngerjap. Pandangan kunang-kunangnya perlahan tergantikan dengan gambaran yang lebih jelas.

"Lisa—" Jungkook terhenyak. Tangan-tangannya tak leluasa bergerak, sebab diikat oleh tali tambang yang terhubung pada kepala ranjang. Tubuhnya masih terbalut kaus yang semalam memang tak ia tanggalkan, kemudian bagian bawah tubunya sudah terpasang sepotong celana pendek.

Pemuda itu melempar tatap terkejut, memandang Lisa yang tengah duduk dengan santai di atas sofa single—tepat di depan ranjang.

Ada sebatang rokok yang terselip di antara ruas jari Lisa yang sedikit gemetar. Gadis tersebut berusaha menenangkan dirinya sendiri melalui nikotin yang ia hisap, lalu menghembuskannya ke udara dalam bentuk asap bersama karbondioksida. Sorot matanya sedingin es, setajam belati—sangat berbeda dengan tatap penuh kengerian yang Jungkook dapatkan ketika mereka bertemu di kota ini untuk pertama kali.

"Lisa?" Jungkook berupaya melepaskan diri, namun simpul yang Lisa buat pada kedua tangannya ini sangat kuat. "Apa yang kau lakukan?"

Lisa melepaskan asapnya ke udara untuk yang kesekian kali. Jujur saja, masih ada sisa rasa takut dan was-was dalam dirinya. Butuh pengorbanan dan keberanian besar untuk merealisasikan rencana ini, termasuk dengan membiarkan si Sialan Jungkook menjamah tubuhnya beberapa jam yang lalu.

Gadis tersebut lalu bangkit. Gaun malam bermodel kimono satin berwarna rose gold yang ia kenakan itu menyeret lantai ketika ia mengambil langkah.

Jungkook sungguh-sungguh tak mengerti dengan apa yang terjadi. Sosok Lisa yang baru saja mendaratkan bokong di tepi tempat tidur ini sangat berbeda dengan pribadi Lisa yang sebelumnya ia temui. Terlebih—

Resilience | Lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang