Bab 19

223 18 2
                                    

HAII!!
UPDATE LAGI NIHH SEMOGA KALIAN ENJOY BACANYA
JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE YA

HAPPY READING

•••

Naura bangun pagi hari lalu melaksanakan kewajibannya. Setelah itu ia mandi dan merapikan kamarnya. Setelah beberes Naura duduk di meja belajarnya lalu membuka laci yang terkunci.

Naura mengambil buku diarynya yang selama ini tak pernah ia buka. Naura mulai membaca tulisan dalam buku itu semua kenangan yang ia tulis membuat Naura tersenyum.

Naura membuka halaman terakhir dimana ia pertama kalinya bertemu dengan Bagas. Naura membaca kata demi kata. Tanpa Naura ketahui Bagas sudah berada dibelakangnya.

Bagas memeluk Naura dari belakang dagunya bertengger di pundak Naura. Naura terkejut.

"Baca apaan tuh" goda Bagas.

"Astaghfirullah sejak kapan lu disini mas, bikin kaget aja" gerutu Naura sambil menaruh kembali bukunya dengan cepat.

"Lagian lu fokus amat bacanya, gue udah ketok-ketok pintu lu gak ada jawaban" jawab Bagas. Naura hanya memutar bola matanya malas.

Naura bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju ranjangnya. Kini Bagas duduk di kursi belajar Naura.

"Dek ikut gue ntar ya" ajak Bagas.

Naura mengerutkan keningnya. "Kemana?" tanyanya.

"Jalan-jalan doang" jawab Bagas

Naura menganggukkan kepalanya setuju. "Oke gue ikutan deh"

Mendengar jawaban Naura, Bagas langsung bersemangat. Kemudian Bagas pergi menuju kamarnya. Naura hanya menggelengkan kepalanya.

Naura bangkit dari kasurnya lalu menuju kamar mandi untuk mandi pagi. Tak sampai 10 menit Naura selesai mandi dan berpakaian.

Naura memakai celana kulot sangai hitam dan kaos putih. Naura mengeringkan rambutnya lalu menyisirnya rapi.

Setelah mandi dan berpakaian Naura turun menuju dapur. Aroma masakan Valen sudah tercium yang membuat orang yang menghirup aromanya menjadi tergiur. Naura menghampiri Valen yang sedang memasak.

"Pagi mama cantik" sapa Naura.

"Pagi juga sayang, tumben udah bangun biasanya masih tidur jam segini" kata Valen yang membuat Naura cemberut.

"Ish mama, tadi Mas Bagas ajakin jalan-jalan katanya" seru Naura.

"Aku bantuin ya mah" tambahnya.

Valen mengangguk lalu melanjutkan masaknya. Bian turun dan menghampiri istri dan anak gadisnya itu.

"Pagi istriku" sapa Bian lalu mengecup pipi Valen. Tingkah Bian membuat Valen malu di depan Naura. Sedangkan gadis itu terkekeh.

"Mas malu diliatin Naura ih" Valen menundukkan kepalanya.

"Aelah sayang, diakan juga sering bucin bareng Pram" seru Bian menggoda Naura.

"Gak ya pah, gak sering maksudnya" bela Naura.

"Bukan sering tapi selalu hahaha" tawa Bian menggelegar. Naura semakin cemberut dibuatnya. Kemudian Bagas pun turun menuju ketiga orang yang sedang saling menggoda.

"Apa ini? Kok gak ajak mas juga" gerutu Bagas yang membuat ketiganya tertawa.

"Emang, lu tuh ga diajak mas hahaha" ejek Naura lalu duduk di kursi meja makan.

Bagas dan Bian ikut duduk. Sedangkan Valen menghidangkan sarapan pagi ini.

"Gas hari ini mau keluar bareng Naura?" tanya Valen yang sudah duduk disamping Bian.

With You | Pramudya KusumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang