Pameran karya Jo Sunghwa.
Lisa baru tahu kalau ternyata Jungkook juga menyukai seni, terkhusus lukisan. Jadwal pertama dalam acara pameran ini adalah lelang. Pelukis Jo melelang beberapa lukisan yang ia buat di tahun yang sama, yaitu sekitar tahun 2010. Nantinya, seluruh uang hasil lelang ini akan ia sumbangan kepada beberapa yayasan rumah sakit anak.
Jungkook ikut serta dalam lelang tersebut. Ia berhasil menjadi penawar harga tertinggi untuk sebuah lukisan bulan yang cahayanya memantul pada genangan air danau di malam hari. Pelukis Jo berkata, lukisan tersebut merepresentasikan sebuah harapan. Bahwa meski kau merasa hidupmu sekelam malam, ingatlah masih ada sinar bulan yang pasti akan kau dapatkan.
Itu sangat menyentuh hati, sungguh.
Setelah acara lelang selesai, para pengunjung diperbolehkan untuk langsung masuk ke ruang besar di mana karya Pelukis Jo dijajarkan. Setiap lukisan akan disertai sebuah keterangan di bawahnya.
"Mana yang paling menarik perhatianmu?" tanya Jungkook.
"Mmm, yang itu." Lisa menunjuk salah satu lukisan yang terletak di dekat sudut ruang. "Lukisan yang diberi nama Bintang Atakoraka."
Jungkook memandangi lukisan yang ditunjuk Lisa. Sekilas, tak ada yang menarik dari lukisan tersebut. Itu hanyalah gambar seseorang yang tengah memandang langit malam bertabur bintang menggunakan teleskop. Tak berbeda jauh dengan gambar pemandangan langit malam yang biasanya kau temukan di mesin pencarian.
Hanya, tentu—bagi penyuka seni, mereka bisa mengerti maksud dari Pelukis Jo, bahkan sebelum mereka membaca keterangannya.
Lisa kemudian menjelaskan, "Sebuah bintang dinyatakan terang jika mereka memiliki magnitudo 1 sampai 3. Sementara bintang yang dikategorikan redup biasanya memiliki magnitudo 6. Namun Bintang Atakoraka mempunyai magnitudo 12,96 sehingga menjadikannya salah satu bintang paling redup yang pernah ditemukan. Itu sebabnya kita hanya bisa melihat bintang ini dengan bantuan teleskop, tidak dengan sekedar mata telanjang seperti saat kita melihat bintang lainnya."
Mengambil napas sejemang, gadis itu lantas melanjutkan tenang, "Pelukis Jo mencoba menyampaikan bahwa meski kita adalah bintang yang tidak bersinar terang layaknya bintang lain, seseorang yang tepat tetap akan mampu menemukan cahaya redup yang kita miliki kendati harus menggunakan cara yang berbeda."
"Wow ..." Jungkook berdecak kagum; entah pada lukisan itu, atau pada kemahiran Lisa yang mampu menjelaskan semuanya secara rinci.
Lisa tersenyum samar. Kotak memorinya masih berfungsi dengan baik, sehingga ia masih ingat kalau Jungkook baru saja membeli sebuah lukisan seharga jutaan won. Jelas hal tersebut mengindikasikan bahwa Jungkook memang berasal dari keluarga berada.
Tapi mengapa pemuda itu justru menyewa unit apartemen sederhana, di saat ia mampu menyewa apartemen yang lebih besar disertai fasilitas yang lebih lengkap?
KAMU SEDANG MEMBACA
Resilience | Lizkook✔
أدب الهواة[M] Resilience merupakan kemampuan untuk bangkit dan pulih ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Seperti Lalisa Hwang yang pernah tenggelam dalam kubangan depresi hebat kala itu. Tak mudah untuk bisa merangkak naik dan menyembuhkan...