Bab 20

219 15 1
                                    

HAII AGAIN GUYSS!!

AKU UPDATE LAGI SEMOGA SENANG YA HEHEHE. JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW YAW

HAPPY READING!!

•••

Naura terbangun dari tidurnya. Semalam Pram dan Aurum memutuskan untuk menginap karena sudah terlanjur kemaleman. Naura melihat kearah Aurum yang masih tertidur nyenyak disampingnya.

Tak ingin mengganggu Naura bangkit perlahan dari kasurnya menunu kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah itu ia membangunkan Aurum.

"Mba bangun subuhan dulu"

Naura mengguncang pelan tubuh Aurum. Merasa tak nyaman Aurum membuka sedikit matanya. Aurum segera mendudukkan dirinya.

"Gue deluan ya"

Naura memakai mukenanya lalu menunaikan ibadahnya. Aurum menuju ke kamar mandi untuk wudhu dan mencuci muka. Aurum menunggu Naura selesai sambil memainkan ponselnya.

Setelah sholat Naura memberikan mukenanya ke Aurum lalu mengambil handuk dan bergegas mandi. Pagi ini Naura akan kembali ke pelatnas.

Naura memakai kaos oversize dan celana joger hitam. Lalu Naura mengemasi barang-barangnya yang akan ia bawa kembali ke pelatnas.

Aurum sudah selesai sholat dan membantu Naura mengemasi barangnya. Suara ketukan mengalihkan atensi Naura dan Aurum. Nampak wanita paruh baya yang berada di ambang pintu.

"De! Aurum!, sarapan dulu yuk"

Setelah itu Valen keluar menuju kembali ke dapur untuk menghidangkan sarapan. Naura dan Aurum turun secara bersamaan. Rupanya Bian sudah berada di meja makan.

"Panggil mas mu dulu Ra" kata Bian.

Naura mengangguk lalu kembali naik menuju kamar Bagas. Naura membuka pintu kemudian ia tutup kembali dengan cepat.

Pintu kamar Bagas terbuka kembali menampilkan sosok Pram yang tengah tertawa.

"Hayo liat apaan tuh" goda Pram dengan kekehan.

Muka Naura memerah lalu memalingkan wajahnya. Pram tertawa lalu mengangkat wajah Naura. Cowok itu menatap kekasihnya lekat lalu tersenyum.

"Buruan dipanggil mama dibawah" kata Naura cepat lalu bergegas turun kebawah.

Naura mendudukkan dirinya disamping Aurum. Makanan sudah dihidangkan. Bagas dan Pram pun sudah turun menuju meja makan. Mereka melahap makanan dengan tenang. Tak ada pembicaraan diantara mereka.

"Mas Bagas ntar antar ke pelatnas ya"

Bagas melihat kearah Naura lalu menatap gadis itu.

"Oke" Bagas kembali melanjutkan makannya.

"Ikutan" kini Pram berbicara. Perkataan Pram diangguk setuju juga oleh Aurum.

Naura terkekeh pelan lalu mengangguk tanda setuju. Dengan cepat Naura menuju dapur untuk mencuci piring dibantu oleh Aurum.

Bagas, Pram dan Bian berbincang seru di ruang tamu. Hari ini Bian tidak kantor karena pekerjaannya ia selesaikan kemarin. Pria paruh baya itu ingin beristirahat sejenak bersama istri tercintanya.

Naura memasukkan barangnya ke bagasi mobil dibantu oleh Pram setelah itu mereka berempat pamit. Kemudian mereka masuk ke mobil Bagas. Naura duduk bersama Pram dibelakang sedangkan Aurum didepan.

With You | Pramudya KusumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang