Bab 13

230 13 0
                                    

HAIII GUYSSSS

AKU KEMBALI JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU YAA @NAZHNOLA

SELAMAT MEMBACA !!

~~~

Jumat pagi latihan hanya dilakukan setengah hari.

Naura bangun dari tidurnya ia melihat kearah jam yang menunjukkan pukul setengah 4. Ia bangun dari tidurnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, ia akan melaksanakan sholat tahajud terlebih dahulu.

Setelah mengambil wudhu ia kembali ke kamar dan melaksanakan sholat tahajud sendiri. Setelah sholat Naura membuka aplikasi WhatsApp dan melihat pesan yang masuk. Ada dari Bagas, Syabda, dan beberapa grup.

Syabda sudah mengetahui kejadian kemarin, ia khawatir sampai menelfon Naura hingga tengah malam. Ia berusaha senyum dan menjawab seadanya.

Mengenai laki-laki yang membantu Naura waktu itu memang benar Pram yang membantunya. Naura berterima kasih kepada Pram karena telah membantunya saat itu.

Setelah bosan ia melihat kearah jam pukul 4.30 sebentar lagi subuh. Naura membangunkan Fadia yang masih terlelap di kasurnya.

"Mba, bangun udah mau subuh gue mau sholat di musholla" kata Naura sambil mengguncangkan badan Fadia pelan.

Fadia merasa terusik menjawab pertanyaan Naura dengan mata tertutup.

"Iya gue disini aja" kata Fadia.

"Bangun dulu baru gue tinggal, ntar kebablasan tidirnya mba" kata Naura dan tidak direspon dengan Fadia.

Naura merasa diacuhkan mendudukkan Fadia Sontak Fadia terkaget lalu mengumpulkan nyawanya. Naura sungguh kejam menurutnya.

"Anjir" pekik Fadia.

"Karena lu udah bangun gue tinggal, jangan telat sholat hari ini latihan digabung ganda dan tunggal" kata Naura sambil mengambil mukenanya di sofa.

"Ck iya-iya bawel amat sih lu, tapi bagus deh gausah dingin-dingin" kata Fadia lalu beranjak dari kasurnya.

Naura keluar kamar lalu menuju musholla yang berada di ddekat kantin. Naura bertemu dengan Vito dan Rian dijalan.

"Naura barengan" kata Vito sambil mendekat kearahnya.

"Hari ini latihan lu digabung ama ganda putri kan?" kata Vito lagi.

"Iya mas, btw a Fajar mana? Tumben gak bareng" tanya Naura yang tidak melihat keberadaan Fajar.

"Masih ngebo dia, biasa bocah" kata Rian.

Naura hanya menganggukkan kepalanya. Saat sampai di musholla ia mendapati beberapa atlet perempuan.

"Hai" sapa Naura

"Hai Kak Naura, tumben" kata Viona atlet junior ganda putri.

"Hahaha biasa aja tadi kebangun gue" kata Naura dengan kekehan kecil.

"Lu pada tumben juga"  lanjutnya.

"Ouh kita tadi sama kayak kakak, kebangun jadi sempetin sholat disini" kata Bela.

With You | Pramudya KusumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang