chapter 6

192 15 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Hari ini murid-murid melalui pelajaran seperti biasanya dan pulang lebih cepat di karenakan guru ada rapat.

"Abang jalan yok" ajak caira pada abangnya itu yang tengah berada di parkiran.

"Mau kemana hm? " tanya dika pada adek imutnya itu.

"Nggak tau, tapi belum mau pulang lagian di rumah sepi" jawab caira sambil memainkan jemari abangnya.

"Yaudah ikut abang ke markas aja,mau?" ajakan sekaligus pertanyaan itu di ucapkan dika karena mereka akan ke markas sesudah mengantar caira pulang rencananya.

"Banyak cowok abangg" jawab caira yang membuat dika menghela napas dalam-dalam.

"Kan mereka masih sekolah, jadi nanti cuman ada kita nggakpp kan" ucap dika lagi sambil membujuk adeknya.

"Hu'um oke" pasrah caira karena dia juga tidak ada kerjaan kalo di rumah.

Akhirnya arka dkk + caira pun pergi ke markas, saat di perjalanan caira melihat ada yang jualan sate dan berbagai macam makanan kaki lima.

"Abang berhenti dulu" ucap caira sambil menepuk-nepuk bahu sangat kakak.

Dika pun menghentikan motornya diikuti dengan para sahabat nya dan menatap ke arah adeknya.

"Kenapa dek? " tanya nya pada caira

"Itu mau jajan dulu" jawab caira sambil menunjuk para penjual kaki lima.

Dika pun hanya mengangguk dan menurutinya dari belakang begitupun dengan yang lain.

"Mau ini" tunjuk caira pada sate lalu lanjut ke makanan berikut nya.

"Ini"

"Ini"

"Ini"

"Ini"

"Ini"

Begitulah seterusnya sampai semua yang caira mau dia dapatkan, ada sate, bakso bakar, bakso, martabak, cimol, cilok, batagor dll.

Untung nya masih bisa di pegang, karena makanan nya hanya banyak ragamnya saja.

Mereka pun melanjutkan perjalanan ke Basecamp nya dengan tenang.

Saat sampai basecamp caira pun duduk di samping abangnya dengan banyaknya makanan, tapi tak lupa juga dia menawari teman abangnya itu.

"Bang radit mau" tawar caira sambil memegang bakso bakarnya dan mengarahkan ke arah radit seperti mau menyuapi.

Radit yang melihatnya pun tersenyum dan langsung memakannya tanpa mengambil nya dari tangan caira, jadi dia langsung makan dengan di suapi caira.

Arka yang melihatnya pun menatap tajam sang sahabat tapi malah di abaikan radit.

CairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang