Mahendra POV

28 4 0
                                    


MAHENDRA POV

**FLASH BACK**

Sore itu aku berjalan melewati komplek ruang rawat "Mawar". Seperti biasa, setiap sehari dalam seminggu aku selalu turun lapangan untuk melihat sendiri kinerja para tenaga kerja di Rumah Sakit yang sudah ku bangun ini.

Hari itu kebetulan jadwal ku untuk mengecek komplek Mawar dan Melati. Aku sengaja membuat jadwal nya secara acak,agar apa yang aku lihat dari kinerja mereka adalah sebuah spontanitas. Bukan suatu hal yang di buat-buat

Ku langkahkan kaki ku melewati Ruang Mawar, hingga tak sengaja netraku menangkap pemandangan yang tak asing.
Tampak seorang suster tengah membantu pasien wanita kembali tidur ke ranjang nya. Mungkin dia dari kamar mandi.

Namun yang menjadi fokus ku adalah wajah pucat pasien itu,seperti tak asing bagiku.

" Rani? Apa benar dia Rani? Seseorang yang selama ini aku cari tahu keberadaan nya." batinku.

Aku terus memperhatikan nya dari kejauhan. Sepertinya memang benar itu Rani. Dia sudah sangat berubah,bahkan hampir saja aku tidak mengenalinya. Mungkin ini faktor usia,atau mungkin karena kondisi kesehatan nya.

Ku lihat suster yang tadi membantu Rani berjalan keluar meninggalkan ruangan nya.

"Suster!" panggil ku.

"Ya, Dok?" jawabnya sedikit terkejut melihat aku berdiri tak jauh dari nya. Sepertinya dia tidak menyadari keberadaan ku sedari tadi.

"Bisa kita bicara sebentar?"

"Bisa, Dok silahkan"

"Siapa pasien di ruang rawat 3 itu?" tanyaku sembari berjalan melanjutkan pengecekan di komplek Mawar.

"Oh, itu Ibu Maharani, Dok. Pasien Leukimia stadium akhir."

Seketika langkahku terhenti mendengar jawaban dari suster dengan name tag "Mirna" di dadanya itu. Ternyata sesuai dugaan ku. Dia adalah Maharani yang selama ini aku cari, dan yang lebih membuatku terkejut adalah penjelasan suster tentang kondisi Rani saat ini.

"Kenapa, Dok?"

"Tidak apa-apa. Sepertinya dia teman lama saya, tadi saya sempat tak mengenali nya,karena dia sudah sangat berubah. makanya saya tanya kamu untuk memastikan.
Sudah berapa lama dia di rawat di sini?

"Sekitar satu minggu yang lalu,Dok, tapi beliau sudah keluar masuk Rumah Sakit ini sejak tiga bulan yang lalu" ujar suster Mirna menjelaskan.

"Ya Allah bagaimana mungkin dalam waktu 3 bulan aku baru menyadari kehadiran nya" Batin ku.

"Ada lagi yang bisa saya bantu dok?" Tanya suster Mirna menyadarkan lamunan ku.

"Tidak ada,Sus. Silahkan kamu lanjutkan pekerjaanmu. Terima kasih atas informasinya.

"Baik, Dok. Sama-sama" jawab suster Mirna kemudian beranjak pergi. Gegas aku menyelesaikan tujuan ku,kemudian segera menemui Rani di ruangan nya.

Tok tok tok "permisi" ucapku mengetuk pintu ruangan Rani.

"Masuk saja" terdengar suara Rani mempersilahkan.
Ku raih knop pintu dan memasuki ruangan Rani.

"Oh, Pak dokter, tumben visit nya......." ucapan Rani terhenti kala melihatku dari jarak yang lebih dekat.

"Hendra?"

"Iya, Rani" jawabku dengan memandang netra nya lekat. Mata itu tetap sama. Begitu teduh dan menghangatkan.

Kami terdiam sejenak,saling memandang dalam beberapa saat.

"Silahkan duduk, Hen" ucap Rani, wajah nya sama sekali tidak menunjukkan keterkejutan dengan kehadiran ku di hadapan nya.

Setipis Benang SuteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang