Bab 5

254 13 0
                                    

HAIII GUYSSSS

AKU KEMBALI JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU YAA @NAZHNOLA

SELAMAT MEMBACA !!

~~~

Pukul 06.00

"DEKK BANGUN DEKK" teriak Bagas dari luar kamar. Ia terus menggedor pintu kamar Naura pasalnya Naura tak kunjung bangun dari tidurnya, sudah hampir 5 menit Bagas membangunkan Naura.

Naura merasa terusik dengan kelakuan Bagas. Ia bergegas bangkit dari ranjangnya lalu menuju kearah pintu yang dimana Bagas masih setia menggedornya.

"Berisik tau gak, pagi-pagi udah bikin keributan aja lo mas" sinis Naura

"Lah lo gak bangun bangun dari tadi, lo lupa hari ini lo ke pelatnas"

"Gue ingat tapi kan ntar jam 12 baru kesana, jangan ganggu tidur gue mas, semalem gue begadang rapiin koper tau ga" kata Naura lalu menutup pintu kamarnya

"Yaelah marah-marah amat lo, kek cewe" ujar Bagas tak terima

"GUEE EMANG CEWE MAS" teriak Naura dari dalam kamar. Bagas hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Bagas bergegas turun menuju dapur tempat Valen saat ini berada.

"Pagi mama cantikk" puji Bagas dengan senyuman.

"Pagi juga anak mama, Naura udah bangun?" tanya Valen yang sibuk memasak sarapan.

"Udah kok ma, papa mana?"

"Masih dikamar, kamu tau kan sifat malesnya papa nurun ke Naura"

"Gausah jelekin aku didepan anak dong" Bian tiba-tiba muncul. Valen hanya tertawa kecil.

"Hahaha maaf sayang" ujar Valen lalu melanjutkan masakannya

"ASSALAMUALAIKUM" teriak seseorang dari arah pintu.

"Waalaikumsalam, Gas tolong bukain pintunya dong" kata Valen dan diangguki oleh Bagas.

Bagas segera membuka pintu depan nampak sosok lelaki yang sudah ia kenal.

"Waalaikumsalam, ayo masuk Da" ajak Bagas. Lalu Syabda masuk kedalam rumah Naura.

"Alwi mana Da?" tanya Bagas

"Bentar lagi sampai, masih dalam perjalanan" jawab Syabda

"Naura mana?" lanjut Syabda.

"Masih molor diatas" jawab Bagas jujur.

"Gue udah bangun ya" kata Naura yang tiba-tiba muncul dibelakang mereka.

Naura duduk disofa ruang keluarganya yang minimalis. Ia menyalakan tv lalu fokus menonton.

"Buset dah muka lo kusut amat La" ujar Syabda

"Napa lo?" lanjutnya

"Terlanjur ga mood" jawab Naura

Bagas hanya cengengesan melihat Naura, ia suka untuk mengerjai adiknya itu.

"Lagian lo kebo banget" sindir Bagas

"Apaan lo" Naura tak terima dibilang kebo

"Udah hey, jangan berantem Naura, Bagas, Syabda ayo sarapan sini matikan tvnya" Valen melerai pertengkaran anaknya.

Mereka pun berjalan menuju meja makan, makanan sudah dihidangkan.

"Asikk harum banget masakannya"

"Siapa dulu dong yang masak"

With You | Pramudya KusumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang